06 | I am You, You are Me [1]

606 64 43
                                    

Ring out the bells again
Like we did when spring began
Wake Me Up When September Ends – Green Day

***

Samantha
• Aku bosan -_-

Sebentar lagi. •
Sent

Mini konser festival tahunan selesai pukul sebelas malam dan Samantha masih menunggu Audrey di ruang panitia. Bazaar terbuka dan festival kuliner masih berlangsung sampai besok dan tugas Audrey sukses sebagai Ketua Panitia Pelaksana Konser. Setidaknya besok, Samantha punya waktu berdua seharian dengan Audrey setelah beberapa hari mereka sibuk dengan urusan masing-masing.

"Kerja bagus, Drey. Bagaimana kalau besok kau membantuku mengurus booth ice cream?" Dylan memberikan sekaleng diet coke pada Audrey.

"Nanti kuhubungi kalau aku bisa membantumu, aku duluan. Laporannya kukirim lewat e-mail." Audrey tersenyum melambaikan tangan pada yang lainnya lalu keluar dari ruangan.

"Wuah! Aku merindukanmu!" Seru Samantha yang merangkul pundak Audrey lalu berjalan di sampingnya.

Audrey menyodorkan diet coke yang diberikan Dylan pada Samantha, dia sedang tidak ingin minuman bersoda. Dengan cengiran yang belum juga hilang, Samantha membuka kalengnya lalu meneguk diet coke itu. Keduanya berjalan melewati area backstage dan tanpa sengaja, bertemu dengan One Ok Rock yang baru saja keluar dari ruang tunggu.

"Hai, Drey! Hai, Sam!" Teriakan Tomoya membuat Ryota yang berdiri di sampinya memukul kepala belakang laki-laki berwajah imut itu.

Audrey dan Samantha hanya tersenyum, mata keduanya sempat memandang Taka dan Toru beberapa detik sebelum akhirnya mengabaikan kehadiran mereka.

"Jadi, tidak ada pujian untuk kami?" Tomoya mengekor di belakang Audrey dan Samantha.

"Drey?" Tomoya melirik Audrey yang diam.

"Berisik, Tom," sahut Audrey mendrong kepala Tomoya yang maju ke sampingnya.

Baik Taka maupun Toru, keduanya tidak bersuara. Sibuk menenangkan kekacauan diri mereka masing-masing. Suasana saat ini membuat lidah keduanya kelu. Melihat Samantha dan Audrey semakin memperburuk keadaan mereka.

"Factory Cafe and Bar, bagaimana?" Bisik Samantha pada Audrey. Ia ingin sekali menjauh dari empat lelaki di belakangnya segera.

"Mau ik— uummmph!" Belum sempat Tomoya bertanya, Ryota sudah membekap mulutnya lalu tersenyum pada Audrey dan Samantha yang menoleh.

"Kami duluan." Ryota mendorong Tomoya.

Audrey dan Samantha saling pandang saat Toru dan Taka melewati mereka begitu saja. Tak ada senyum hangat, tak ada sapaan singkat, dua lelaki itu sama sekali tidak memandang Audrey dan Samantha.

"Ayo," ujar Audrey menarik Samantha buru-buru ke halaman parkir.

Beruntung, Luke tadi memberikan kunci mobil padanya, jadi Audrey bebas kemanapun menghabiskan malam ini.

"Ada apa dengan mereka berdua?" Gumam Samantha sambil memasang seatbelt.

"Mungkin mereka sedang datang bulan, jadi begitu." Jawab Audrey yang menyalakan mesin lalu menginjak pedal gas, berbelok keluar dari halaman parkir.

AFTERTASTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang