5.2

352 68 8
                                    

Nadine terbangun karna lagi-lagi ia memimpikan kejadian seminggu lalu, saat rei membisikan bahwa rei menyukainya dan saat itu rei langsung melamarnya didepan ke dua orangtuanya, setelah hari itu nadine tidak pernah bisa tidur nyenyak, entah kerasukan setan apa saat ini refleks nadine mengangguk untuk jawaban lamaran rei, setiap malam rei senantiasa selalu menghiasi mimpinya yang membuat nadine mati-matian menghindari rei.

Dengan wajah bangun tidur dan rambut acak-acakannya nadine menuju dapur dengan mata yang belum terbuka sempurna, memang ritual nadine saat bangun yang ia lakukan pertama kali yaitu pergi ke dapur untuk mengambil air putih, dan apa? Suprise! Seseorang tengah sibuk menggoreng telur di dapurnya, bukan! Bukan eva mama nadine, tapi Rei, catat yang ada di dapurnya pagi-pagi buta begini Reinald! Nadine mencoba mengucek matanya mungkin ini hanya imajinasinya saja, tapi sosok itu tak kunjung menghilang, yang ada sosok itu justru berbalik dan memberikan senyuman mempesona yang membuat nadine lumer seketika seperti coklat yg di panaskan. "Pagi, love" sapa rei
"Hah?" Dengan muka bodohnya nadine masih cengo melihat rei. " ngapain lo disini?" Ucap nadine buru-buru
"Ngapain lagi kalau bukan nengokin calon istri?" Rei berjalan mendekati nadine, dan entah tarikan  dari mana nadine malah mundur. "Tung.. tunggu stop disitu! jangan macem-macem ya!" Ucap nadine memperingati, bukan hanya memperingati rei, tapi memperingati hatinya yg selalu tidak singkron saat rei ada di sekitarnya.
"Gak macem-macem kok cuma 1 macem"  jawab rei saat punggung nadine menabrak tembok. " berani maju, gue teriak!" Ancam nadine sok galak. "Teriak aja yang ada malah papa sama mama kamu langsung nyeret kita ke altar, aku ga masalah kalau itu yang kamu mau" jawab rei tenang
"Rei please, jangan bertidak seakan-akan lo memang ada rasa sama gue. Gue ta--"  rei menaruh telunjuknya tepat di bibir nadine
"Ssst... seminggu yang lalu aku udah lamar kamu dan kamu mau, kamu pikir aku becanda? aku serius nad, apa aku harus hamilin kamu dulu biar kamu percaya?" Buru-buru nadine menyilangkan tangannya di depan dada. "Rei gue--" sesuatu yg kenyal membungkam bibirnya, matanya terbelalak saat rei melumat bibirnya, sampai rei menarik tengkuknya meminta balasan, saat nadine akan membalas ciuman itu rei melepaskan pangutan mereka "aku kangen sama kamu"

Ini bukan part 6 ya cuma mau ngetes masih ada yg baca ya? Ngetik langsung share ini cuma 300 word aja anggap bonus buat yg setia sama story ini❤️

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang