Lena bertengkar dengan adibta ketika ingin menaiki mobil menghadiri pesta perusahaan yang diadakan di luar kota.
"Bos... lebih baik anda saja yang nyetir dan biarkan aku duduk disampingmu"
"Aku ngga mau capek len, lebih baik pake supir" dibta mengatakan itu dengan santai tanpa memandang wajah pucat arlena.
Arlena menyentuh pintu mobil bagian belakang, seketika perasaannya tersentak.
Saat kecelakaan itu lena duduk di mobil bangku belakang memandang ayah dan ibunya yang sedang bernyanyi dan saling memandangi, lena kesal tapi tetap terkikik geli melihat tingkah kedua orangtuanya, bahkan lena kadang usil memajukan kepalanya hingga berada diantara pasangan yang selalu kasmaran itu.
Terkadang arlena menyesal kenapa dirinya hidup sedangkan tuhan memisahkannya dengan orang yang paling berarti dalam hidupnya.
Lena menatap hpnya melihat walpaper dirinya dengan arleta.
"Tuhan sangat menyayangimu dek, hingga kakak tidak di ijinkan untuk pergi bersama ayah ibu" lena menatap sayang sosok leta dalam walpapernya.
___
Dibta merasakan arlena cemas karena wanita itu terus-menerus mengucurkan keringat di dahinya, dibta mengecek ac mobil yang berada dalam keadaan normal.Dibta mengerti dan mulai menyadari arlena masih syok sebagai seorang penumpang, dibta lalu menyuruh supirnya untuk pulang sambil memberikan beberapa uang kepada sang supir dan menyuruh arlena duduk di sebelahnya.
____
Lena kesal karena tingkah adibta yang selalu menggandengnya seperti anak kecil ketika berada di pesta perusahaan itu.Semua memandang penasaran pada mereka dan dibta menjawab santai bahwa arlena adalah pasangannya.
Arlena ingin sekali memukul kepala sang bos dengan sepatu hellsnya agar tidak bertindak seenak jidatnya sendiri tapi arlena yang masih bisa mengontrol emosinya hanya bisa mengambil nafas dengan panjang.
Dibta memandang arlena yang tertidur di kursi sebelah, dibta mengemudi sambil terkadang mencuri pandang arlena yang terlihat lelah dan pulas.
Dibta mendengar suara igauan ketika arlena tertidur, dibta melihat arlena yang mengernyit dan menepikan mobil di perjalanan di tengah derasnya hujan.
Dibta menepuk pelan pipi arlena dan arlena langsung tersadar lalu memandang sayu dibta.
Dibta tahu arlena sedang berusaha menahan tangis, mata yang mulai memerah dan suara tercekik yang membuat hati dibta sakit saat memandang wanita yang dia cintai.
Arlena tiba-tiba membuka pintu mobil dan berjalan pergi di tengah derasnya hujan, adibta mengejarnya dan melihat arlena berhenti lalu mendongakkan kepala.
Dibta tahu arlena sedang menangis, arlena menangis dalam diam, arlena menangis tanpa suara dan dibta reflek memeluknya berusaha menenangkan arlenanya.
Dibta berjanji saat itu "aku janji, tidak akan pernah meninggalkanmu len" sambil memeluk arlena yang sesegukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alena & Adibta
RomanceAlena dan kedua orang tuanya sedang berada dalam sebuah mobil untuk mengunjungi sebuah acara perusahaan. Arlena bosan dan melirik ke kanan dan kekiri untuk melihat pemandangan jalan. Pemandangannya sangat indah sehingga arlena tidak melepaskan panda...