THE ONE

2

"Daniel!!! Sembunyi dimana kau, anak nakal??"

Daniel kecil menunduk gemetaran sudut kamarnya yang gelap. Air mata menetes di pipinya yang kotor. Suara langkah kaki ibunya membuatnya semakin gemetaran. Sekuat tenaga dia mencoba menahan isakan di dadanya.

Dia takut. Takut ibunya akan memukulnya lagi karena hari ini dia tidak mendapatkan uang dari menyemir sepatu orang-orang.

"Bingo! I got you, Baby !!" Tangan kurus ibunya meraih lengannya dan menariknya dengan kasar dari balik almari tempat dia bersembunyi.

Daniel menjerit saat wanita itu memukulnya dengan keras menggunakan rotan. Dia menangis dan meminta tolong tapi tidak ada yang menolongnya. Daniel terus menjerit dan menjerit hingga dia tidak bisa mengeluarkan suara lagi dan semua gelap.

.....

Daniel bangun dengan terengah-engah. Bertahun-tahun mimpi buruk itu terus mengganggu tidurnya. Selalu dan selalu, setiap malam mimpi itu terus menghantuinya. Karena itulah dia benci malam hari. Dia benci gelap. Dan dia benci sendirian.

Ia keluar dari kamarnya dan menuju dapur untuk mengambil air minum. Jika sudah begini, dia tidak akan bisa tidur lagi. Melirik jam, baru pukul 2.47 am. Masih teramat pagi untuk bangun atau melakukan aktivitas. Tetapi dia tidak bisa hanya berdiam diri.

Setelah memakai jubah tidurnya, Daniel turun ke lantai bawah rumahnya menuju gym pribadinya. Dia bisa melakukan apapun di sana untuk membuat tubuhnya sibuk, walaupun pikirannya tidak.

Daniel Armando de Castillo. Sekarang semua orang mengenalnya sebagai pebisnis handal dengan kekayaan bernilai jutaan dollar yang tidak akan habis tujuh turunan. Tetapi dulu, tidak ada orang yang memperhatikannya bahkan hanya untuk meliriknya.

Daniel kecil hidup dengan ibunya yang hanya bisa mabuk-mabukkan dan memukulnya setiap hari. Ibunya bekerja di toko bunga kecil dekat rumah mereka. Setiap pagi ibunya akan berkeliling untuk menjual bunga-bunganya. Namun sayang, upah harian yang diterimanya selalu habis untuk membeli minuman keras dan berjudi.

Ia yang saat itu berusia lima tahun, dipaksa bekerja menyemir sepatu. Uang yang diterimanya digunakan untuk makan mereka berdua meskipun hanya bisa sekedar untuk membeli roti atau beberapa keping biskuit. Daniel kecil tidak pernah makan dengan layak. Badannya kurus kering dan tidak terawat.

Apa kalian bertanya-tanya di mana ayahnya? Atau apakah dia punya ayah?

Daniel punya ayah. Carlos Armando de Castillo. Seorang pengusaha kaya raya di Spanyol.

Ibu dan ayahnya berpisah sejak Daniel berusia tiga tahun. Ayahnya tidak tahan dengan perilaku ibunya yang menjadi pecandu alkohol. Namun saat ayahnya ingin membawa Daniel, wanita itu melarangnya. Ibu Daniel membawanya pergi jauh dari Spanyol agar ayahnya tidak bisa menemuinya lagi. Ibunya membawanya ke Morella di Castelon yang sangat jauh dari kota.

Hampir tiga tahun hidup menderita bersama ibunya, ayah Daniel akhirnya berhasil melacak keberadaannya, tepat saat ibunya baru saja meninggal karena tertabrak mobil saat mabuk.

Sejak itulah hidupnya berubah dari Daniel kecil yang miskin dan kotor menjadi Daniel kecil yang terawat dan memiliki apa saja. Dia tak ubahnya seperti Richie dalam film Richie Rich.

Akan tetapi, dia bukanlah Daniel yang sama lagi. Perbuatan ibunya telah membuatnya benci pada ibunya sendiri dan kebanyakan wanita. Hanya ibu tirinya dan adiknya yang bisa dia cintai. Itupun setelah bertahun-tahun kemudian.