Lo siapa gue?

29 1 0
                                    

Binna. Nama lengkap Binna Triviandika. Anak ke-3 namun hanya tinggal berdua dengan Mamanya. Karna kedua kakaknya sudah berkeluarga dan Papanya bekerja diluar kota yang pulang 3 bulan sekali.

Binna bukan cowo popular dan paling ganteng disekolah. Tubuhnya tinggi dan berisi, umurnya baru akan 17tahun pada bulan depan. Ada keturunan arab, ga aneh kalo dia punya mancung-mancung gemesin gitu.

Biarpun Binna ga ganteng-ganteng amat, tapi ia tahu ada beberapa teman sekolahnya yang naksir dan coba deketin dia. Seperti saat ini, bel istirahat sudah berbunyi. Ia dan Elgi hendak keluar kelas menuju kantin. Namun terhalang oleh Keni yang tiba-tiba menghadang mereka.

"Bin," seru Keni.

"Oy," balas Binna. Dua laki-laki itu menunggu yang akan diomongkan oleh gadis didepan mereka.

"Tadi pagi gue liat lo berangkat sendiri tanpa Dystha.." ujar Keni memberi jeda.

"So?" salah satu alis Binna terangkat, bingung dengan ucapan gadis ini walau memang benar tadi pagi ia tidak berangkat bareng Adystha.

"Ituuu.. Gue hari ini ga bawa motor, terus gue mau ke rumah temen gue yang satu komplek sama lo. Gue nebeng ya ?" tutur gadis dengan rambut panjang bergelombang itu pada akhirnya.

"Gue biasa balik sama Dystha, walau berangkatnya kaga bareng." jawab Binna malas. Oh ternyata gadis yang menghalangi jalannya ini ada maunya makanya manggil dia.

"Tadi gue udah chat Dystha. Katanya, dia balik ga bareng sama lo, dia bisa bareng sama Anto." ujar Keni mencoba bersikap normal namun nampak jelas kalo dia niat banget untuk nebeng.

Binna tidak heran atau kaget mendengar kalau Adystha pulang dengan orang lain.

"Kalo ga bareng Dystha, gue bisa maen game dulu nih ke warnet ga usah pulang dulu." balas Binna kelewat santai.

"Yah Bin. Gue kan mau nebeng ke deket rumah lo. Anterin gue dulu aja kenapa sih, sekalian lo main sama gue dan temen gue kan bisa," kali ini Keni sudah merajuk mencoba membujuk Binna dengan wajah dibuat-buat mirip anak kecil. Yang justru membuat Binna jengah melihatnya.

"Lah suka-suka gue dong mau ngasih tebengan apa engga. Lo minta nebeng kok banyak bacot sih," ujar Binna mulai malas dengan percakapan ini.

Keni sedikit kaget dan takut mendengar ucapan Binna yang menatapnya tajam membuat ia jadi keki sendiri.

Elgi yang yang sedari tadi berada disebelah Binna hanya terkekeh mendengar percakapan itu. Sebenarnya percakapan itu terdengar hampir oleh seluruh siswa yang ada dikelas.

"Gue jarang naik angkot Bin, gue minta bantuan lo," ujar Keni dengan menundukan kepala.

"Dari semua ucapan gue, lo paham kan kalo gue ga bisa bantuin lo. Pake ojeg kan bisa ? Atau tuh nebeng ke Maul, dia juga sekomplek sama gue, tiap hari juga pulang-pergi sendiri." balas Binna makin jengah.

Maul itu teman sekelas mereka yang terkenal dengan tingkah bloon bin nakal yang malah bikin ketawa dikelas mereka. Nama aslinya Ismail tapi malah dipanggil Maul.

"Maul kan suka omes. Entar gue di grepe-grepe sama dia, ogah." jawab Keni keki.

"Yaudah, kalo gada tebengan, pulang aja kerumah ga usah main kerumah orang. Ga usah ribetin diri sendiri deh. Gue ga mau ngasih tebengan ke elo." ucap Binna final dan kembali merajut langkah menuju kantin.

Elgi menepuk pundak Keni dan memberi smirk sok prihatin padahal mengejek sebelum mengikuti langkah Binna.

Keni hanya bisa misuh-misuh sendiri sepeninggalan Binna dan Elgi.

AdysthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang