"Pertama kali aku merasakan ini, dan pertama kali juga rasanya aku tak ingin lagi merasakannya. Karena setelah bahagia hanya sakit yang ku rasa."
---
Sebuah pesawat pribadi baru saja mendarat dengan mulus di Bandara Soekarno Hatta.
Pintu pesawat terbuka menandakan bahwa pemiliknya akan segera keluar. Dan benar saja, tak lama kemudian setelah tangga pesawat benar-benar sudah rapi, dua manusia berlawanan jenis turun dengan anggun dan gagah dari pesawat itu. Membuat semua penjaga yang menyambut mereka menundukkan kepalanya hormat.
Kemenangan kemarin benar-benar membuat seluruh anggota yang berada di Indonesia turut berbahagia. Dan senyum di bibir Sisil dan Nathan membuktikan bahwa mereka lebih bahagia.
Mobil hitam sudah menunggu mereka, namun sebelum mobil itu benar-benar berjalan Sisil langsung mengubah tujuan.
"Kak kita ke rumah mama papa ya?" Tanyanya kepada sang kakak yang kembali Sibuk dengan berkas - berkas di tangannya.
Nathan menoleh, lalu tersenyum "Iya kita kerumah, kakak juga kangen sama Mama Papa dan Sam." Ucapnya membuat Sisil senang bukan main.
Dan setelah itu Sisil dengan semangatnya langsung menyuruh supir membawanya kekediaman orang tuanya.
---
"Ma, Pa, Bang Sam, Sisil sama kak Nathan pulang nih!" Teriak Sisil saat baru saja memasuki rumahnya yang nampak sepi.
Ia bisa menebak bahwa kedua orang tuanya sedang berada di kamar dan begitu pula abang nya. Dan hal itu terbukti kala melihat ketiga orang yang di carinya turun dengan tergesa-gesa dari lantai atas.
Senyum mamanya merekah "Sayang, yaampun akhirnya kamu pulang juga." Ucapnya seraya memeluk Sisil.
"Hehe iya dong Ma, aku udah kangen soalnya."
"Yoi bro sukses terus kan lo." Kekeh Sam kepada Nathan seraya berpelukan layaknya laki-laki.
"Wes iyalah cuk, Sisil makin ganas aja asal lo tau." Kekehnya meledek Sisil yang nampak menggerutu mendengarnya.
"Suek" nah itu gerutuan Sisil.
"Nat papa bangga sama kamu nak." Ucap papa Sisil seraya menepuk pundak Nathan dan memeluknya.
Nathan tersenyum haru, sudah lama rasanya ia tak merasakan pelukan itu "Iya Pa ini semua juga berkat Sisil."
"Eh Nat jangan puji Sisil gitu entar dia besar kepala." Ledek Sam yang membuat Sisil semakin melotot, sedangkan Nathan hanya terkekeh dengan niat ingin ikut meledek.
"Ups lupa gua Sam. Oh iya Sil kakak lupa bilang, sebenarnya kamu gendutan loh." Ucap Nathan.
Dan tidak lama kemudian teriakan Sisil yang terdengar "SAM! NATHAN! RESE BANGET LU ABANG BANGKE!" Yang langsung mengejar kedua kakaknya yang sudah berlari menuju ruang keluarga.
"SINI LO BERDUA! GUA CINCANG JADI BERGEDEL LO!" Teriaknya lagi.
"MAMA PAPA SISIL NIH MAU BOGEM NATHAN SAMA SAM." Teriak Nathan tak kalah.
Mama dan Papa nya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan ketiga anaknya itu, namun tak urung niatnya untuk melerai mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why should I ?
Teen FictionGangster ? Mafia ? Udah bukan hal yang biasa di jaman ini. Jaman dimana teknologi yang memimpin dan jaman dimana kekerasan meraja lela. Tapi kalau gangster dan Mafia baik apakah kalian sudah pernah liat ? Tentu belum. Karena itu hanya ada di kisa...