1. Girl

73 11 2
                                    

     Sinar bulan menerangi malam dari ujung jalan. Flip! Sebuah pintu tertutup setelah seorang remaja wanita memasukinya. Seberkas bayangan yang ia tinggalkan di pintu menyelinap mengikutinya masuk. Pintu stainless steel itu hanya menggunakan kunci manual satu seri. Terlalu sederhana untuk rumah di zaman modern yang biasa dilengkapi kunci berganda, kunci otomatis ataupun kunci elektrik.

     Remaja itu melepaskan sepasang sepatunya dan beranjak masuk. "Aku pulang" ucapnya datar karena ia tahu takkan ada yang menjawabnya. Ia melangkah memasuki ruang tamu yang gelap dan kemudian menyalakan sakelar beberapa ruangan yang sengaja dijadikan satu rangkaian. Seketika ruangan-ruangan tersebut disoroti sinar lampu LED yang terang benderang. Membuat nya memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan cahaya tersebut.

   Sang wanita melepaskan ranselnya yang sesak oleh buku. Ia taruh ransel itu disamping meja makan tinggi berkapasitas 4 orang. Sedangkan sang wanita beranjak membuka lemari pendingin, beberapa ekor ikan bergerak kesana kemari di dalam akuarium persegi di ruang tamu. Lampu neon unggu yang menyinari akuarium itu menjauhkan warna ikan dari warna aslinya. Remaja itu meraih sebotol air es dari kawanannya. Ia tutup lemari pendingin berwarna silver tersebut dan mulai meneguk dengan berat. Air itu terasa dingin,segar,dan memuakkan.

Ya,muak.

     Ia muak dengan segala hal yang dilakukan orang tua nya untuk dia.
Uang selalu tercurah dengan mudah dari kedua orang tuanya. Tapi kasih sayang, perhatian dan ilmu pengetahuan terlalu mahal untuk ia dapatkan. Dua orang dewasa yang seharusnya menjadi orang tua baginya tak pernah hadir sejak 6 tahun kebelakang. Berkerja sebagai antropolog handal mengharuskan mereka kerap menunaikan tugas di luar negeri. Terakhir keduanya menghubungi, mereka sedang berada di Rumania untuk meneliti pertahanan penduduk purba di sana.

    Sang remaja mulai melangkah membawa diri ke kamar mandi. Tubuhnya yang beraktifitas seharian penuh membuatnya lengket ketika bersentuhan. Dan beberapa bagian tubuhnya mulai mengeluarkan wangi tidak sedap. Ini adalah masa akhir pubertas nya yang berarti wangi-wangi tidak sedap itu akan segera hilang. Kamar mandi berwarna hijau tosca menjadi satu-satunya tempat yang bisa ia gunakan untuk berfikir tentang hal pribadinya.

 
     Ia membuka pintu kamar mandi tersebut dan seketika wangi sabun memasuki indra penciumannya. Ia membuka kunciran rendahnya dengan tangan kanan dan menutup pintu dengan tangan kiri. Ikat rambut berwarna merah ia letakkan di rak samping wastafel mungil.
Seraya memasukan dirinya ke bathup untuk berendam,ia mulai berfikir tentang masa lampaunya. Saat dimana semua miliknya sirna. Saat kedua orang tuanya meninggalkan ia seorang diri. Meninggalkan seorang remaja SMP dimasa awal sekolahnya.

"Dear, jaga dirimu.Kami akan selalu bersamamu" sebaris kata-kata yang terus terngiang di telinganya. Kata-kata penipu yang merusak dunianya. Nyata nya mereka tak kunjung kembali. Nyata nya mereka memiliki kehidupan lain diluar sana. Dua orang tua yang meninggalkannya demi pekerjaan. Ia tersingkirkan karena sebuah bidang bernama antropogi. Lucu rasanya memikirkan dirimu sendiri tersingkirkan oleh manusia purba.
 
   Suhu air mulai menurun,ia kembali membuka keran air panasnya. Dan kehangatan mulai menghampiri kembali permukaan kulitnya. Ia menatap lekat-lekat pergelangan tangannya sendiri. Menangkap nadi berwarna hijau yang ketara. Ia adalah anak yang cerdas,hampir setiap pertanyaan yang mengganggu hatinya,dapat ia temukan sendiri. Tapi sekarang ia heran karena sebuah pertanyaan tentang dirinya. Apa yang akan terjadi bila ia mati saat itu juga?

-o0o-

Ngiiiung! Ngiiiung! Ngiiiung! Suara ambulance dan sirine polisi terdengar mengerikan dari ujung jalan bagian kiri. Ban belakang mereka berdecit berbelok kearah jajaran rumah bergaya eropa kuno. Dengan kecanggihan yang ada pada zaman ini,berita menyebar dengan cepat. Seketika orang-orang mengerumuni rumah berwarna merah bata tersebut. Beberapa terlihat menangis,dan beberapa lagi terlihat keheranan. Remaja wanita ini melihat semua nya dari jendela besar di kamarnya. Kamar di lantai dua menguntungkannya untuk melihat sekitar.

Derta DutchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang