The New Start? Or just another Chapter?

55 3 2
                                    


I hope this is for our best

I hope this could make us feel better

I hope this is the best choice that I have taken

Tak terasa dua minggu telah berlalu. Kelas di semester baru telah dimulai. Dan Vita baru saja menyelesaikan kelas terakhirnya hari itu. Vita beranjak dari kursinya hendak keluar dari kelas lalu dirinya tertabrak oleh seseorang.

" Heh, jalan pake mata dong." Omel Vita.

" Sori, sori. Gue nggak keliatan. Lu nggak pa-pa." orang tersebut membantu Vita berdiri. Vita menatap lekat orang itu dan terkejut.

" Evy."

" Vita."

Seru mereka bersamaan lalu berpelukkan. Evy adalah sahabat Vita sejak SMA. Namun, saat kuliah, mereka harus berpisah karena orang tua Evy menyuruhnya untuk kuliah di Singapura.

" Ya ampun. Kok lu bisa ada disini." Seru Vita semangat.

" Iya, ni. Gue kuliah disini. Panjang ceritanya. Lu masih ada kelas abis ini?"

" Udah kelar kok."

" Kita jalan yuk. Sekalian makan siang."

" Yuk."

***

" Oh, gitu. Tapi bukanya di Singapura bisa graduation 2,5 tahun ya?"

" Gue disana males-malesan. Tapi bokap nyokap 'kan nggak tau. Jadi karena bokap gue juga mau pensiun, gue udah harus mulai belajar di kantor bokap gue ni. Jadi gue dipindahin. Untung kampus sini nerima banyak mata kuliah yang udah gue ambil. Jadi gue bisalah santai sedikit dan cuma nyelesain beberapa sks lagi sebelum ambil skripsi."

" Gue semester ini udah ambil skripsi nih. Nyesel juga sih. Gue jadi stress juga sama skripsi gue. Minggu ini ketemu dosen pembimbingnya lagi."

" Wah, enak ya. Gue mah santai ajalah. "

Tiba-tiba Vita merasakan dirinya pusing dan mual. Entah apa yang terjadi pada tubuhnya. Mungkin ini adalah akibat dari lelahnya dirinya selama ini. Lelah akan memikirkan Sendy, lelah akan menerima kembali efek dari menjadi anak seorang Joker dan lelah untuk mengtasi rasa sakitnya kehilangan Sendy.

Vita segera belari ke arah toilet. Vita mengeluarkan segala isi perutnya yang membuat tubuhnya tidak enak saat itu. Lalu ia membersihkan mulutnya dengan air. Ia menatap dirinya ke kaca. Lalu Vita kembali ke tempat duduknya.

" Lu nggak pa-pa, Vit?" tanya Evy khawatir. "Kok tiba-tiba langsung mual gitu. Tadi muntah?"

" Iya muntah. Gue juga bingung nih kenapa."

"Emang lu ada penyakit maag? Seinget gue lu sehat-sehat aja loh sebelum gue pergi."

" Nggak ada. Mana ada gue penyakitan kayak gitu. Lu tau sendiri gue. Atau gue salah makan ya hari ini?"

" Mana mungkin. Ni kafe pasti jaga makanannnya. Lu udah sering mual kayak gini?"

" Udah dari beberapa hari yang lalu sih. Gue juga bingung. Mana gue tambah emosian."

" Hamil kali lu." Ujar Evy lalu tertawa. Vita tercekat mendengar kalimat terakhir Evy. Lalu dirinya teringat akan kejadian malam terakhir bersama Sendy kala itu.

" Gila lu ya. Mau hamil sama siapa coba gue."

" Siapa tau aja lu disini ada maen sama orang 'kan, dan kebobolan."

Bright From The Dark StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang