"Setenang apapun kamu berusaha menguburnya,jika di-injak paksa maka akan terlihat juga keretakannya."
||||
Satya menatap punggung perempuan yang tengah duduk disofa rumahnya dengan diam, ini pertama kalinya ia mengajak seseorang selain teman temannya.aurely menatap satya yang terdengar langkah kakinya menuruni anak tangga tersebut satya nampak lebih manusia sekarang.
sampai satya duduk dengan santai disampingnya membuat aurely mendengus tidak tahu terimakasih padahal aurely berusaha membersihkan tempat ini yang seperti tempat sampah.
"lo aja yang kerjain gue males" ucap satya dengan wajah watadosnya menatap aurely yang menganga
"lo punya..otak gak sih?"ucap aurely tanpa sadar dengan pelan,namun didengar satya yang kini melotot menatap perempuan berkaca mata tersebut yang kini memukul mulutnya
satya mendengus " yaudah ayok"
mesti ogah ogahan,namun mereka tetap mengerjakan bersama meski harus berdebat beberapa kali tak terasa waktu telah berlalu dan akhirnya tugas kelompok tersebut selesai aurely menaruh kepalanya diatas meja merasakan kantuk yang tiba tiba meyerang nya ia menutup matanya perlahan.satya yang disampingnnya memperhatikan hal tersebut menurutnya perempuan dihadapanya nampak lebih baik dilihat dari dekat ia menyukai bulu mata lentik tersebut,aurely tanpa aba aba membuka matanya membuat satya salting dan berdehem
"ambilin minum kek gue tamu"ucap aurely kembali menutup matannya,dalam hatinya mengumpat satya yang tidak peka,sementara satya menghela nafas lega karena ia tidak ketauwan aurely
setelah meneguk minuman tersebut hingga habis,aurely ingin pulang dan berpamitan dengan satya namun ucapan satya menghentikan pergerakan nya
"gue anter"ucap satya
"gak perlu"tolak aurely
"gak usah kegeeran gue sekalian mau ketemu teman teman gue"ucap satya lalu bergegas kekamarnya untuk bersiap siap
saat aurely menghela nafas,pintu rumah tersebut terbuka menampilkan biwa yang memegang sekeresek putih tersebut yang ia tebak berupa buku tersebut.
biwa tersenyum tipis menyadari kehadiran perempuan tersebut "mau pulang?gue anter aja"
aurely hendak menolak namun ucapan satya menghentikannya kembali
"dia sama gue"ucap satya menarik pergelangan tangan aurely menuju keluar rumah setelah sampai dimobil satya berdehem melepas pergelangan tangan tersebut
perjalanan dirasa keheningan,aurely akhirnya membawa satya menuju basecamp nya tidak mungkin mengajak nya kerumah aurely yang ada ia akan dicurigai oleh satya,setelah sampai aurely mengucapkan terimakasih dan turun dari mobil mewah tersebut
"itu bayaran karena lo udah rapihin rumah gue"ucap satya kemudian melengos pergi dengan mobilnnya membelah jalanan
"tinggal bilang makasih aja repot"ucap aurely sebal lalu masuk kedalam basecampnya
saat aurely menekan kode sandi pintu rumah tersebut dan masuk ia menemukan zia yang memegang semangkuk seblak tersebut tercium oleh aurely
zia menatap perempuan dihadapanya dari ujung kaki hingga kepala "siapa lo?"
"Qilla ada penyusup ayok gebukin!"teriak zia meletakan mangkuk seblak tersebut dan melempar aurely dengan bantal yang berada disampingnya
qilla datang dengan mangkuk yang sama,dan menatap perempuan yang tak asing perawakannya,aurely melotot kesal menatap keduanya
"gue alexis!"ucap aurely ngegas membuat zia dan qilla membulat
zia mendekati aurely yang diberi tatapan tajam tersebut oleh aurely "hehe sorry xis soalnya lo keliatan jauh banget dari aslinnya"
aurely merasa bodo amat dan memilih duduk diikuti yang lainnya "mana olive?"tanya aurely bingung tidak menyadari perempan hobi memasak itu didapur
"ada janji katanya"ucap zia sambil menguyah seblak tersebut
"gimana dah dapet yang gue minta?"ucap alexis kepada zia dan qilla
"soal itu beres kalo gue,tinggal waktunya lagi"ucap qilla kepada aurely yang diberi anggukan
"soal biwa dan satya orang tuanya dah cerai semenjak mereka umur 5 tahun"ucap zia yang masih menikmati seblaknya tersebut jawaban dari zia membuat aurely terdiam dan pantas saja rumah sebesar tersebut terasa sepi
aurely merebahkan dirinya dikasur kamarnya ia memutuskan untuk pulang setelah menghapus make-upnya dibase camp ia masih tercengang dengan fakta tersebut
"nona,anda disuruh kebawah untuk makan malam"ucap salah satu maid mengetuk pintu kamarnya,dengan malas aurely bangkit dan turun menuju ruang makan
semua makanan tersaji lengkap,tak heran karena orang tuanya adalah pembisnis handal dan berkuasa,papahnya berada dibisnis teknologi sementara mamahnya berada bisnis difashion bahkan kesibukan mereka seakan hal yang biasa untuknya
ia menatap papahnya yang tengah makan dengan tenang tersebut,namun ia tidak melihat kehadiran mamahnya bisa ia simpullkan mamahnya masih diluar negeri dengan urusan pekerjaanya
"duduk"ucap papahnya menatap aurely yang menurut duduk dimeja makan dan langsung disiapkan para maid tersebut
"bagaimana sekolah kamu?"tanya sang papah tersebut
aurely memotong daging dihadapannya "biasa aja gak ada apa apa"
"sepertinya kamu tidak membuat masalah"ucap sang papah meneguk wine dihadapanya,aurely hanya malas menjawab dan memilih diam
"papah akan lanjut pergi ke eropa,kamu jaga diri baik baik dan jangan terlalu membenci papah dan mamah"ucap sang papah menatap aurely yang hanya diam tanpa minta membalas,sesudah papahnya pergi masuk kdalam kamarnya untuk mepersiapkan barangnnya aurely tanpa minat meninggalkan meja makan bergegas menuju kamarnya
langkahnya terhenti didepan pintu bercat pink tersebut dengan berat hati ia memasuki kamar tersebut,terlihat rapih bahkan ia tidak pernah mengganti sprei nya agar ia dapat merasakan kehadiran orang tersebut
aurely duduk ditepi ranjang dengan menatap bingkai foto memperlihatkan dirinya dengan orang tersebut "maaf,seharusnya gue dateng lebih cepat."
||||
holaa part 06 datang,maaf sedikit part karena author sedang sakit dan disibukan kuliah hehe buat kalia jaga kesehatan terus ya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aurely
Fiksi RemajaDidekati 2 Cowok,Twins lagi!Keadaan itu yang dirasakan aurely didekatin Twins pentolan SMA terkenal dikotanya.Tanpa Twins itu tau,siapa aurely sebenarnya.