Part 28 (3)

1.2K 126 50
                                    

happy reading

.

.

.

.

.

Aku akan mati, kita semua akan mati dan itu adalah hal yang pasti. Tapi biarkan aku pergi dengan caraku kemauanku dan pengorbananku, setidaknya hanya anak ini yang menjadi kenangan kita menjadi nyata. Mencintai dalam sakit untuk tersenyum sejauh ini aku mampu tetapi aku tidak berjanji akan mampu menunggumu lebih lama Oh Sehun.

"hai kau sudah sadar?"

Sejam lamanya Yoona tertidur diranjang rumah sakit yang nyaman meskipun tak senyam ranjang qeeun size miliknya. "yah aku sudah lebih baik Lu"

"bagus, hanya itu yang aku ingin dengar"

Pihak rumah sakit khususnya dokter Krystal meminta Luhan untuk merawat Yoona lebih lama dirumah sakit sampai kondisi wanita itu benar-benar stabil, tentu saja Luhan akan menyetujuinya, kesehatan Yoona adalah segalanya saat ini.

"aku ingin pulang Lu"

"tidak, tidak sampai dokter mengijinkan nya Yoong"

"tapi.."

"tidak Yoong, mengertilah". Tatapan memelas Luhan mengurungkan niat Yoona. Baru Yoona sadari beberapa kerutan kekhawatiran terlihat jelas diwajah pria cantik itu, selama ini Yoona hanya memikirkan hatinya dan melupakan pria yang selama ini disampingnya.

"yaa baiklah". Jawab nya dengan senyuman.

"dan Yoong satu lagi, aku baru saja menelfon Yuri dan mengatakan semuanya"

"yak Xi Luhan, aku sudah katakan jangan membuat kakakku cemas"

"aku tidak punya pilihan lain Yoong, mengertilah. Jika sesuatu yang buruk terjadi maka dia adalah orang pertama yang harus tahu".

"sesuatu buruk seperti apa? Aku baik, bahkan sangat baik"

"tidak, kau tidak baik Yoona"

"apa yang bisa terjadi? Aku hanya pingsan dan pendarahan, itu biasa terjadi"

Luhan hanya menghela nafas, menjelaskan semuanya pada Yoona tanpa harus membuatnya terkejut pasti akan sangat sulit.

"mengapa kau diam? Sesuatu buruk seperti apa yang bisa terjadi, hmm?"

Luhan tetap diam, memilah milih kata yang tepat untuk membuka suara.

"begini Yoong.. aku aku akan menjelaskan nya"

"yaa katakan Lu"

"aku akan katakan dengan jujur dan jelas padamu, kau jangan panik. Oke?"

"oke baik lah"

Sekali lagi Luhan menarik dan melepaskan hembusan napas nya dengan berat.

"kondisimu tak baik Yoong, kau dalam pendarahan yang parah. Bagaimana aku harus mengatakan nya"

"katakan, aku mendengar" perintah Yoona datar.

"kau tidak bisa selalu seperti ini, kau tidak bisa lagi stress dan pendarahan seperti tadi, itu akan sangat berbahaya bagimu dan bagi janin mu Yoong"

"apa yang akan terjadi?"

"kau harus memilih". Bagai disambar petir pernyataan Luhan menyakitinya menyerang uluh hatinya, sangat dan teramat sakit. Itu bukan pilihan.

"pilihan? Antara siapa dan siapa yang kau maksud? Apa kau berfikir aku bisa membandingkan diriku dengan bayi ini?". Meski pelan dan terdengar lirih, jelas suara Yoona terdengar penuh amarah dan kekecewaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My sexy girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang