📿 SEMBILAN

1.5K 68 0
                                    

Musim semi kali ini Park Young Ha mengajakku untuk mengunjungi tempat pertama kalinya kami bertemu yaitu di Kuil Budha di Nara. Dia janji akan menjemputku sore ini. Aku sudah bersiap dan bermaksud menunggunya di lantai bawah agar dia tidak perlu pergi ke lantai atas untuk menjemputku. Di rumah Tuan Yamato dan Nyonya Mayumi, aku melihat Yutaka dan adiknya tengah mengatur taman di pekarangan rumahnya. Aku pun menghampiri mereka dan bermaksud untuk membantu. Di tengah kesibukan kami menata taman kami pun berbincang santai.

"Kau tidak pergi melihat festival musim semi?" tanyaku memulai pembicaraan.

"Tidak Najwa san, tidak ada teman," ucapnya.

"Kenapa tidak mengajak Liena, biasanya kau selalu pergi bersamanya?" tanyaku.

"Em..Liena chan sudah ada janji,"

"Benarkah? Tidak biasanya, dia pergi dengan orang lain. Memangnya siapa dia?"

"Aku tidak tahu Najwa chan. Dia seorang pria, barusan saja dia lewat sini menjemput Liena chan dengan mobilnya," jelasnya dengan wajah sedikit kesal.

Aku tahu Yutaka Ikeda, diam-diam menyukai Liena. Mereka sering menghabiskan waktu bersama dan berpergian bersama. Tapi, kali ini Liena pergi dengan teman prianya yang lain. Dan aku tahu itu membuat Yutaka sedikit kesal dan sakit hati. Dia menghabiskan waktu yang biasanya di habiskannya dengan Liena, dengan menyibukkan dirinya menata taman dengan di temani adiknya yang kini sudah masuk SMP itu.

"Yutaka kun..kenapa kau tidak berterus terang saja padanya?" ucapku.

"Apa maksud Najwa chan..?" ucapnya malu-malu. Meskipun dia sebenarnya sudah tahu apa maksud pertanyaanku tapi dia tetap saja bertanya balik.

"Em..Yutaka kun, kau tidak bisa menyembunyikannya dariku," ucapku lagi. Aku keasyikan menggoda lelaki yang kini sibuk dengan pot-pot yang di pegangnya.

"Wah...apa kelihatan jelas ya..Najwa chan...," serunya dengan gayanya yang lucu itu.

"Iya," ucapku. Dan kami pun sontak tertawa bersama-sama.

Yutaka memang tipe orang yang sangat enak di ajak ngobrol apalagi di ajak bercanda seperti ini. Dia terlihat begitu lucu saat menyembunyikan perasaannya kepada Liena itu. Kadang aku berpikir apakah wajahku juga tampak begitu lucu sepertinya ketika aku menyembunyikan perasaanku pada Park Young Ha? Saat kami tengah asyik tertawa terdengar sebuah mobil berhenti tepat di depan halaman rumah Yutaka. Aku pun bisa langsung menebak siapa pemiliki mobil itu.

"Najwa chan mau pergi?" tanya Yutaka.

"Iya," jawabku singkat. "Tuh sudah ada yang menjemput," ucapku sembari menunjuk Park Young Ha yang menghampiri tempatku dan Yutaka berada.

"Waah..kalau tahu begitu, tadi aku tidak akan mengizinkan Najwa chan untuk membantu. Tangan Najwa chan jadi kotor karena tanah-tanah ini," ucapnya.

"Ah, tak masalah aku bisa membersihkannya," ucapku sembari membersihkan tanganku dengan air di kran yang terdapat tak jauh dari halaman rumah keluarga Ikeda itu.

Sementara aku mencuci tanganku, dari jarak yang tidak terlalu jauh itu aku bisa melihat Park Young Ha sedang asyik bercakap-cakap dengan Yutaka, meskipun aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Setelah mencuci tanganku, aku langsung menghampiri Park Young Ha dan mengajakknya pergi.

"Yutaka kun, aku pergi dulu ya," pamitku pada Yutaka.

"Iya, Najwa chan. Hati-hati..," ucapnya kepadaku dan Park Young Ha.

Aku mencium gelagat aneh dari Park Young Ha hari ini. Sejak pergi meninggalkan halaman rumah keluarga Ikeda hingga kami tiba di Nara. Biasanya dia paling banyak omong dan dia sangat tahu jika aku tak bisa memulai pembicaraan dengannya terlebih dahulu. Karena dia tahu kebiasaanku itu, karena itu dia sering memulai pembicaraan di antara kami terlebih dahulu. Tapi kali ini, dia berdiam seribu bahasa meskipun kami sudah berjalan berkeliling beberapa menit untuk mencari tempat kosong untuk duduk dan menikmati hanami. Aku memberanikan diriku untuk memulai pembicaraan.

SEPASANG MATA DI BALIK SAKURA (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang