1

13.1K 712 76
                                    

From the way you smile to the way you look
You capture me unlike no other

💓💓💓

Hari ini, aku akan menceritakan kembali seperti apa kisahku ketika pertama kali bertemu dengan dia dulu.

Tak ada lelahnya aku menceritakan tentang dia. Bibirku selalu mengukir ekspresi jika menyangkut tentang dia.

Dia... Seseorang yang mampu menempati relung hatiku sampai detik ini.

Dia... Penguasa hatiku.

🍃🍂🍃🍂🍃🍂

Hari ini kampusku mengadakan kunjungan ke sebuah peternakan yang letaknya lumayan jauh dari pusat kota Konoha.

Mobil-mobil rombongan kampus sudah tiba di peternakan tepat pukul delapan pagi setelah menempuh perjalanan selama dua jam dari pusat kota menuju peternakan ini.

Esok hari kami akan kembali pagi-pagi sekali ke Konoha, seharusnya malam ini setelah kegiatan selesai kami kembali ke Konoha, tetapi dikarenakan jalanan yang tidak rata dan bisa berbahaya apabila berkendara malam-malam maka pihak penyelenggara acara melarang mahasiswa yang membawa kendaraan sendiri untuk pulang malam ini dan memberi peraturan untuk kembali esok hari.

Saat ini aku, Sakura Haruno, tengah menikmati acara coffee break bersama dengan dua sahabatku, Ino dan Hinata. Aku datang kemari bersama dua sahabatku ini menggunakan mobil Hinata dengan alasan akan jauh lebih mudah apabila membawa satu mobil dari pada satu orang membawa mobil masing-masing.

Karena sedang tidak mood mengunyah sesuatu, aku hanya mengambil segelas teh hangat dan membawanya berdiri bergabung dengan Ino dan Hinata yang juga hanya meminum teh sore ini.

Kami mengobrolkan banyak hal random, aku lebih sering tertawa menanggapi ocehan konyol Ino dan tersenyum lebar saat mendengarkan Hinata bercerita.

Walaupun sedari tadi mataku fokus pada Ino dan Hinata yang sedang bertukar cerita denganku, bukan berarti mataku tidak menangkap bayangan seseorang yang sejak tadi diam-diam mengamatiku di balkon lantai dua aula peternakan ini.

Saat kurasa Ino dan Hinata tidak menaruh perhatian mereka padaku, aku mengarahkan mataku ke balkon lantai dua dan benar, aku bertemu mata dengan laki-laki berkemeja biru gelap dengan rambut bermodel nyleneh.

Aku tahu lelaki itu mahasiswa di kampusku, jika dia bukan mahasiswa di kampusku tidak mungkin kan dia ada disini bersama yang lain? Tapi yang membuatku bingung, aku tidak pernah melihat dia sebelumnya. Sepertinya dia berbeda kelas denganku sehingga aku tak mengenalnya bahkan baru melihatnya hari ini.

"Bagaimana Sakura? Kau setuju?" Pandanganku berpaling pada Ino yang melontarkan pertanyaan padaku.

"U-umhh, baiklah aku menurut dengan kalian," jawabku yang tak sepenuhnya mengerti apa inti pembahasan Ino dan Hinata.

Sekali lagi aku mengalihkan pandanganku ke atas dan kembali menemukan lelaki berkemeja biru gelap itu menatapku dengan senyum tipisnya.

"Kalau begitu ayo." Kembali aku gelagapan saat tanganku ditarik oleh Ino untuk keluar dari aula.

"H-hey kita mau kemana?" Tanyaku pada Ino tetapi mataku lagi dan lagi menoleh ke balkon lantai dua dan melontarkan sebuah senyuman untuk lelaki yang sejak tadi diam-diam mengamatiku.

"Kita akan cari penginapan di dekat peternakan Sakura-chan," jawab Hinata yang berjalan di sebelahku.

Aku melirik ke belakang sekali lagi dan tak menemukan lelaki tadi di balkon. Aku menoleh kembali dan ternyata dia berjalan tergesa menuruni tangga, berlari ke arahku.

Aku tahu tujuannya adalah aku karena matanya tak lepas menatapku. Dia sempat bertabrakan beberapa kali dengan orang-orang sehingga dia makin tertinggal di belakangku.

"Ayo cepat sebelum penginapan terdekat habis dipakai mahasiswa lain." Belum sempat aku melihatnya keluar dari aula Ino sudah mendorongku masuk ke dalam mobil.

Ino dan Hinata kembali berceloteh sementara aku masih gusar menoleh ke belakang - dari dalam mobil - dan menemukan bahwa lelaki tadi benar-benar mengejarku.

Dia keluar dan mengamati mobil yang aku tumpangi, raut wajahnya berubah kesal kala melihat mobil Hinata melaju kencang dalam kendali Ino.

Aku terkikik. Kenapa dia mengikutiku? Bahkan aku tidak pernah mengenalnya dan belum pernah bertemu dengannya.

"Kenapa Sakura? Kau aneh sekali sejak tadi menoleh ke belakang terus." Aku menatap spion tengah mobil dan mendapati Ino tengah mengamatiku dari kaca spion.

"Ummhh, Ino, kau tahu tidak lelaki yang pakai kemeja biru gelap tadi?"

"Ha? Lelaki yang pakai kemeja biru gelap banyak sekali Sakura-chan," sahut Hinata yang duduk di sebelah Ino.

Aduh, bagaimana ya supaya mereka tahu lelaki mana yang aku maksud?

"Itu, dia lelaki yang tadi pakai kemeja biru gelap dan rambutnya bermodel aneh." Aku berharap salah satu dari mereka paham siapa yang aku maksudkan.

"Rambut model aneh?"

"Hu'um."

"Apa yang kau maksud Sasuke?"

Sasuke?

"Dia memang suka memakai kemeja biru gelap dan rambutnya memang aneh. Tapi dia tampan sih," Jawab Ino masih fokus dengan jalanan.

"Oh," hanya itu yang keluar dari mulutku. Dan untung saja topik pembicaraan segera berganti sehingga mereka tak perlu mengorekku macam-macam tentang kenapa aku menanyakan lelaki tadi.

Kami turun dari mobil saat Ino sudah menghentikan mobil Hinata di depan penginapan.

"Kita bertiga satu kamar ya," ucap Hinata memberi usulan.

Aku mengangguk dan menyerahkan segala keputusan pada Hinata dan Ino. Isi kepalaku masih terbayang-bayang dengan wajah tampan lelaki tadi.

Aku ingat senyum tipisnya. Aku ingat seperti apa raut wajah kesalnya. Aku ingat seperti apa dia mengumpat saat melihat mobil Hinata melaju meninggalkannya.

"Sasuke," gumamku dengan senyum malu-malu.

🍃🍂🍃🍂🍃🍂

Dia... Sasuke, seseorang yang selalu jadi yang tertampan untukku.


Bersambung...

Menceritakan kembali isi music video Nathan Sykes - Over & Over Again versi Sasuke & Sakura. 😍

Yang italic itu yang masa sekarang yang biasa itu masa lampau hehe

Over And Over AgainWhere stories live. Discover now