THE SECOND TIME

1K 73 51
                                        

Sebelumnya, minta maaf ya karena makhluk makhluk bernama typo mengganggu kegiatan membaca kalian di Chapter-chapter sebelumnya. Akan kuperbaiki demi kenyamanan kalian semua.

Yaudasi gitu aja 😂

Aktifkan kembali imajinasi kalian, dan...

Selamat membaca
.
.
.
😘
__________________________________________________

Roof top...

Di sinilah Bambam berada, duduk di ujung dinding rendah pemisah bagian Roof top dan ujung gedung. Menatap kosong ke depan, membiarkan surai birunya dimainkan oleh angin - angin yang berdesir kasar.

Ini lantai 8 omong omong.

Sebenarnya ia tak sepenuhnya sedang melamun, ia hanya sedang terpikirkan atas alasan lain ia datang ke korea. Sebenarnya, memikirkan hal ini membuatnya pusing. Tapi bagaimana lagi? Ini harus dipikirkan mau tidak mau.

" Haah~"

Ia ikut mengacak surainya yang telah acak acakan oleh angin. Ini memusingkan nya.

Ia mengeluarkan ponselnya, mencari kontak bernama 'Ibu' di sana.

Oh, omong-omong Bambam punya dua ponsel. Hanya saja ponsel yang kini dipegangnya semacam ponsel jadul yang hanya dapat digunakan sms dan telfon saja.

Sesaat hanya terdengar nada sambung.

"Oh sayang, ada apa menelpon?"

Bambam tersenyum mendengar suara ibunya yang terdengar baik baik saja. Ia jadi ragu dengan niat awalnya.

" Eumm~ Apa kabar? Apa di sana baik baik saja?"

Terdengar gelak tawa di sana.

"Kau ini, tentu saja ibu baik baik saja. Kau tak biasanya bertanya seperti ini, ada yang mau kau bicarakan ya?"

"Eum, aku_"

"Apa kau sedang sakit? Jangan jangan kau kehabisan uang ya? Oh atau Mark_"

"Bu, Aku... a-aku minta maaf_"

"Maaf?!  Untuk apa sayang? Apa Mark melakukan sesuatu pada_"

"Aku minta maaf  karena_ a-aku belum berhasil membuat Mark Hyung menyukaiku"

Hening...

Hening sangat lama. Oh ya ampun, pasti ibunya kecewa karena anaknya tak berhasil melakukan hal kecil itu. Pasti ibunya sedih sekarang. Bodoh, seharusnya ia tak mengatakan apapun!

"Bu, maafkan aku."

.
.
.

"Sayang..."

.
.
.

Hati Bambam mengecil mendengar nada halus ibunya. Sudah pasti ibunya kecewa padanya.

Sial!

"Iya, Bu?" Tanya Bambam takut takut.

"Tidak perlu terburu-buru, Ibu mengerti bagaimana sulitnya mengubah perasaan seseorang seperti Mark. Bersabarlah sayang, mungkin kau harus melakukan cara lain agar Mark bisa menerimamu_"

Hiks!
Hiks!
Hiks!

"Sayang?! K-kau menangis?! Oh ya ampun, Ibu_"

Ucapan panik dari ujung sana terhenti karena mendengar anak manisnya terisak.

"Ma, a-ku_ hiks aku akan berusaha sekuat tenaga, a-aku akan membuat Mark Hyung bisa menerimaku. Aku berjanji aku tidak akan mengecewakan Mama"

That MorningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang