"Sering kali manusia terlalu bodoh untuk menyadari adanya peringatan."-Aurely
||||
Dalam kamus hidup aurely, makan adalah hal utama dan tugas adalah hal terakhir,tapi bagaimana dengan takdir yang berkata sekarang?dirinya dihadapkan tumpukan buku tulis milik perempuan songong beserta antek anteknya bak negeri cinderella aurely menjadi babu diistana tersebut.
bahkan mengetahui fakta dirinya duduk bersama laki laki menyebalkan cukup membuatnya ingin menghancurkan atau mencakar wajah satya disampingnnya yang tengah asik bermain game,bahkan sekeras apapun ia menaikan volume lagu dari handphone miliknya suara satya masih terdengar menggema.
"Anjing!"umpatan kasar tersebut diucapkan kesekian kalinnya oleh satya,aurely meremas kertas ditangannya ia tidak sanggup menahan untuk menyemprot laki laki disampingnya ia berdiri untuk mencari udara segar namun pergerakan dari aurely membuat perhatian satya teralihkan
"mau kemana lo kampung?"ucap satya membuat aurely menghentikan niat nya untuk keluar dari kelas tersebut,astaga ini baru beberapa jam saja dirinya seperti diantara kematian bagaimana jika bertahun tahun ia bisa menjadi pasien dirumah sakit jiwa
"keluar lah kuping gue bisa budeg denger suara lo."tapi itu hanya mampu ia ucapkan didalem hatinya
"ke kamar mandi"faktanya jawaban tersebut keluar dari mulut aurely untuk menjawab pertanyaan satya
satya tersenyum mengejek "bagus deh,sekalian lo gak usah balik lagi sepet gue liat lo disamping gue"
jawaban satya membuat aurely sakit hati dan marah namun ia memilih untuk diam menatap datar meski hatinya mencaci maki laki laki tanpa dosa tertawa tersebut,aurely memutuskan untuk pergi namun sebelum ia keluar dari pintu ia mendengar suara biwara disana
"lo gak keteraluan?"ucap biwara kepada saudara kembarnya,satya hanya tidak peduli kembali melanjutkan permainan game nya sementara biwara hanya menatap satya dan kembali membaca buku miliknya
aurely berjalan cepat dengan menghentakan kaki nya lalu memutuskan untuk pergi ke atap ,kebiasaan aurely ia akan mencari atap untuk menghilangkan kekesalannya ia duduk disana menatap lapangan luas disekolahnya
"gila ya,itu kelas rusak semua"ucap aurely kesal terselip rasa penyesalan karena ia sering membully disekolah sekolah lamanya tiba tiba ia menrindukan sekolah lamanya karena ia bisa melakukan apapun kesukaannya mulai berdandan,tidur,membolos atau menjahili siapapun yang menjadi targetnya,namun ia kembali mengingat tujuan dirinya berdandan seperti ini demi orang yang ia sayangi
handphone disakunya bergetar menandakan pesan masuk dengan cepat ia mengecek handphone tersebut dengan nama brian disana tanpa minat membaca ia mematikan handphone tersebut kembali dan menaruh nya disaku ia sedang tidak ingin berurusan dengan brian
"lo tuh kuman ya ada dimana mana"suara tersebut membuat aurely menoleh kebelakang ia sangat paham bahkan sangat paham pemilik suara tersebut laki laki yang memakai seragam urak urakan dan berbau rokok menatapnya kesal,aurely hanya diam kembali menatap sekolah barunya tanpa minat membalas perkataan satya
satya menatap tajam perempuan berkuncir dua yang tengah duduk menatap kedepan tersebut mengabaikan dirinya dengan cepat saya menghampiri perempuan tersebut dan menarik paksa lengan perempuan tersebut agar bangkit dari duduk nya

KAMU SEDANG MEMBACA
Aurely
Teen FictionDidekati 2 Cowok,Twins lagi!Keadaan itu yang dirasakan aurely didekatin Twins pentolan SMA terkenal dikotanya.Tanpa Twins itu tau,siapa aurely sebenarnya.