Berawal dari Nadine yang di paksa ikut menonton konser Band Kesukaan Liza
Hidupnya berubah setelah seseorang menarik tangannya untuk lari dari Pemburu Berita membuatnya ikut terseret kedalam dunia sang Superstar
Warning!
Beberapa Part di Private
"Ini semua gara-gara lo!" Ucap nadine marah "Salah gue?" "Ya iyalah salah lo, lo juga kenapa ga nolak waktu nyokap lo maksa kita married?" "Lo juga ga nolak kan" "Ck gue ga enak sama nyokap lo kalau gue yang lolak, nah lo kan anaknya" "Alasan, lagian kita kan udah tunangan, abis tunangan apa? Ya pasti married kan? Gue tahu lo udah mulai ada rasa sama gue kan?" "Ada rasa sama lo? excuse me!" "Yakin ga suka sama gue?" Tanyai Rei menggoda "Gak!!! Gue pulang!" Ucap Nadine marah, saat akan membuka pintu Rei kembali bersuara. "Nana.." Deg hatinya berdesir mendengar Rei memanggil Nadine dengan Nama Kecilnya. Benarkah Rei itu Rei teman bermainya waktu kecil? Kenapa dunia sempit sekali! Nadine mengurungkan niatnya membuka pintu saat Rei menghampirinya. "Gue anter" "Gak, gue bisa pulang sendiri, bye"ucap Nadine dan segera keluar dari Apartement Rei, ya setelah kejadian kepergok mamanya Rei itu Nadine sungguh tidak punya muka bertemu mama Rei dirumah pria itu. Nadine menghembuskan nafas lega saat dilihatnya kebelakang Rei tidak mengejarnya. Sebenarnya Nadine belum tau akan pulang naik apa, tapi berada di dekat Rei membuat kerja jantungnya 3kali lebih cepat, jadi mulai sekarang Nadine harus meminimalisir pertemuanya dengan pria menyebalkan itu. Saat sudah lumayan jauh dari rumah Rei, nadine segera mencari taksi untuk mengantarnya pulang tapi nihil entah sial atau apa, tidak ada taksi yang melintas, hari juga semakin gelap sampai sebuah mobil ferrari hitamberhenti di sampinya. "Nadine?" "Kak dylan?" "Ayo naik" tanpa basa basi nadine langsung masuk dan duduk di jok depan sebelah dylan. "Ngapain malem-malem jalan sendiri?" Tanya dylan sembari menjalankan mobilnya. "Ada urusan tadi kak, tadinya mau naik taksi, gataunya daerah sini ga ada taksi yang lewat ckck" "Adehhh Lain kali, kalau kamu butuh jemputan telpon aku aja na" ucap Dylan sambil mengacak rambut Nadine. "Coba tadi aku ga lewat sini, terus ada orang yang mau jahatin kamu gimana?" "Yang penting aku gapapa kan kak? Kan ada kak dylan " ucap nadine di akhiri dengan senyum manis yang membuat matanya menyipit. "Kamu cantik kalau senyum, aku suka" "Hah?" Nadine melongo "Ya, aku suka sama kamu nad" ucap dylan lembut sambil sesekali menatap nadine disampingnya yang membeku mendengar pengakuan dylan. "Tapi keira entar dia--" tiba-tiba Rei mengberhentikan mobilnya "Aku udah putus sama dia" potong dylan "Hah...?" Sunggu nadine tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya. "Nad..." entah ini perasaan nadine yang berlebihan atau gimana, suara dylan terdengar begitu lembut dan berbeda dari biasanya. Nadine menatap dylan penuh tanya saat pria itu tiba-tiba meraih tangannya. Entah kenapa getaran yang tiap kali nadine bertemu dylan tidak terjadi sekarang. "Apa aku masih punya kesempatan?" Tanya dylan menatap tepat di manik mata nadine. "Aku cinta sama kamu nad, dari pertama kali liza bawa kamu kerumah, dan sekarang aku gak mau menunda-nunda lagi, aku mau kamu tahu, aku pengen kita lebih dari teman" nadine terpaku bibirnya tak dapat mencetuskan satu katapun, sampai bayangan Rei tiba-tiba muncul. "Aku... aku..." "Kamu ga harus jawab sekarang, aku bakal nunggu kamu kapanpun kamu siap, cukup kamu kasih ruang buat aku deket sama kamu"
***
"Makasih kak, ga mau mampir dulu?" Tawar nadine saat sudah turun dari mobil dylan "Lain kali aja ya nad, udah malem juga" "Yaudah hati-hati kak" ucap nadine dengan semuyum manisnya, saat mobil dylan mulai meninggalkan pekarangan rumanya, tiba-tiba seseorang menarik tangannya dan menghempaskannya di tembok rumahnya. "Re..i lo ngapain ada di sini?" "Gue ga suka lo deket-deket cowok itu!" Ucap rei marah
"Terserah gue mau deket sama siapa itu hak gue rei" jawab nadine yang tersulut emosinya. "Araghhhhh..." geram rei dan meninju tembok tepat di samping kepala nadine, reflek nadine menutup matanya ia kira rei akan memukulnya. "Buka mata lo" perintah rei. Nadine membuka matanya dilihatnya Rei menatapnya dalam. "Rei tangan lo.." ucap nadine kawatir melihat tangan rei yang memar. "Tangan gue gak apa-apa, tapi hati gue, gue suka sama lo nad" ucap Rei melembut, nadi menatap mata rei seakan mencari kebohongan di dalamnya, tapi yang nadine dapat hanya sorot mata penuh luka. "Rei... gue" nadine menyentuh tangan rei yang membelai pipinya. Tatapan mereka beradu wajah rei semakin mendekat hingga hidung mereka bersentuhan. "Your mine nad" ucap rei dan mencium bibir nadine dalam, entah dirongan dari mana, nadine yang awalnya hanya diampun membalas ciuman rei. Tiba-tiba Rei melepas ciuman mereka dan menarik tangan nadine untuk melingkar di lehernya. Rei menyatukan dahi mereka dan tangannya melingkar di pinggang nadine. "I love you" setelah mengatakan itu rei kembali mencium nadine lebih dalam seakan ia mengatakan perasaannya lewat ciuman itu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Kira-kira seperti itu yah😜 Nadine & Rei kissingnya) Kemudian rei melepas ciuman mereka dan mereka saling tersenyum
"I love you too" ucap nadine "I love you? Maksud lo? Lo suka sama tuh cowok" tanya rei yang membuat Nadine langsung tersadar dari lamunannya. Sial kenapa bisa-bisanya ia berhayal rei menciumnya. "Dan habis ini lo harus pentokin pala lo ketembok biar bener" batin nadine. Meruntuki dirinya sendiri. "Bukan maksud gue ngelarang lo deket sama cowok tapi media tahunya status lo tunangan gue, jadi gue ga mau image gue rusak cuma gara-gara tuh cowok, lo ngertikan maksud gue? Dan soal nyokap gue lo tenang aja gue udah jelasin semuanya.
Tbc
Pendek banget kan? Males ngetinya soalnya ga banyak yang suka cerita ini, buat yang udah baca makasih yak hehe votmennya jan lupa