This is our reality
Crazy stupid, you and me.
Long Way Home – 5 Seconds of Summer***
Alarm ponsel itu berdering tepat pukul delapan pagi. Samantha membuka mata, meraih ponselnya di atas nakas lalu mematikan alarmnya. Matanya masih setengah terpejam saat ia bangkit menyalakan lampu kamar dan pergi ke kamar mandi.
Akhir minggu dan kuliah libur. Setelah dua hari lalu Audrey menjelaskan tentang kepindahannya, Samantha memaksa Toru untuk membayar hutang jalan-jalannya dan jadilah hari ini mereka berdua punya tugas untuk menculik Taka, Tomoya, Ryota dan Audrey.
Samantha keluar dari kamar mandi, mengeringkan rambutnya dengan handuk lalu kembali ke kamar. Hari ini dan besok, kuliah libur, jadi Samantha sudah merencakan acara liburan singkat untuk mereka semua, juga untuk Audrey yang siap pindah empat hari lagi. Ranselnya diisi dua t-shirt, satu jaket denim dan satu celana jeans serta pakaian dalam. Ia memasukkan powerbank, charger dan dompet ke bagian depan ransel. Setelah beres, Samantha mengganti celana pendeknya dengan ripped jeans hitam lalu kaos putihnya diganti dengan t-shirt hitam tanpa lengan bergambar logo Nirvana. Ia mengikat kemeja flannel beraksen kotak-kota merah di pinggang.
Taka masih berguling di dalam selimut saat Samantha membuka pintu kamarnya.
Satu,
Dua,
"Taka! Audrey datang!" Teriakan keras Samantha membuat Taka bangun dan duduk tegak, mengusap wajahnya lalu menyisir rambutnya yang berantakan dengan tangan.
Samantha tertawa melihat ekspresi bodoh Taka saat berdiri menghampirinya, "kita ke Luna Park hari ini dan langsung pergi ke Johanna Beach untuk camping. Cepat mandi dan siap-siap."
"What the fuck." Umpat Taka yang masih bisa didengar Samantha.
Ponselnya berdering pendek, Samantha meraih benda tipis keluaran apple itu, membuka notifikasi pesan singkat dari Toru.
Toru
• Sudah siap?Taka sedang mandi. •
Sent.Samantha menyandang ranselnya ke ruang tengah sambil membawa sepatu converse abu-abunya. Ellena yang baru saja selesai memasak sarapan, sudah duduk manis di sofa ditemani secangkir teh dan acara berita pagi.
"Kalian jadi pergi ke Luna Park?" Ellena bertanya lalu menyesap tehnya.
Samantha mengangguk, duduk di samping Ellena sambil mengecek ranselnya, "jadi, kau meninggalkan Mom di rumah sendirian?" tanya Ellena dengan ekspresi sedih yang dibuat-buat.
"Mom, hanya dua hari." Samantha mengecup singkat pipi Ellena lalu kembali membuka layar ponselnya.
"Besok, Liz akan kemari untuk pamit." Bisik Ellena sambil melirik kamar Taka di lantai dua yang pintunya masih terbuka.
"Aunty sudah memberitahu?" Samantha memandang Ellena, Ibunya itu mengangguk lalu kembali fokus pada layar SmartTV.
Derap langkah cepat terdengar dari tangga, Taka membenarkan tali sepatunya. Rambutnya masih setengah basah saat ia meyandang ransel dan menghampiri Samantha serta Ellena yang duduk di sofa.
"Kau bawa pelengkapan campingmu?" Taka mengangguk, menunjukkan tas camping di tangan kananny. Samantha kemudian berdiri, menyandang ransel lalu memasukkan ponsel ke saku celana.
"Kami pergi, Mom," Samantha memeluk Ellena lalu mengecup pipinya singkat.
"Bibi aku pergi," Taka melambaikan tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTERTASTE
FanfictionKarena rasa itu masih ada. Audrey yang gagal melupakan si penyanyi sialan itu. Toru yang setia menunggu Samantha putus dengan kekasihnya. Mencintai seseorang memang sesulit itu kan? ••• A Fanfiction by RAY-REBLUE AFTERTASTE Copyright ©November20...