Yang di MulMed Reinald yahhh..
Tidak butuh waktu lama untuk rei menyadari ia telah jatuh hati pada gadis tengil itu, ia tidak mengerti, jelas-jelas banyak gadis cantik yang mengantri padanya dan ia tinggal tunjuk, tapi hatinya malah memilih nadine. Sekarang Rei tidak akan membiarkan pria lain mendekati nadine, meskipun nadine seperti anti pada dirinya Rei tahu nadine juga memiliki perasaan yang sama dari cara nadine membalah ciumannya. Mengingat itu rei jadi tersenyum sendiri, sekarang untuk kedua kalinya Rei tidak akan membiarkan Gadisnya pergi dari sisinya dengan cara apapun itu.
***
Nadine turun dari tangga saat merasa ini sudah waktunya makan malam, nadine turun dengan baju tidur doraemonnya. Nadine ternganga, bukan! nadine bukan melihat hantu tapi nadine melihat rei dan orang tuanya tengah duduk di ruang tamu dengan mama dan papanya. Saat nadine akan berbalik ke kamar tiba-tiba...
"Nadine ayo turun sayang" itu bukan suara Eva mama nadine, tapi itu suara Wulan Mama Rei, entah kenapa semenjak kepergok oleh mama rei, nadine langsung hapal siapa pemilik suara itu. Dengan senyum yang di paksakan nadine turun dari tangga menuju meja makan, bisa-bisanya orangtuanya tidak memberi tahu keluarga rei akan datang, dan nadine baru sadar ternyata orang tua mereka teman lama, pantas saja mama rei mengenalinya, kalau ia tahu malam ini Rei akan datang mungkin malam ini ia akan menginap di rumah liza, tapi nyatanya ia malah terjebak disini.
"Duduk di samping rei sayang" ucap wulan mama rei. Nadine hanya mengangguk. Sedangkan rei, ia hanya bisa menahan senyum melihat ekspresi nadine yang menurutnya sangat menghibur.
"Akh..." pekik rei saat nadine dengan sengaja menginjak kakinya saat akan duduk.
"Rasain!" Ucap nadine sangat pelan "nak rei kenapa?" Tanya Eva mama Nadine. "Gak apa-apa tante, nadine emang suka gitu, cubit pinggang saya kalau baru ketemu" Jawaban rei itu sukses membuat semua yang ada di ruangan itu menahan tawa, Sial bagi nadine niat hati menjahili rei malah dia sendiri yang malu. Jengah dengan suasana ini nadine berdiri dan pamit ke toilet, tapi bukan rei namanya jika dengan semudah itu membiarkan nadine kabur. Rei menunggu nadine di depan toilet, sehari tidak bertemu membuat rei rindu wajah kesal gadis itu. Saat nadine keluar dari toilet buru-buru rei menarik tangan nadine menuju kolam berenang karna memang tempat itu yang bisa dijangkau tanpa melewati ruang tamu, tidak mungkin rei membawa nadine ke kamar, bisa-bisa mereka bisa langsung dinikahkan, bukannya rei ingin menolak tapi rei juga ingin pernikahanya kelak dengan nadine bisa berjalan dengan sakral, dan rei tidak akan membuang waktu lagi rei akan jujur kepada nadine tentang perasaannya sekarang. "Lepasin tangan gue" pekik nadine, saat sampai di area kolam berenang Rei melepas tangan nadine "gila ya lo malem-malem gini ngajak gue ke kolam?"
"Gue--" saat rei akan bicara nadine lebih dulu memotongnya "mau berenang lo? Pulang gih emang rumah lo ga ada kolam berenangnya apa!" Bukanya menjawab seperti biasa rei hanya menanggapi ocehan nadine dengan senyum manisnya, nadine murka dan mendorong rei yang saat itu tiba-tiba hilang keseimbangan dan jatuh ke kolam "rasain!" ucap nadine merasa di atas awan saat melihat rei yang jatuh ke kolam, saat nadine ingin meninggalkan rei pekikan rei yang meminta tolong dan mengatakan ia tidak bisa berenang membuat nadine tanpa pikir dua kali langsung menceburkan diri ke dalam kolam, dan membawa rei ke pinggir kolam dengan semua tenaga yang ia punya. "Rei bangun, lo gak matikan?" pekik nadine sambil menpar pelan pipi rei, sesekali nadine menekan dada rei agar air yang masuk dapat keluar, tapi Rei tetap tidak sadar, usaha terakhir yang bisa nadine lakukan adalah dengan memberikan Rei Nafas buatan, Nadine mendaratkan bibirnya tepat dibibir rei dan segera memberikan pertolongan. Nadine menarik wajahnya tepat saat orang tuanya dan Rei datang, mungkin suara gaduhnya yang membuat mereka tahu keberadaannya dan rei disini. Saat nadine akan memberikan nafas buatan sekali lagi ada yang janggal, kenapa orang pingsan bisa tersenyum? "Nadine, Rei kenapa?" tanya wulan dengan nada kawatir melihat anaknya yang taksadarkan diri "Rei tadi jatuh ke kolam tante, aku ga tau kalau Rei gak bisa berenang" ucap nadine menyesal karna ia yang mendorong Rei "jatuh kekolam? Ngapain kalian malem malem main di kolam? rei itu atlit renang dulu, jadi gak mungkin rei gak bisa berenang" jelas wulan mama rei, wulan tahu rei hanya pura-pura pingsan karna tadi wulan sempat melihat Rei membuka matanya dan menutupnya lagi "apa? " ucap nadine kaget dan langsung melirik Rei tak percaya, merasa sudah kepalang basah atau ketahuan Rei membuka matanya dan menampilkan wajah memelas memohon maaf kepada Nadine, sedangkan orang tua Mereka hanya tertawa kecil melihat pasangan muda di depan mereka. Awalnya rei tidak ada niat mengerjai nadine tapi saat rei melihat nadine ingin meninggalkanya yang jatuh di kolam membuat otak jahilnya Bekerja untuk mejaili gadisnya itu. Bermain-main sedikit tak masalah bukan pikir Rei Kala itu. Nadine menatap Rei Berang. "makanya jangan jail, kena sendirikan" ucap rei ikut berdiri saat nadine berdiri. Karena merasa malu Nadine dengan menutup wajahnya dengan tangan ingin pergi tapi dengan sigap Rei menarik nadine kepelukannya Dan langsung membisikan sesuatu di telinga nadine.TBC
Baru aja ngetiknya typo bertebaran, maaf pendek terus makin kesini ceritanya makin ga jelas ya? Buat yang udah vote dan komen Big Thank's ya Sampai ketemu di part selanjutnya tapiiiii kalau banyak yang VotMen
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED
Teen FictionBerawal dari Nadine yang di paksa ikut menonton konser Band Kesukaan Liza Hidupnya berubah setelah seseorang menarik tangannya untuk lari dari Pemburu Berita membuatnya ikut terseret kedalam dunia sang Superstar Warning! Beberapa Part di Private