Prolog

735 66 4
                                    

Sejak 30 menit yang lalu yang di lakukan nadine hanya memainkan game zombie di ponselnya, sekarang ia tengah berada di tengah lautan manusia yang tengah menanti mulainya konser Band yang nadine tahu namanya The Heaven, itupun nadine ketahui dari liza sahabatnya. Lain dengan  liza yang sangat antusiasnya sehingga menyeret nadine hingga ia terperangkap di tengah konser ini. Suara para penonton yang dominan perempuan semakin menggema kala band yang mereka nantikan mulai menaiki panggung. Terlihat 3 cowok yang nadine akui cukup tampan berdiri dengan gagahnya dengan alat musik yang mereka pegang.
"Halo, Bandung!!!" Terdengar suara nyaring sang gitaris yang diiringi teriakan membahana para fangirl termasuk liza, sedangkan nadine ia hanya berdecak kesal tatkala teriakan itu sungguh menggangu konsentrasinya bermain game, kalau saja liza tidak mengancam nadine untuk membeberkan perasaanya pada Dylan Kakak Liza mungkin nadine akan menolak mati-matin untuk menemani liza ke konser ini.
"Nyesel gue curhat sama tuh curut"  gumam nadine sambil ditatapnya liza yang 5 meter berada di depanya sambil loncat-loncat gak jelas saat vokalis band itu menaiki panggung, nadine menoleh kepanggung tapi apa daya karna dirinya  yang kurang tinggi yang dia lihat hanya kepala-kepala para penonton yang tiba-tiba menyalipnya, dengan perasaan kesal nadine mencoba membelah jalan menjauhi keramaian, buat apa dia berada di sana kalau ia tidak bisa melihat apapun toh dia tidak tahu band itu, pikir nadine kala itu

Nadine bisa bernafas lega saat ia berhasil keluar dari kerumunan itu, satu-satunya yang sekarang bisa ia lakukan adalah menunggu liza hingga konser usai.

***

Terlihat para penonton mulai bubar dan itu adalah berita baik untuk nadine itu artinya konser telah usai, tapi liza tak kunjung kelihatan batang hidungnya. "Ckck..Kemana tuh anak" nadine mangambil ponselnya di dalam tas dan mencoba menghubungi liza tapi selalu saja operator yang menjawab 'nomer yang anda tuju sedang sibuk cobalah hubungi beberapa saat lagi'
"Kalau ketemu, gue--"

BRAKK...

Semua terjadi begitu cepat, sampai  nadine belum sadar apa yang terjadi, ponselnya sudah hancur tak berbentuk layarnya juga pecah!
PECAH?????
Nadine memandang cowok yang menabraknya dengan mata yang seperti akan keluar.
"Sorry gue gak sengaja, gue bakal ganti rugi.. Tunggu" cowok itu mencoba mengambil sesuatu di saku belakang celananya, mungkin dompet pikir nadine.
"Sial dompet gue ketinggalan!" Maki cowok itu.
"Gak usah banyak alasan deh lo! Bilang aja lo gak mau ganti rugi kan?"
"Gue bakal ganti tapi ga sekarang, gue serius dompet gue ketinggalan, gue ga punya banyak waktu" kata cowok itu yang terlihat tergesa-gesa, namun saat cowok itu akan berlalu pergi dengan segera nadine mencegatnya, ia tak ingin rugi dan perlu di ketahui ini ponsel pertama yang ia beli dengan uangnya sendiri.
"Gue gak percaya sama lo! Lo mau kabur dari tanggung jawab kan?"
"Ckck harus gue bilang berapa kali, gue bakal ganti, kalau lo mau gue bisa ganti 5 ponsel kaya itu" cowok itu terlihat mulai prustasi  "Oh gue tau atau lo mau gue ganti sama fotbar + ttd gue? Hmm?"  Kali ini cowok itu memasang wajah yang gak banget menurut nadine.
"Hah ogahh, siapa lo emang?"
"Lo ga tau gue?" Ucap cowok itu dengan menunjuk dirinya sendiri.
"Gak tau dan gak mau tau! Pokoknya ganti rugi ponsel gue!!!"
"Ok, gue--"
"Reiiiiii......" Segerombolan orang berbekal kamera dan microphone berlari kearah nadine dan cowok itu.
"Udah ga ada waktu lagi, ayo ikut gue!!!!" Tanpa aba-aba cowok yang di panggil Rei itu menarik tangan nadine dan berlari, mau tak mau nadine ikut berlari entah kemana.
"Lo bawa gue kemana?"
"Diem bisa gak sih? Lo mau besok muka lo di muat di koran dan majalah gosip ga jelas?"
"Tap--"
"Kalau ga mau, diem dan ikutin gue"
Dan setelahya nadine tak bersuara lagi, para wartawan tak menyerah, suara ckrek dan blitz tak henti-hentinya terdengar.
Sampai nadine nyaris jatuh untungnya cowok yang dipanggil Rei itu segera menarik tangannya dan merengkuhnya dalam pelukan cowok itu agar wajah nadine tak tertangkap kamera,para wartawan yang tak kenal lelah itu tak menyianyiakan kesempatan itu untuk  menggali berita, semua mengajukan pertanyaan bertubi-tubi dan cowok itu Rei masih memeluk nadine.
Cekrek
Cekrek
"Mas Rei apakah gadis ini kekasih anda?"
"Berapa lama hubungan kalian telah berlangsung?"
"Kenapa anda menutupi hubungan anda dari media?"
Dan masih banyak pertanyaan dari para pemburu berita dengan tak sabaran, hingga sebuah mobil BMW Silver berhenti di samping mereka, dengan seluruh badannya Rei membantu nadine memasuki mobil tersebut tanpa memeperlihatkan wajah Nadine.

Tbc

Gimana gajelas? Banget haha
Vote baru baca ya😘 don't forget comentnya guys

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang