14

2.3K 425 49
                                    

Kyungsoo segera saja memasang maskernya dan mendekati Mia yang dengan berani mulai memegang tangan perempuan itu.

"Kau gila? Kita harusnya memanggil cenayang," ucap Kyungsoo menatap ngeri perempuan di depannya yang sedang mengamuk tak jelas. Semua orang yang ada di situ sibuk menghubungi cenayang, sedangkan ada pula yang malah merekamnya.

"Cenayang apanya? Kasihan dia," balas Mia menatap Kyungsoo. Beberapa orang yang sedang menenangkan perempuan itu melihat keheranan ke arah keduanya yang malah berdebat. Sekaligus panik karena perempuan itu mulai berlaku kasar.

"Cepat panggil cenayangnya! Aishhh!!" maki seorang lelaki di depan Mia sambil memegang tangan perempuan itu. "Kau juga, minggir sana! Jangan malah menambah susah!"

Mia diam saja, menghiraukan apa yang diperintahkan lelaki tadi. Ia lalu menghela napas dengan mantap, mencoba untuk bersikap tenang.

"Audzubillahiminasyaiton niradzim ..."

"WAAAAAA!!!!!" teriakkan perempuan itu makin keras. Kyungsoo tak percaya, ia lalu melihat Mia yang sedang memperhatikan perempuan di depannya.

Reaksinya itu karena Mia?

"Ini siapa, ya?" tanya Mia pada perempuan itu, sedangkan yang lain menatap heran termasuk Kyungsoo. Perempuan itu membalas tatapan Mia penuh dendam.

"Mia, kita hentikan saja," ucap Kyungsoo sambil memegang pundak Mia untuk berdiri, ia hanya khawatir.

"Yak!" teriak Mia kasar.

"APA??!!" jawab perempuan itu ikut berteriak. Kyungsoo kaget, ia kira Mia membentaknya. Ternyata ia melakukan itu pada korban. Suara perempuan tadi sedikit serak, dan aneh. Kyungsoo merinding seketika. 

"Siapa namanya?" tanya Mia kepada crew sekitar.

"Mina Olivia. Emm ... Mina!" jawab orang yang ada di samping Mia dengan takut, ia bertugas memegang kaki perempuan bernama Mina itu.

"Mina, ini lokasi syutting. Kau jangan mempermalukan diri sendiri," ucap Mia sambil memijat pelan namun pasti tangan Mina.

"Akkhh," rintih Mina kesakitan. Mulut Mia tak berhenti untuk berdo'a. Kyungsoo bingung apa yang harus ia lakukan.

"Kyungsoo," Akhirnya, Mia memanggil. "Ajak dia mengobrol."

"Apa?" tanya Kyungsoo terohok mendengar penuturan Mia. "Apa maksudmu mengajaknya ngobrol? Jelas-jelas ..."

"Mina! Kau mau mendapat gaji, tidak? Jangan malas-malasan, ayo cepat bangun!" ujar Mia sekali lagi mengundang keanehan dari orang-orang sekitarnya. Perempuan itu meringis, lalu menangis. "Mina, ayo jangan takut."

Do menatap Mia dengan ekspresi yang sulit diartikan. Akhirnya, ia menatap Mina dengan ragu.

"Mina, kau tidak apa-apa?" tanya Kyungsoo.

"Bagus," balas Mia menatap Kyungsoo sambil tersenyum.

"Mina, bangunlah. Hmmm, syutting-nya tidak akan berjalan lancar kalau kau tidak bangun," ucap Kyungsoo dan yang lain menatap heran, tapi jelas itu menimbulkan efek. Dengan tangan gemetar, Kyungsoo memegang pundak Mina.

Sedangkan Mia masih berdo'a, ia seolah mendorong sesuatu dari dalam tubuh Mina. Dari kaki sampai kepala. Mina hanya meringis kesakitan.

"Takut," bisik Mina tergagap, membuat semua orang tak percaya akhirnya Mina berbicara, walau masih dengan mata yang tertutup.

"Ambilkan air," ucap Mia dan salah satu crew dengan cepat membawa air dalam botol. Mia memberinya do'a, lalu mencoba memegang wajah Mina dengan tangannya yang basah karena air yang sudah ia do'akan itu.

Our Story ... May I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang