Sebuah Kesalahan

409 8 3
                                    

Arlena berjalan di area pemakaman yang luas sambil membawa sebuket bunga untuk sang adik yang sudah tiada.



Dari kejauhan arlena mendengar suara seorang lelaki yang sedang menangis di antara kuburan arleta dan erland.



Arlena terkejut mendengar penuturan pria itu, pria yang ternyata begitu keji menjebak arleta dan erland dalam sebuah pernikahan.


Suara pria itu tidaklah terdengar asing bagi pendengaran arlena, dalam hati arlena berharap "jangan dia"

Arlena mulai mendekati pria itu ketika adibta sudah mulai bangun dari posisi berjongkok dan tatapan mereka bertemu satu sama lain.


Arlena memalingkan wajah dan mulai berkaca-kaca "semua sudah jelas, kamu yang merencanakan semua ini" arlena memberikan tatapan menuduh pada dibta dan dibalas tatapan sendu.


"Maafkan aku" adibta mulai mendekati arlena dan memeluknya.


Sejenak arlena terbuai oleh kehangatan tubuh pria yang tanpa sadari telah dia cintai, arlena memejamkan mata dan mulai menguatkan hati.



Arlena melepas dengan kasar pelukan adibta dan pergi meninggalkannya dengan berlari.



"Jangan pernah lagi ada dalam hidup ku" arlena terus berlari menuju mobilnya dan mengendarai dengan kecepatan penuh.


Arlena berlari memasuki rumah, mulai mengepaki pakaiannya dan pakaian aira.




Lena mendekati boks bayi dan mengangkat hati-hati bayi mungil itu "kita pergi sayang, maafkan mama sudah mencintai orang yang salah"







Arlena dan aira lalu pergi meninggalkan adibta dengan seluruh rasa bersalahnya.

Alena & Adibta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang