WHY?!

1K 74 14
                                    

Asap mengepul dari balik wadah yang baru saja Bambam buka.
Menghirup aroma nikmat yang selalu membuat liurnya mengalir.

" kau tidak makan berapa hari? Kau tampak seperti kucing pasar yang baru pertama kali mendapatkan ikan segar " gerutuan seseorang di hadapannya membuat ia berdecak malas.
" apa dia tak memasak pagi ini? " tanya sosok pria di hadapannya itu.

Bambam lagi lagi berdecak malas. Ia hanya ingin menyantap daging asap pesanannya, kenapa malah diintrogasi?
" aku yang memasak pagi ini " jawabnya malas lalu memasukkan sepotong kecil daging berwarna coklat kemerahan itu ke dalam mulutnya.

Uhuk!

Tiba tiba kawan bicaranya terbatuk seolah baru saja mendengar berita bahwa beberapa detik lagi bumi akan hancur.

" Mwo?!" Tanya sosok itu bersungut-sungut. Terlihat jakun pria dihadapannya bergerak menandakan makanan di mulut pria itu akan segera sampai di lambung. " Yah! Kau serius tadi pagi memasak?! " tanya sosok itu tak percaya.

Bambam mendengus ditengah mengunyah makananya. Berlebihan sekali  " Seriously, Hyung! Tadi pagi sesuatu terjadi " jawab Bambam malas.

Sosok bernama asli Park Jinyoung itu merengut. Menaruh kembali gelas berisi teh manis yang setengahnya sudah masuk ke perutnya.
" Maksudmu? "

Bambam menoleh ke kanan, lalu ke kiri seperti sedang mencari sesuatu.

Jinyoung heran dengan sikap Bambam. Jangan jangan dia melakukan penyelundupan narkoba.

Merasakan situasi aman, Bambam sedikit mencondongkan tubuhnya mencoba berbicara sepelan mungkin. " Mark Hyung mengalami wet dream! " ucap Bambam sepelan suara semut.

Oke terlalu berlebihan.

Wet dream? Apanya yang aneh? Ia juga mengalaminya. Bahkan semua pria mengalaminya.

Jinyoung malah berharap  Bambam mengatakan bahwa Mark menyetubuhinya semalam.

Merasakan tak ada hal yang aneh dari ucapan Bambam, Jinyoung menegakkan kembali badannya. " lalu? " tanyanya tak mengerti.

Bambam menggigit bibirnya gelisah. Lalu mulai memainkan sumpitnya.

Jinyoung heran dengan sikap salah satu adiknya ini. Bambam biasanya akan mengatakan apapun yang ada di pikirannya tanpa memperdulikan itu hal baik atau hal buruk. Tapi, sepertinya ini agak serius.

" Mark Hyung memelukku dan mendesahkan namaku "  cicitnya.

" MWO?! "

Itu bukan Jinyoung, apa lagi Bambam. Itu berasal dari arah lain, tepatnya dari seorang anak yang memakai seragam SMA dengan rambut putih yang tampak seperti jamur.

Kim Yugyeom, siswa SMA yang memiliki tinggi badan diatas rata rata, memiliki bahu tegap dan diameter dada yang cukup lebar, juga memiliki wajah yang sangar namun manis di beberapa saat.

" Ya, Giant! Kenapa kau tak sekolah?" Tanya Jinyoung sarkas.

Anak itu tak menjawab dan langsung duduk di samping Bambam. Memasang wajah serius dan menatap tajam mata kecil milik Bambam.
" Katakan padaku, apa yang terjadi?" Tegasnya.

Kadang Jinyoung bingung, Bambam lebih tua beberapa bulan dari Yugyeom, tapi terkadang Yugyeomlah yang bersifat lebih dewasa dan lebih dominan dibanding Bambam. Mungkin juga faktor postur tubuh.

" Tadi pagi, aku bangun lebih dulu dari Mark Hyung " Bambam memulai ceritanya setelah menyesap lemon juicenya.

" Tidak mungkin " ledek kedua orang lainnya serempak. Tapi Bambam tak menggubris dan lanjut berdongeng.

That MorningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang