Prologue

272 26 0
                                    

Kamu bangun dari tidur panjangmu, yang dimaksud tidur panjang bukanlah tidur panjang selama 1 bulan penuh. Maksudnya adalah tidur paling panjang yang bisa kamu miliki selama kuliah.

Kamu meregangkan tubuh di singgasana yang terasa begitu nyaman, menghela nafas kasar. Kamu menempelkan kembali wajahmu pada bantal. Tidak ingin bangun hari uni untuk kuliah sebenarnya, tapi apabila kamu tidak berangkat, sia-sia lah usahamu mengerjakan tugas akhir-akhir ini.

Kamu mengecek smartphone mu, berharap ada yang mengirimu pesan. Memang ada yang mengirimi mu pesan tapi itu Chaerin bukan orang  spesial bagimu --tentu dia spesial-- bukan kekasih atau yang lainnya. Sahabat.

Smartphone mu berdering, dengan segera kamu angkat karena jika tidak pasti dia yang menelephone mu akan mengomel.

"Ya! Cepat bangun pemalas!" Di seberang sana Chae rin mengomeli mu.

"Chaerin-ah jangan berteriak. Aku mendengarmu."

Kamu segera bangun, dan menuju ke kamar mandi untuk menyegarkan diri. Kamu mengisi tas ranselmu dengan laptop dan tugas-tugasmu. Rambut hitam ikal mu, kamu ikat secara asal. Blus putih, dan celana jeans panjang sudah melekat di tubuhmu. Kamu segera menuju pintu depan apartmen mu yang sederhana. Menutup dan menguncinya.

Kamu terburu ke halte bus. Setengah berlari. Tidak ingin terkena omelan sahabatmu yang berharga.

"(Y/n)-ah!" Chaerin melambaikan tangannya dari jauh. Rambut cokelat nya melambai seiring laju larinya. Rok putih nya sedikit berkibar.

"Dasar kau, menyuruhku cepat tapi kau sendiri lambat." Kamu membuat ekspresi seolah marah.

"Hehehe mian (y/n)-ah." Chaerin hanya nyengir.

"Hah! Kajja." Kamu menghela nafas kasar, seketika kamu berdiri saat ada bus mendekat. Kamu melihat ke dalam bus itu, penuh sesak.

Kamu dan Chaerin masuk, dan segera berpegangan pada tiang agar tidak terjatuh.

~~~

Kalian berdua sampai di depan Naver art university. Kamu dan Chaerin segera masuk, agak terburu karena sebentar lagi kelas pagi kalian akan dimulai. Nafas mu terburu karena mencoba mengejar kelas Choi ssaem.

Kamu menghelas nafas lega ketika mengetahui bahwa Choi ssaem belum sampai, dan kelas belum dimulai. Kamu mengamati sekeliling ruangan, mencari bangku yang kosong. Setelah menemukannya kamu langsung menghampiri bangku itu, dan mengajak Chaerin duduk bersama.

"(Y/n)-ah ada berita besar!" Chaerin mengguncang pundakmu kasar.

"Apa? Berita soal bangtan atau apalah itu?"

"Bangtan Sonyeondan (y/n)! Dan iya, mereka akan mengadakan fanmeet di kota ini. Hari ini!"

"Dan jangan bilang kamu akan mengajakku ke sana."

"Hehehe iya, temani aku ya? Aku sudah memesan kan tiketnya." Pinta Chaerin padamu, kamu memutar bola mata malas.

"Haah nee nee." Kamu menghela nafas berat, terpaksa mengikuti keinginan ARMY satu ini.

Choi ssaem memasuki kelas, kelas pertama mu di hari ini pun segera dimulai.

~~~

Kamu hanya memiliki dua kelas hari ini, jadi setelah mengumpulkan tugas desain, dan laporan yang sudah kamu kerjakan. Kamu dan Chaerin menuju ke ruang dosen. Mencari meja Lee ssaem dan meletakan setumpuk tugas itu di atas tumpukan tugas milik mahasiswa lainnya.

"Chaerin kapan fanmeet nya dimulai?"

"Kurang lebih pukul 3 sore."

"Ini masih pukul 11, jadi nanti jemput aku ya." Kamu meninggalkan Chaerin di depan ruang dosen.

Seven First DatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang