"Sil, a---aku ----" belum Albert menyelesaikan penjelasannya Sisil sudah terlebih dahulu menyela nya.
"Lagi pula kita bukan apa-apa." Ucap Sisil yang menyela kalimat yang akan Albert keluarkan dari bibirnya dengan senyum manis yang terukir, yang justru membuat hati Albert terasa sakit melihatnya.
Albert salah, dia sudah membohongi Sisil bahwa ia sebenarnya sudah mengincar gadis lain jauh lebih lama sebelum kehadiran Sisil. Namun gadis itu sama sekali belum memberikan kepastian kepada Albert, membuat Albert bingung akan hubungannya dengan gadis itu. Hingga datanglah Sisil yang menarik di mata Albert, membuat Albert ingin mengenalnya lebih dekat.
Albert merasa gugup saat di dekat Sisil, ia juga merasa salah tingkah jika di tatap Sisil, ia bahkan merasa seperti abg labil saat membalas pesan Sisil. Semua pertanyaan itu membuat hatinya gusar, sampai saat dimana ia benar-benar dekat dengan Sisil dan ia akhirnya menemukan jawaban dari semua pertanyaannya. Ya, ia menyukai Sisil.
Namun ia tak bisa melepas gadis lain yang lebih lama ia sukai, karena separuh perasaannya masih menyukai gadis itu. Membuat fakta lain terungkap, dia menyukai dua gadis.
Albert masih terdiam melihat Sisil yang sama sekali tidak berbicara kepadanya, gadis itu nampak sedang mengutak-atik iphone nya. Entah apa yang ia lakukan, namun Albert merasa bahwa gadis itu sedang berusaha sok sibuk, bermaksud untuk menghindari Albert.
"Nih makanannya." Suara berat khas pria itu membuat Sisil mendongak dan seketika ia tersenyum lega melihat bahwa Nathan telah kembali.
Sisil tersenyum kepada Nathan membuat Albert mengeryit bingung "Makasih loh kak" ucapnya.
Nathan tersenyum "Sama-sama, gemes gua sama lo" ucap Nathan seraya mengacak rambut Sisil gemas.
Sisil cemberut "Rese lo ah, ga jadi bilang Makasih deh" ungkapnya.
Nathan terbahak "Dih ngambek" ledeknya.
Dan Sisil hanya manyun tak jelas, pemandangan ini membuat hati Albert perih, matanya tak henti-hentinya melihat ke arah Sisil yang nampak asik berbincang ke pria didepannya yang bernama Nathan itu.
Albert ingin bangun dan menghampiri meja Sisil, namun belum sempat ia berdiri, gadis yang tak ingin ia lihat sekarang ini malah kembali dan membuatnya terpaksa harus duduk. Membuat Albert harus menahan rasa aneh yang bersarang di hatinya, ya ia cemburu.
☆☆☆
Sisil dan Nathan baru saja sampai dirumah dan langsung berlari menuju ruang kerjanya diikuti Nathan yang berjalan santai tanpa harus ikut berlari macam Sisil.
Sisil sudah sampai lebih dahulu dan ia langsung disibukkan dengan berkas yang sudah disiapkan oleh body guard nya. Ia membacanya dengan teliti.
Biodata Target ke 15.899
Nama. : James Jadmik
Pekerjaan : CEO PT *****
Umur. : 27Alasan dijadikannya sebagai target :
"Korupsi yang membuat perusahaan hampir bangkrut."Dan tanpa sadar Sisil menghembuskan nafasnya "Gila ya masih muda udah korup ae bang." Gumamnya.
Nathan yang ternyata sudah sampai mendengar gumaman Sisil dan membuat ia terkekeh "Namanya juga harta Sil, harta bisa membutakan mata." Ucapnya dan dibalas dengan anggukan oleh Sisil.
Sisil membolak-balikkan berkas tersebut lantas menoleh ke arah Nathan duduk "Jadi kapan kita beraksi ?" Tanya Sisil.
Nathan menoleh lantas tersenyum "Secepatnya" jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why should I ?
Teen FictionGangster ? Mafia ? Udah bukan hal yang biasa di jaman ini. Jaman dimana teknologi yang memimpin dan jaman dimana kekerasan meraja lela. Tapi kalau gangster dan Mafia baik apakah kalian sudah pernah liat ? Tentu belum. Karena itu hanya ada di kisa...