Eight

463 39 1
                                    

Hermione POV

Suasana sunyi di kastil, hanya terisi bunyi langkah kakiku dan Draco. Hantu-hantu juga tidak ada yang berkeliaran. Sejauh ini, tidak ada anak yang berkeliaran. Kecuali jika Harry dan Ron keluar dari asrama dengan Jubah Gaib.

Memikirkan Ron,  hatiku terasa nyeri sekali.

Bagaimana tidak? Kami mulai dekat saat di kompartemen kereta, saat dia akan melakukan mantra konyol yang, katanya, akan merubah tikusnya menjadi kuning. Saat misteri di Hogwarts selalu menimpa kami, kami jadi dekat. Kami pertama pacaran saat menghancurkan horcrux di Kamar Rahasia.

Dia memang bukan laki-laki sempurna, aku juga tidak selalu dibuat bahagia dengannya. Tapi..hubungan dengannya tidak pernah sepi dan membosankan.  Selalu ada ulahnya yang, sedikit merepotkanku, tapi ketika diingat lagi, lucu juga. Pinjam PR, membangunkan dia di The Burrow, kecerobohannya, semuanya.

Oh rasanya lebih pedih dibanding saat aku melihatnya berciuman dengan Lavender Brown.

Yah, mungkin itu yang dia rasakan saat melihatku dengan Draco beberapa saat yang lalu. Oh seandainya dia mendengarkan aku dulu, mungkin kami tidak akan putus secepat ini.

...tersenyum...first name basis..kupikir..kau benci..

...kukira kau membenci...dia..berdua...menara astronomi...

"Hermione?"

...I'm sorry, Hermione..

"Halo? Hermione?"

...aku terpaksa...

"Hermione? Hey!"

...We're over...over...

"Halo? Mione?

...goodbye..

"Halo?? Bumi kepada Mione?"

Aku tersentak dan menatap Draco. Dia sedang melambaikan tangan di depan wajahku. Saat aku tersadar dari lamunanku, Draco tersenyum.

"Haaahhh," dia menghela napas. "Kupikir kau kerasukan apa."

Aku diam saja mendengarkan.

"Kau kenapa sih? Kau memikirkan apa tadi?"

"Oh? Ti-tidak. Tidak memikirkan apa-apa." Aku menggeleng-geleng.

Draco diam, mungkin dia tahu kalau aku sedang memikirkan Ron.

"Oke, baiklah," kata Draco akhirnya. "Kita kembali saja ke asrama yuk."

Aku mengangguk. Yah, aku butuh tidur.

***

Matahari baru muncul di Hogwarts, meskipun cahayanya tidak terlalu terang lantaran langit sedikit mendung pagi ini. Udara mulai terasa dingin, musim salju sudah dekat. Pohon Dedalu Perkasa terlihat tenang dari sini. Dari jendela asrama Ketua Murid ini aku bisa melihat semua kegiatan pagi ini. Peri rumah-peri rumah yang sibuk di dapur, beberapa murid yang baru bangun, Hagrid yang entah sedang apa di kebunnya, mungkin sedang memeriksa tanamannya

Seharusnya memang pagi ini aku buru-buru berpakaian, tapi tidak ada pelajaran hari ini. Karena hari ini adalah jadwal kami ke Hogsmeade.

Tok tok tok.

"Mione!"

Aku menoleh mendengar suara itu. Sejak tadi malam di Menara Astronomi, aku dan Draco jadi dekat. Kami memanggil satu sama lain dengan first name basis, mengerjakan PR bersama-sama (kebanyakan akhirnya sih berdebat), mengobrol. Dia masih suka mengejek Harry, Ron dan Ginny, tapi tidak pernah terlalu mencelakai mereka. Dia dan Harry tidak pernah lagi beradu mantra, tapi masih suka memelototi saat berpapasan. Kami juga masih sering berdebat, mengejek dan beradu pendapat, tapi tidak ada permusuhan lagi diantara kami.

Love And War (Dramione Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang