Part 6

4.6K 325 32
                                    

Aku publish ulang karena setelah dikoreksi banyak typo berteberan, maafkan diriku😞

Hello readers..
Aku lagi sedih, kenapa? yang minat baca ff ini sepertinya menurun. Ntah karena tulisan ku yang buruk, alur cerita gak asik atau apa aku gak tau.. Tapi aku gak akan stop ff ini.. Bakal aku publish sampe selesai, soo jangan lupa vote dan komen kalian ya,, biar aku makin semangat😬😬😬

Happy reading*****
.
.
.
.

Hampir seminggu lebih Sehun tidak bertemu dengan yoona semenjak pemakaman Tuan Im. Kabar dari sekretaris Yoona, bahwa gadis itu sedang menikmati liburnya. Dan sudah seminggu lebih juga setelah Sehun dan Irene bertemu mereka cukup dekat, oh jangan salah sangka mereka hanya bertemu layaknya teman. Kadang mereka makan siang bersama atau hanya sekedar berbicara rutinitas masing-masing.

Sehun menjelaskan pada Irene kalau malam itu Sehun hilang kendali, dan dia juga mengatakan pada Irene saat ini ada wanita yang menarik perhatian nya. Sehun tidak mengatakan siapa dan dimana wanita itu, Irene mengerti dan mengatakan mereka cukup dekat sebagai teman tentu Oh sehun tidak menolak mengingat Sehun memiliki sifat yang ramah.

Tapi apakah Irene benar-benar mengerti? Benar-benar akan menganggap Sehun sebagai teman? Oh jangan bodoh, Irene tidak akan mengalah begitu saja. Dia langsung memutar otak bagaimana bisa selalu dekat Sehun dan mencari informasi tentang wanita yang sehun katakan. Dan jika dia tau siapa wanita itu, ntah apa yang akan Irena lakukan. Wanita ini sangat gila.

**

Yoona lebih senang bersantai akhir-akhir ini, ya tidak benar-benar bersantai. Dia menyibukkan diri dengan bertaman, sesekali memain kan gitar yang sudah sangat lama tidak pernah yoona sentuh.

Lagi, dia mengingat bagaimana hidupnya menjadi seperti sekarang, Itu semua berawal dari Im yuri eonnie nya. Sejak awal Yuri lah yang akan menggantikan posisi tuan Im, keluarga Im hanya memiliki dua keturunan Yuri dan Yoona. Saat Yoona masih SMA, Yuri sudah lebih dulu meyelesaikan kuliah dan bekerja di kantor tuan Im sebagai wakil pimpinan, itu awal yang sulit bagi Yuri.

Sebenarnya Yoona tidak benar-benar tau mengapa Yuri pergi karena memang Yuri tidak pernah bercerita kepada Yoona apalagi berpamitan. Dia hanya mendengar segelintir gosip dari para pelayannya, Yuri pergi karena mencintai orang lain. Dan Yoona menganggap alasan konyol apa itu? Yoona merasa apakah Cinta harus memisahkan keluarga mereka? Sejak saat itulah Yoona jadi pendiam dan tidak punya teman, karena Yoona merasa Cinta hanya akan menyulitkan nya.

Tapi berbeda dengan Luhan, pria itu terlalu sabar dan sangat mengerti Yoona. Yoona menyukai Luhan, tapi bukan mencintai nya. Yoona hanya terlalu nyaman dengan pertemanan mereka dan tidak pernah terfikir untuk lebih, dan soal ciuman tak terduga itu membuat mereka jadi canggung saat ini.

"Luhan, apa aku mengganggu mu?"

"Tidak Yoong.. Wae?"

"Tidak, aku hanya ingin jalan-jalan ditaman. Kau mau ikut?"

"Aku ingin tapi sepertinya tidak bisa Yoong, aku akan ke Tiongkok siang ini. Tidak apakan?"

Ini sudah 3 kali Luhan harus ke Tiongkok, ya Yoona mengerti Luhan juga sedang mengurus perusahaan keluarganya jadi dia sedikit sibuk. Tapi Yoona sudah menyarankan nya untuk kembali, hanya saja Luhan tidak ingin.

"Hemm.. Tak apa Lu, kau bekerjalah disana dulu. Jika benar-benar sudah selesai baru kembali, aku tidak kesepian disini, sungguh". Luhan tersenyum mendengar penjelasan Yoona, dan memang Luhan sedikit lelah dengan perjalanan nya.

"Baiklah, aku akan 2 minggu disana dan menyelesaikan semua. Setelah tu berjanjilah kau sudah seperti biasa, bagaimana?".

"Arraseo, cih kau bawel sekali. Besok aku akan mulai bekerja, kau puas?". Sahut Yoona. "Sangat puas hahahaha".

My sexy girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang