17

2.7K 401 21
                                    

Tiba saatnya penutupan. Mia dan rekan yang lain diperbolehkan untuk menonton. Semua artis SM sedang bernyanyi sekarang di atas panggung. Mereka sudah berjuang keras untuk konser ini.

Di sisi lain, Mia hanya melihat ke satu orang. Lelaki yang akhir-akhir ini selalu membuatnya terlonjak senang sampai atas awan. Lalu terjatuh pula pada dasar jurang yang sangat dalam. Padahal, ia tak tahu apa yang dirasakan lelaki itu padanya. Apakah sama dengan yang dirasakannya?

Ia melihat Kyungsoo, lelaki itu tengah memegang kamera. Ia memotret semua artis SM, termasuk Wendy yang akhir-akhir ini pula membuat Mia merasa kesal tak menentu.

Ia hanya menyunggingkan senyum dan melihat layar ponsel. Sebuah note buatannya, ia baca di sana.

Mia menggenggam ponselnya erat seakan benda itu akan jatuh kapan saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mia menggenggam ponselnya erat seakan benda itu akan jatuh kapan saja. Note itu bertuliskan beberapa info yang ia dapat mengenai Kyungsoo dan hubungan asmaranya. Ia menghela napas berat lalu tersenyum, "Sulit sekali masuk ke dalam kehidupanmu."

Mia pergi meninggalkan rekan-rekannya yang asik menonton. Ingin meredam perasaan sakit yang entah munculnya darimana itu.

***

Beberapa hari kemudian.

Mia baru saja masuk ke dalam rumah, Mira malah sudah menghadangnya di depan pintu. Sambil berkacak pinggang, terlihat ingin sekali untuk berdebat.

"Mia, ponselmu tidak kau nyalakan?" tanyanya, sambil melepas sepatu Mia mengangguk. "Kenapa?"

"Batrainya habis," jawab Mia singkat, Mira lalu mengeluarkan ponselnya sendiri, tak lama sesuatu berdering di saku Mia.

"Bohong," gerutu Mira mencubit pipi Mia. 

Mia mendesah lalu masuk ke dalam rumah, dan diikuti oleh Mira sambil berkata, "Kau memberitahu pada Kyungsoo, kau akan pulang ke Indonesia, kan? Kenapa?"

"Kuanggap sebagai salam perpisahan saja," celetuk Mia sambil membuka kulkas untuk mengambil minuman.

"Yak, setidaknya balas chat-nya dan jelaskan kenapa kau pulang ke sana. Dia terus menghubungiku, dari hari konser sampai sekarang. Aishh benar-benar ..." jelas Mira.

"Justru yang aku pikirkan sekarang adalah, kenapa kau bisa punya nomornya? Aku saja tidak punya," jawab Mia menunjuk temannya dengan botol yang ia pegang, Mira berdecak lalu kembali mengikuti Mia yang menaiki tangga.

"Itukan tidak penting. Ayolah Mia, kasihan dia," ucap Mira kesal sendiri, Mia berhenti tepat di depan pintu kamarnya. Ia lalu berbalik menghadap Mira.

"Kenapa? Kenapa kau kasihan padanya? Kyungsoo bukan siapa-siapaku, dan kita hanya teman. Kenapa kalimatmu seakan memberi makna bahwa dia punya rasa padaku. Sebuah harapan semu?"

Mira berhenti bicara. Mia lalu masuk ke dalam kamarnya, tak peduli.

"Hhhh~ karena kurasa dia sudah nyaman denganmu," bisik Mira "Bahkan mungkin punya rasa."

Our Story ... May I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang