part 28

782 131 13
                                    

happy reading guys..

.

.

.

.

"Bunga itu akan segera bertemu ajalnya, akan layu ditelan kekeringan dalam waktu yang lama. Im Yoona"

Tepuk tangan para tamu undangan memenuhi setiap sudut ruangan yang didominasi dengan warna putih, terlihat bangsawan.

Bertemunya dua insan manusia yang terliat seperti pasangan dewa dewi dangan paras mereka yang tidak main-main, para kerabat akan setuju jika mereka terliat kuat dengan auranya.

"selamat anakku, kau telah bertemu dengan pasangan yang tepat".

Sehun hanya tersenyum sebagai jawaban, pria itu sama sekali tidak tertarik dengan perbincangan dengan pejabat perusahan yang membahas pernikahan bisnisnya, bahkan untuk menghampiri wanita yang baru saja resmi menjadi tunangannya.

Tapi tentu saja wanita itu tidak akan gentar mendekatinya, dalam pandangan pertama dapat wanita itu lihat bagaimana pesona Oh sehun meluluh lantahkan para wanita yang ada dalam gedung itu. yah dia akui calon suaminya itu memang tampan tapi bukan berarti ia juga mudah jatuh cinta.

"hai"

Sehun yang setia menyendiri ditepi balkon menoleh ke sumber suara. Kening sehun berkerut cukup kaget karna wanita itu menghampirinya lebih dulu.

"kau seperti datang kesebuah pemakaman dengan wajah kusammu itu, walaupun masih tetap tampan ku akui"

"ini kurang lebih seperti makam untukku"

Perkataan sehun cukup membuat wanita itu tersakiti, tentu saja ini adalah pertunangan mereka bukan orang lain dan sehun mengatakan ketidaksukaannya dengan rencana ini. "wae?"

"apa kau sungguh penasaran?"

"Tentu saja, aku butuh alasan kau menerima pertunangan yang jelas-jelas kau menganggap ini makam mu tuan Oh"

"apa kau dengan senang hati menikah denganku?". Sehun tidak terkejut dengan reaksi wanita dihadapannya justru menyerang kembali dengan pertanyaan.

"itu permintaan ayahku, yah awalnya aku sedikit menolak tapi ayahku berkata calon suami ku berasal dari keluarga baik-baik dan memiliki putra yang baik. Tapi sepertinya appa ku tidak tau sepenuhnya"

"kau sangat patuh"

"itu adalah permintaan terakhir seorang appa kepada anaknya dan itu adalah hak ku untuk menerimanya"

Amarah dengan cepat menguasai wanita itu, ia sungguh merasa dipermainkan dan Sehun terlihat bertele-tele.

"katakan apa alasanmu menerimanya? Aku harap itu alasan yang bagus, karna jika tidak dengan senang hati akan kusampaikan dengan appa ku"

"melupakan seseorang dengan mendatangkan orang yang baru, apa itu cukup?"

Dua kali, dua kali perkataan Sehun menyakitinya tanpa bersalah dipertemuan pertama mereka dan itu cukup untuk membatalkan segalanya.

"huh begitu ya? Baiklah ak—"

Suara telfon menghentikan pembicaraan mereka. "nanti akan ku telfon la—, apa?! Oke aku mengerti"

Raut wajah wanita itu sedikit terkejut dan panik, sayangnya sehun tidak berniat bertanya masalah apa yang baru saja wanita itu dapat.

"akan ku lanjutkan nanti dengan mu, Tuan oh". Ucap wanita itu sebelum akhirnya sedikit berlari meninggalkan Oh sehun.

Sehun? Pria itu sama sekali tidak tertarik. Jika pertunangan ini batal juga tidak merugikan apa-apa baginya bukan.

***

Seulgi bersandar didinding kamar Yoona, menompang wajah dengan tangannya dan sedikit sesegukan. Yah wanita itu menahan tangis. Sebelum akhirnya Luhan datang dengan sedikit berlari.

"seulgi apa yang terjadi?"

"Yoona sadar setelah kau pergi, tapi menangis kuat sangat kuat. Aku bertanya apa yang terjadi tetapi Yoona hanya menggeleng tidak ada jawaban. Lalu lalu—"

"lalu kenapa seul? Katakan!". Luhan mengguncang tubuh seulgi kuat tanpa sadar itu menyakitinya, mungkin nanti Luhan akan sedikit menyesal.

"Lalu Yoona kejang-kejang dan aku sungguh tidak tau kenapa Lu, tubuhnya sangat panas. Yoona tersiksa lu, aku melihatnya aku melihat matanya!!" ucap seulgi sesegukan dan membanjiri wajahnya dengan airmata yang sejak tadi ia tahan. Wanita itu takut sangat takut kehilangan Yoona, Yoona lebih dari sekedar bos bagi seulgi.

Begitu juga Luhan. Tetapi luhan cukup tegar untuk tidak menangis dan ia menyesal, amat sangat menyesal meninggalkan Yoona sebentar saja itu adalah kesalahan.

"Gwenchana, dokter krys akan memberikan yang terbaik". Kata-kata itu lebih seperti hiburan untuknya.

***

"kau menyukainya?"

"hemm appa, taman bunga seperti yang ku impikan. Aku tidak tau appa akan membuatnya untukku"

"katakan apa yang kau inginkan lagi?"

"waeyo appa, ini sudah cukup"

"mianhae, appa sungguh egois padamu selama ini Yoona"

"appa—". Yoona manatap wajah appa nya yang terlihat jelas banyak kerutan-kerutan diwajah itu menandakan si pemilik semakin menua.

"appa merenggut kebahagianmu, merebut masa mudamu, tidak menemani mu. Menjadi appa yang buruk Yoona-ya"

"aniya appa, appa adalah yang terbaik. Aku tahu itu"

Im jaehwan hanya tersenyum tulus,mendekap tubuh Yoona dengan cinta dan kasih sayang yang sebelumnya tidak ia berikan.

"appa aku ingin disini lebih lama, apakah boleh?"

"baiklah jika itu mau putriku".

.
.
.
.
.

Halo.. Aku kembali, sedikit aja yahh gak banyak-banyak yang penting update kan yaa hehe..
Aku ingin menyampaikan terimakasi atas dukungan kalian, komentar-komentar mendukung dari kalian semua yang setia lebih dari sekedar ninggalin jejak.. Itu sangat membantu guys.. Terimakasih..
Dan perlu aku ingatkan story ini tidak tahu bakal berakhir seperti apa atau berapa part lagi karna jujur aja ini story udh sangat lama.. Jadi konsep awalnya udah jauh sangat berubah dari awal perencaan, semoga sampai saat itu tiba kalian masih setia buat nunggu story ini selesai ^^

Okey guys.. Sampai jumpa di next part pye pye..

My sexy girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang