11

303 13 12
                                    

Sisil menatap sendu sebuah anak kucing yang terlihat sangat kumuh itu, ia baru saja ingin menyebrang untuk ke Cafe depan sekolahnya. Namun saat ia melihat ada seekor anak kucing yang sedang mencoba berjalan di dalam selokan membuat ia berhenti dan membantu kucing itu.

"Yah kamu kok bisa jatuh sih?" Ucapnya kepada kucing itu yang hanya di balas meong meong, dan sebenarnya Sisil pun tidak tau apa artinya.

Seseorang yang sedari tadi memperhatikan Sisil hanya tersenyum tipis, bahkan tipis sekali sampai tidak ada yang sadar bahwa pria dingin itu sedang tersenyum.

Tak butuh waktu lama pria itu langsung berjalan menghampiri Sisil yang masih sibuk mengelap kotoran yang berada di tubuh kucing itu.

Mengambil sapu tangan nya, pria itu langsung mengambil alih pekerjaan Sisil. Yang langsung membuat Sisil terkejut, namun setelahnya ia meleleh.

Pria itu, pria yang cukup aneh menurut Sisil. Sekarang pria itu sedang membersihkan kucing itu dengan telaten, mau tak mau Sisil ikut tersenyum dan mengelus rambut pria itu tanpa sadar.

"Kamu gemesin ya Al" ucapnya masih dengan senyuman yang memikat.

Aldi tertegun mendengar ucapan Sisil, apalagi setelah melihat senyum wanita itu yang cukup membuat hati nya menghangat.

Aldi salah tingkah, ia berdehem untuk menghilangkan rasa gugup nya "Eh i...ini bawa ke Cafe sana aja sekalian kasih makan" ucapnya mengalihkan perhatian, dan ia pun langsung bergegas meninggalkan Sisil yang nampak bengong melihat Aldi yang sudah berjalan jauh di depannya.

"Aldi ih tunggu." Teriaknya seraya berlari mengejar Aldi.

Hal itu membuat beberapa pasang mata yang kebetulan anak sekolahan mereka belum sepenuh nya pulang. Banyak yang suka terhadap interaksi yang baru saja mereka lihat, karena hampir tidak pernah mereka melihat Aldi dekat dengan wanita setelah tragedi Anya.

Sesampai nya di Cafe, mereka langsung mencari tempat duduk yang cukup nyaman. Sisil langsung mengambil alih meong itu dari pelukan Aldi dan membersihkan nya dengan tisu basah yang kebetulan ia temukan di tas nya.

Pemandangan itu menarik perhatian Aldi "Al tolong pesen makanan nya ya, biar gua yang bersihin. " ucap Sisil yang langsung membuat Aldi terkejut bukan main.

Aldi tak menjawab, ia langsung bangkit dan menuju waiters untuk memesan makanan. Terlalu gugup untuk memesan di mejanya, Dimana ada Sisil disana.

Setelah ia memesan yang mungkin Sisil akan suka ia pun langsung kembali dengan handuk yang ia pinta kepada waiters tadi. Ia memberikan nya kepada Sisil "Nih gua mintain, lumayan bikin dia hangat kan?"

Sisil mengangkat kepala nya dan tersenyum seraya mengambil handuk itu "Wah Makasih Al, kalau kaya gini dia bisa hangat."

Aldi diam dan langsung duduk, masih menjadi hal yang menarik bagi Aldi, Dimana Sisil sedang menaruh meong itu di atas handuk yang ia beri tadi. Nampaknya Sisil sangat suka hewan, terlihat dari gayanya yang sangat telaten dan penyayang.

"Al, gimana kalau kita kasih dia nama?" Tanya Sisil antusias kepada Aldi.

"Kalau di kasih nama berarti mau di pelihara dong? " tanya Aldi heran.

"Iyalah! Masa mau di balikin lagi." Jawab Sisil kesal.

"Siapa yang mau melihara? " tanya nya lagi.

" lu lah!" Jawab Sisil cepat.

Aldi kaget " kok gua ? "

Sisil terkekeh " soalnya gua sibuk sih hehe "

Aldi mendengus " terus gimana? " tanyanya.

Sisil nampak berfikir sejenak " lu yang melihara, nanti gua sering ke rumah lu deh ikut ngerawat. Gimana? " tanya Sisil yang langsung membuat Aldi terkejut.

Namun tak urung juga Aldi setuju " deal ? " seraya mengajak Sisil untuk berjabat tangan.

Sisil tersenyum sumringah " deal " seraya menyambut uluran tangan Aldi .

" jadi siapa ? " tanya Aldi.

Sisil mengernyit " siapa apanya ? "

" namanya lah " jawab Aldi greget.

" kucing nya ? " tanya nya lagi.

" iya busetdahhh " jawab Aldi semakin greget.

Sisil yang melihatnya langsung tertawa terbahak bahak karena ekspresi Aldi begitu lucu saat geregetan.

" lucu banget sih ekspresi lu " ungkap sisil yang masih tertawa walau sudah sedikit mereda.

Aldi terdiam melihat betapa indah nya tawa sisil, sedikit terpana melihatnya. Dan mungkin hatinya juga semakin menghangat, tanpa ia sadari, kehangatan itu semakin merambat ke pipinya.

Tak lama kemudian waiters datang seraya membawa makanan yang tadi Aldi pesan.

Sisil termenung melihat makanan yang ada di depan nya, Aldi yang menyadari akan perubahan raut wajah sisil langsung berdehem.

"Lu kenapa Sil? Gasuka?" Tanya Aldi langsung yang hanya di balas gelengan oleh sisil.

"Terus kenapa?" Tanyanya lagi.

Sisil langsung menarik piring yang berisi nasi goreng cumi itu dan melahap nya "Ini tuh kesukaan gua banget ih " ucapnya sambil terus memakan nasi goreng itu.

Aldi langsung terpengarah dan terkekeh kecil melihat kelakuan imut sisil.

Tak mau membuat makanan nya dingin, Aldi pun ikut memakan makanan nya bersama sisil yang terlihat sangat bahagia memakan nya.

Dari kejauhan terlihat segerombolan anak laki laki yang sedari tadi memperhatikan sisil dan Aldi dengan cengengesan, bahkan galeri handphone mereka sudah berisi penuh dengan semua interaksi gemas antara Aldi dan sisil.

Salah satu dari mereka hanya mendengus kesal karena kalah start dari Aldi yang bahkan sudah makan bersama sisil, bisa dibilang ngedate dadakan juga kan. Itu mengapa ia semakin gondok melihatnya.

Namun tak urung juga ia senang karena akhirnya sahabat nya itu bisa membuka hati nya setelah tragedi yang sempat membuat ia jatuh terpuruk terlalu lama.

"Gua ngalah aja deh, demi kebahagiaan Aldi. Udah lama gua ga liat dia sebahagia itu." Ucap Gaga yang langsung di serbu pelukan hangat dari para sahabat nya.

Sedikit tak menyangka Gaga yang terkenal tak mau kalah baru saja mengalah demi sahabat nya.

Memang seharus nya begitu kan sebagai sahabat ?

----

Rabu, 13 Juni 2018

Why should I ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang