Tanpa aku menghitungnya, waktu berjalan begitu cepat. Tiba - tiba saja besok adalah hari di mana statusku akan berubah. Mungkin setelah ini hidupku juga akan berubah. Bahkan aku belum memiliki Kartu tanda penduduk. Dan aku tidak akan merasakan perubahan status pada kartu tanda pendudukku kelak. Karena setelah mendapakannya statusku akan langsung menjadi menikah atau kawin.Dua minggu ini aku selalu memikirkan apa yang dikatakan oleh Ed juga Alvin padaku. Tentang apa yang aku akan lakukan setelah ini.
Seminggu sebelum ini dia sering sekali datang ke rumah entah itu untuk sekedar menyapa orangtuaku, atau sengaja ingin menemuiku. Tapi aku lebih banyak menghindarinya. Aku tidak tahu apakah aku bisa semudah itu memaafkannya.
Aku tahu dia begitu baik dan perhatian padaku. Mungkin dia juga sayang padaku. Hanya saja jika seseorang pernah menyakitimu, apalagi dia adalah orang yang sangat dekat denganmu akan sangat susah untuk menghapus sakitnya di hatimu. Akan sulit juga untuk mengembalikan hubungan seperti sebelumnya. Gelas yang sudah retak tak bisa lagi diperbaiki.
Waktu lima hari ini benar – benar aku gunakan untuk berpikir. Terlebih aku sering berada di kamar karena menjalani acara pingitan. Aku tidak masalah karena ini sudah biasa. Aku juga tidak perlu lagi repot –repot menemuinya atau mencari alasan untuk menghindarinya.
Oh my God. Ya Tuhan.. Besok aku benar –benar akan menikah. Di usiaku yang masih 16? Apakah sebaiknya aku kabur saja? Masih ada waktu dua puluh empat jam.
Bagaimana dengan orangtuaku nanti? Aku akan kabur ke mana memangnya? Siapa yang mau menampungku?
Arrrrhg.... Aku benar – benar gila.
...............
Pendek? Yes. Selingan aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Early Marriage! - OPEN PO - Sebagian Part Telah Dihapus
General FictionAku tidak tahu setan mana yang merasuki kedua orangtuaku. Bagaimana bisa di zaman yang serba modern ini mereka berniat menikahkanku diusia... Enam belas? Aku tidak diizinkan untuk kuliah jika tidak menikah. Bayangkan, ART saja sekarang sudah har...