12

227 14 1
                                    

Selesai makan malam Harry dan Aluna kembali ke kamar untuk istirahat , Aluna bersandar di dada bidang milik Harry terdapat banyak tato disana ..

"apa selama kau di sini kau menangis ? " tanya Harry sembari mengelus kepala Aluna sesekali menciumnya

"sering bahkan setiap aku mengingat nama mu dan wajahmu " Aluna entah kenapa dia bisa berbicara seperti itu , Harry hanya terdiam dan menghembusakan nafas kasar

"waktu itu aku mengikutimu pergi , aku sempat memasang GPS di ponselmu ternyata kau pergi ke hotel " air mata Aluna turun , "lalu aku bilang ke recepsionist bahwa aku adikmu lalu dia memberikan kunci kepadaku " Harry hanya terdiam mengingat hal menjijikan itu "aku membuka pintu dan melihatmu mendesah di bawah kendal , aku sempat mengambil gambar mu waktu itu " air mata Aluna turun deras

Aluna memposisikan dirinya duduk dan mengusap air matanya lalu mengambil ponsel di nakas samping ranjang , Aluna baru ingin menyalakan ponselnya Harry langsung merebut dan membenturkan benda pipih itu ke tembok , benda bernilai mahal itu hancur berkeping-keping melihat Harry rasa takut aluna muncul badannya bergetar  ..

"Har--"

Harry langsung membungkam mulut Aluna dengan bibirnya yg merah dan sangat menggoda itu

"maaf kan aku " Harry melepas ciuman itu dan meneteskan air mata yg dia tahan sedari tadi

Aluna melihat harry dia pikir harry tidak akan pernah bisa menangis dan hatinya sekeras melebihi batu , namun ini bukan harry yg aluna lihat tapi ini harry yg sesungguhnya ternyata hatinya selembut kapas , Aluna menangkup wajah harry yg sedari tadi menunduk dan menatap mata hijau milih Harry ..

"aku sudah melupakannya " Aluna memeluk tubuh kekar Harry dan menangis di dalam pelukan hangat Harry

"besok kau ikut dengan ku pulang karena akan ada suatu bahaya disini " Harry menatap Aluna serius

"maksudmu ? " Aluna belum bisa mencerna ucapan Harry dia benar2 bingung kali ini

"kendal dan taylor akan menculikmu besok jadi pastikan rumah ini kosong dan aku akan mengirimu ke rumah Liam " tegas harry

'jadi yg selama ini menerorku tentang harry itu Taylor ? "

"umm baiklah , aku mengantuk harry " aku menarik selimut dan berbaring di samping Harry

---------

04.30

Aluna bangun pagi karena mual di perutnya dia berlalri ke kamar mandi tak ada yg dia muntah kan selain cairan bening ..

"ahh pasti karena aku sedang hamil sekarang " Aluna membasuh muka nya dan keluar dadi kamar mandi , terlihat Harry belum bangun

Aluna turun ke lantai bawah dan pergi ke dapur dia mulai memasak ya walaupun ini masih pagi Aluna ingin sekali memasak ..

"non Aluna biar bibi yg masak non " pelayan rumah Eva menghampiri Aluna yg tengah memotong cabai

"gapap-- huek  huek " Aluna berlari ke kamar mandi lagi-lagi rasa mual nya muncul

"non ga papa biar bibi bikinin teh hangat ya atau susu ibu hamil " ucap bibi Lia melihat muka Aluna pucat dan berkeringat dingin

"tidak bi aku ingin Harry biar dia yg membuatkan aku teh " Aluna sangat manja beberapa hari ini , pasti karena hormon ibu hamil

Bibi Lia tersenyum dia memaklumi sekali dengan tingkah Aluna pasti die ngidam "baiklah tunggu sebentar ya " bibi Lia menaiki anak tangga menuju kamar Aluna

Tok tok tok

bibi Lia mengetuk pintu tidak ada jawaban pasti Harry masih terlelap mengingat jam masih menunjukan pukul 5 pagi

"tuan bangun lah non Aluna menunggu tuan di bawah " ucap bibi Lia dari luar kamar

Harry's POV

Aku membuka mata ketika pelayan rumah Eva mengetuk pintu ku lihat Aluna sepertinya sudah bangun , aku berjalan menghampiri bibi bernama Lia itu dan membukaan pintu ..

"ada apa bi ? " aku bertanya dengan mata setengah tertutup karena aku mengantuk sekali

"tuan nona Aluna menunggu tuan di bawah"

"baiklah aku bersi2 dulu "

Aku menutup pintu dan berjalan ke kamar mandi membasuh muka ku dan mengganti baju , aju bergegas menemui Aluna yg sedari tadi menunggu ku

"pagi Aluna " ucap ku mengecup pipi nya singkat Aluna duduk di kursi makan sedang menunggu ku , aku duduk si sampingnya

"hhmmm" Aluna membalas singkat oh ya tuhan apakah dia marah karena aku terlalu lama

"ada apa sayang hmm " tanya ku melihat bibir mungilnya mengerucut

"aku ingin di buatkan teh olehmu " dia masih saja cemberut

"hanya itu ? " dia mengangguk , aku segera berjalan ke dapur dan membuatkan dia teh

"ini teh nya minum ya biar badan mu hangat" aku menyodorkan segelas teh hangat kepadanya

"terimakasih " wajahnya kini berubah menjadi sangat ceria dan matanya berbinar seperti anak kecip yg di belikan lolipop

"sama2 " aku memperhatikan wajahnya setiap aku melihat wajah Aluna hati ku bergetar

"kau tidak minum Harry "

"nanti saja "

Aluna berjalan mendekati lemari es dan mengambil es krim vanilla , oh ya tuhan bahkan ini masih pagi dia bahkan belum makan nasi , aku mendekatinya dan bersandar pada dinding melipat tangan ku di depan dada ..

"apakah kau sudah makan nasi ? " tanya ku memperhatikan dia yg sedang menyantap es krim vanila

"sudah aku makan roti bakar buatan bibi Lia" Aluna terlihat sangat menikmati es krim yg berada di tangannya

Aku memperhatikan dia makan Aluna sangat terlihat gemuk belakangan ini perutnya yg sedikit membuncit payudara berisi dan suka sekali memakai daster

"kenapa kau memandangku seperti itu Harry ? " tanya Aluna kemudian membuang stik es krim nya dan mencuci tangan

Aku menghampiri nya yg sedang membuka makanan ringan yg dia ambil dari lemari es ..

Oh ya tuhan , apakah dia tidak kenyang ?

-------------

Plis dong vote ya cerita aku , aku udah bikin cerita tapi ga di hargain 😔

Maaf kalo menyinggung perasaan semua , tapi ini cerita udah 1K yg baca tapi vote nya segitu-segitu aja 😔

Vomments ❤







Let Me Love You // Harry Styles {Sedang DIREVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang