About You

38 3 0
                                    

It's over?

I'll make it a little longer, deal?

Ponsel Vita berdering dengan kuat sehingga membangunkan dia dari tidurnya. Dengan malas Vita mengangkat telepon itu

" Halo, siapa ni?" ujar Vita dengan suara setengah mengantuk.

" Apaa? Mas, bisa saya titip sekitar satu bulan lagi? Saya besok mau ke luar negeri jadi nggak bisa ngambilnya. "

" Oke, Makasih ya Mas."

Vita bernafas lega. Panggilan masuk tadi adalah dari service centre yang menangani mobilnya dan menginformasikan bahwa mobil Vita minggu depan sudah dapat diambil kembali. Vita yang mengetahui hal itu meminta perpanjangan waktu pengambilan mobil itu. Semua itu untuk apa? Supaya Sendy tetap bisa berada di sisinya lebih lama.

Vita mengambil ponselnya dan menulis pesan singkat kepada Sendy untuk segera menjemputnya untuk makan siang bersama.

***

" Mobil gue baru selesai sekitar sebulan lebih sampai dua bulan lagi." Vita membuka percakapan di sela-sela makan siang mereka.

" Ahhh.... Gila lama banget Vit. Bisa mati gue lama-lama sama lu."

" Gue tabok juga lu ya. Udah kan gue juga nggak ngerugiin lu banyak. Lagian semua juga salah lu juga ini. Kenapa? Lu udah nggak kerasan sama gue?"

" Ya, bukan gitu sih. Yah, susahlah jelasinnya. Ya udahlah mau digimanain lagi."

Vita tak merespon Sendy lagi lalu segera menghabiskan makanannya.

***

Bel tanda pelajaran usai baru saja berbunyi. Seperti biasa, Vita segera berteriak kepada Sendy untuk menemaninya pergi ke kantin.

" Buruan Sen." Teriak Vita.

" Vit, lu aja ya. Gue lagi males banget ke kantin."

" Nggak bisa gitu dong. Pokoknya lu harus nemenin gue."

" Lu aja deh. Gue males banget ni hari ini."

" Sendyyyy..." Vita menarik paksa tangan Sendy.

" Vita, minggir lu dari Sendy." Sesosok perempuan berambut panjang, bertubuh jenjang dan berwajah cantik mendatangi Vita. Ya, dia adalah Inez.

" Apaan sih lu. Sewot banget." Celetuk Vita yang tak senang dengan tindakan Inez. Vita tahu, Inez adalah mantan Sendy yang sampai sekarang masih terus mengejar pria bertubuh tegap dan berwajah oriental itu.

" Heh, dengerin ya. Ngapain lu deket-deket sama Sendy."

" Memangnya urusan lu ya? Mau gue deket ama siapa aja bukan urusan lu. Emang lu emak gue?"

" Heh, sadar. Emang lu punya orang tua?" jawab Inez dengan nada yang begitu sinis.

Vita mengepalkan tangannya lalu menampar pipi kiri Inez dengan kuat. Sontak hal itu menghasilkan kerumunan orang-orang yang menghampiri mereka. Inez adalah salah satu orang yang mengetahui rahasia yang paling ia tutupi ini. Inez adalah teman satu sekolahan Vita dari tingkat SD hingga SMP. Jadi ia cukup tahu hal apa saja yang menimpa Vita.

" Jaga mulut lu." Ujar Vita dengan nafas yang memburu. Tak senang dengan perbuatan Vita, Inez hendak membalasnya, namun Sendy dengan sigap menangkap tangan Inez sebelum tangnnya menyentuh pipi Vita.

" Lu apaan sih, Sen." Protes Inez.

" Vita cabut." Sendy menarik paksa tangan Vita. Vita yang masih mematung pasrah tanpa perlawanan dengan tarikan tangan Sendy.

Bright From The Dark StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang