12

26 3 0
                                    

Yay 2 chapter! Say thank you to me!

------------------------------------------------------
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Aku menaiki tangga menuju ke kamarku, aku membuka bajuku dan menggantinya dengan baju rumah.

Aku menghempaskan tubuhku di ranjang empukku, tak lupa aku mematikan lampu kamarku.

Baru saja ingin memejamkan mata tetapi ponselku berbunyi bertanda pesan masuk. Aku mengambil ponselku di nakas dan mengecek.

From : 381xxxx

Hei Gazella! Apakah nanti malam kau ada acara?

- Zayn.

Aku tersenyum kala pesan ini dari Zayn, aku menyimpan nomornya tak lupa membalas pesannya.

To : Zayn

Hello, Zayn! Tidak, aku tidak ada acara apapun malam ini. Kenapa memangnya?

Tak butuh waktu lama, notifikasi ponselku berbunyi.

From : Zayn

Boleh aku menelfonmu? Jika tidak juga tak apa.

Aku semakin melebarkan senyumku seperti anak remaja yang sedang jatuh cinta.

Aku berniat menelfonnya duluan.

"Hei, Zayn." Aku menyapanya.

"Hello, Sweetie! Sedang apa?"

Sialan, aku sangat senang

"Hanya tiduran saja, bagaimana denganmu?" Tanyaku

"Sepertimu, tiduran saja. Aku bosan."

Aku terkekeh mendengarnya.

"Jadi sebenarnya nanti malam aku ingin mengajakmu makan malam. Boleh?"

Jantungku berpacu lebih cepat dari biasanya. Apakah maksudnya adalah kencan?

Seakan bisa membaca pikiranku ia menjawab,

"Ya, aku ingin mengajakmu kencan. Tapi jika kau tidak bersedia tidak apa-"

"Tidak! Aku ingin- maksudku aku mau."  Sial! Aku salah tingkah.

"Malam ini, I'll pick you up at 7. Kay?"

"Malam ini? Oh-eh ya."

"See u, sweety."

Aku tersenyum sendiri dan memutuskan sambungan telephone.

Aku melihat kearah jam yang ada di dinding kamarku. Masih jam 4, masih ada waktu 1 jam lagi sebelum bersiap. Tetapi aku sudah exited duluan.

Aku membuka lemari pakaianku dan membongkar seluruh pakaianku.

Aku sungguh bingung ingin memakai pakaian yang mana, baru kali ini aku seperti ini biasanya aku cuek jika diajak kemana mana.

Pandanganku jatuh kepada sebuah dress berwarna hitam tak berlengah setengah pahaku. Aku mengambilnya. Aku tersenyum melihat dress ini. Ini kado dari Harry, ia bilang padaku jika aku harus memakainya saat kencan pertamaku.

Senyumku buyar saat aku teringat jika Harry benci dengan Zayn. Aku sangat penasaran kenapa Harry segitu bencinya kepada Zayn. Aku sudah bertanya kepada Harry namun ia hanya berkata 'Zayn bajingan' tanpa alasan, gila.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Everything H.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang