PSYC-O-PATH LOVE
Yaoi , Crime , Gore , Thriller , M ,
Schoollife , Romance (mungkin) , Friendship (sedikit) , Kekerasan fisik ! sexual dan lainnya .
kalo ga suka dengan tema seperti ini maka silahkan keluar . karena Dante ga nerima Bash , Flame dan hal-hal lainnya .
.
.
R.Dante present ~
.
Eren membuka matanya dan melihat sekeliling .
' ini kan masih Di taman ? ' Eren mendudukan tubuhnya yang terasa remuk . lengannya di balut perban , di wajahnya banyak tertempel plaster . eren kini berada di kursi taman yang menghadap ke danau di samping kursinya ada sebuah kaleng minuman lalu kemudian di ambil kaleng tersebut
" Susu coklat ? apa ini untuk Eren ?." Eren bergumam di gelapnya malam
KKKRYYYUUUUKK !!!
Eren meremas perutnya yang terasa perih karena belum terisi makanan apapun sejak siang . Eren membuka kaleng susu tersebut dan meneguknya hingga habis , Eren mencoba berdiri walau sangat sakit , kemudian melangkah dengan tertatih menuju Rumahnya yang berada di ujung jalan tersebut.
Rumah Eren terlihat Gelap seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalamnya
" sepertinya Paman belum Pulang . Syukurlah " Eren bergegas memasukan kunci ke dalam pintu dan masuk ke dalamnya .
Eren membilas tubuhnya dengan air hangat kemudian setelah selesai ia membalut kembali luka-lukannya dan tidur .
.
.
.
Hujan rintik terjadi di pagi hari ini , Eren sudah Rapih dengan seragam dan keperluan sekolahnya , ia bergegas memakai sepatu sambil mengunyah roti di mulutnya kemudian segera berlari menembus hujan .
Eren berjalan dan terkejut melihat koridor beberapa siswa maupun siswi menatapnya tidak suka dan saling berbisik , Eren berusaha mengabaikannya dan tetap meneruskan langkahnya menuju Ruang kelasnya , beberapa langkah lagi maka ia akan sampai di kelasnya namun gagal karena dirinya di dorong oleh seseorang .
" Heh!! Bdebah ! bangun kau ! " Eren menatap Daniel yang kini berdiri di hadapannya dengan wajah yang kesal , Eren terkejut melihat penampilan Daniel yang begitu berbeda saat ini . kepalanya di perban , dagunya di pasang plaster besar , dan rahangnya yang lebam .
" kau lihat apa yang terjadi padaku kan ! ini semua karena ulahmu !! . siapa pria berjaket hitam dengan anjingnya itu !! " Daniel mengangkat Dagu Eren dengan kakinya , eren menggelengkan kepalannya karena ia memang tidak kenal dengan pria yang di sebutkan Daniel , Daniel menampar wajah Eren dengan sepatunya . ujung bibir Eren sobek dan berdarah
" E-eren tidak tahu , su-sungguh " Eren menunduk kan kepalanya , Daniel mengangkat tubuh Eren dan mendorongnya hingga jatuh kemudian di Tarik lagi dan di cengkramnya kerah seragam Eren membuat tubuh Eren sedikit terangkat .
" jangan bohong brengsek !! katakan siapa dia !! di mana dia tinggal !! aku akan membunuhnya sa-"
Kalimat Daniel terputus karena rafless di sampingnya menarik bahu Daniel .
" Ada apa !! " Daniel membentak Rafless
" hentikan ! Ada guru !! ayo pergi " rafles berlari meninggalkan Daniel , Daniel melempar Eren hingga punggungnya terkantuk dinding membuat punggung Eren terasa sakit
" aww ... aduhh sakit sekalii " Eren meremas pinggangnya karena saat di lempar oleh Daniel pinggangnya terkantuk besi penyangga pintu yang sedikit menonjol dan itu sangat menyakitkan bagi Eren .
Eren mencoba berdiri walau sulit karena sakit di tubuhnya makin menjalar saat Eren hendak menegakan tubuhnya . Eren berjalan perlahan , berjalan menuju Lorong dan berbelok , tanpa Eren sadari seorang pria yang sejak tadi melihat kejadian Eren kini berbalik menjauh dan hilang di balik tangga
"...jadi namanya Eren .." pria tersebut bergumam sambil menaiki tangga menuju lantai atas .
.
.
.
Eren tidak keluar untuk membeli makanan kali ini , uangnya sudah habis diambil Daniel kemarin , dan ia takut untuk berjalan di koridor , jika ia bertemu lagi dengan Daniel maka habislah dia . Eren mengeluarkan Bento miliknya di dalam tas kemudian memakannya dalam diam .
Teman sekelas eren saling berbisik melihat Eren yang begitu menikmati menu makananyya walau hanya Nasi tanpa lauk . ya Eren hanya makan Nasi tanpa makanan lainnya . Eren menundukan wajahnya saat di tatap oleh beberapa siswa siswi di kelasnya yang masih berbisik-bisik sambil menatapnya .
TEEEEEENGG !!! TEEEEENGGGGG !!!
Eren bersyukur karena bel berakhirnya waktu istirahat telah berbunyi , siswa dan siswi bubar dan kembali duduk di tempatnya masing masing .
Eren tengah bersembunyi di balik pohon oak tua di dekat danau , eren terlihat mengawasi sekitarnya . kali ini Eren ingin mengucapkan terima kasih pada seseorang yang telah menolongnya saat itu . selama 16 tahun hidupnya ia tidak pernah di tolong oleh siapapun , tidak ada yang sudi menolongnya . saat ia dihajar , saat ia di sakiti , saat ia celakai maka semua terjadi begitu saja tanpa ada yang mau menghentikan dan menolongnya . miris memang tapi bagaimana lagi , Eren sudah terbiasa dengan itu semua .
Hingga pada hari dimana Eren di pukuli habis-habisan dan ada yang menolongnya di saat itu jugalah Eren merasa sangat senang dan berterima kasih pada tuhan karena masih ada seseorang yang mau menolongnya . menolong remaja dengan keterbelakangan mental sepertinya .
' semoga kakak itu datang hari ini kkkkkk '
Tubuh eren menegang saat melihat kawanan Daniel melintas di jalan raya , Eren segera bersembunyi agar tidak dapat di temukan oleh mereka dan berhasil . Eren bersyukur dalam hati saat melihat kawanan danie sudah menjauh dan hilang dari pandangannya saat ini , Eren keluar dari persembunyiannya .
Eren duduk di kursi yang di duduki pria dengan anjing besarnya pada saat itu , Eren menatap Danau di hadapannya dan tersenyum senang saat pantulan matahari yang hendak tenggelam terlihat begitu indah di pandangnya saat ini .
" pantas saja kakak itu begitu lama menatap danau , ternyata memang indah . "
Eren menghelah nafasnya pasrah , sudah dua jam ia menunggu kehadiran pria yang kemarin menolongnya itu namun tak juga datang . hingga Eren yang sudah merasa lelah menunggu kini bangkit dari duduknya dan berjalan menuju jalan raya namun langkahnya terhenti saat melihat seseorang yang dikenalnya sedang berjalan menuju sebuah jalan sempit . itu pria yang di tunggunya !
Eren berlari kecil mengikuti kemana pria itu akan pergi , Eren masuk ke dalam gang sempit kemudian setelah melewati gang sempit tersebut kini terlihat sebuah lahan dengan banyak pohon di sana-sini , Eren masih mengikuti ke mana pria itu berjalan hingga sampai di ujung jalan ada sebuah jalan lagi dan tiba-tiba dirinya sampai di sebuah perumahan .
' Eh ?kok bisa ada di sini sih ?. ' Eren bergumam menatap sekelilingnya kemudian pandangannya kembali focus pada pria yang kini masuk ke dalam sebuah rumah sederhana tersebut . seekor anjing besar berbulu putih muncul dari dalam rumah tersebut seakan menyambut kedatangan tuannya .
Eren tersenyum simpul . tanpa di sadarinya kini ia jatuh cinta pada pria tersebut
' aku menyukainya tapi.... Apa dia menyukaiku ? tidak ! aku tidak mengharapkan balasan perasaanya , aku menyukainya walau dia tidak akan menyukaiku balik huft~' Eren tesenyum kemudian kembali melangkah ke tempat yang sebelumnya di lewatinya .
" aku akan kembali besok jika begitu hihihih ... "
.
.
.
.
.
======================== To Be Continued =======================
KAMU SEDANG MEMBACA
Psyc-O-Path Love [3] √
Fanfic[COMPLETE] " jangan kau hapus jejak air mata kepedihan di wajahku , biarkan mengalir menjadi genangan yang menyakitkan di hidupku . biarkan tetes demi tetes darah mengalir dari tubuh yang perlahan akan hancur dan lumat oleh kesedihan yang kau perbua...