Friendship.

321 43 21
                                    

Hallo readers...

Saya kembali lagi, maafkan saya yang telat ngepost cerita, soalnya hardisk saya hilang jadi cerita yang saya mau post jadi tertunda, tapi syukurlah pada akhirnya bisa ketemu juga.

BTW,

Untuk lanjutan cerita ini saya sengaja pakai bahasa yang cukup santai, dan sedikit menjelaskan karakter lainnya, saya coba sisipin komedi juga hehehe, maafkan bila komedinya garing ya hehehehe.

Warning :

Fairy tail bukan punya saya, saya cuman minjam doang wkwkwkk.

Okay Over all...

Happy reading.

sebelumnya :

"Kau mem-buatku merasa- begitu bus-uk" balas Lucy terisak

"Ssst.. jangan berpikir seperti itu, kau sahabatku bukan??"

"Ta-tapi..."

"Angkat wajah dungumu itu.. air mata tak pantas untukmu, jadi tetap semangat Lucy.." pesan terakhir Levy kemudian diseret paksa keluar dari ruangann itu.

-----------------<Levitation>------------------

Kring-kring...

Lonceng sekolah berbunyi nyaring, semua siswa berhambur keluar, menutup hari yang melelahkan ini setelah lama berkutat dengan rumus dan berbagai teori yang cukup untuk meledakan isi otak mereka. Sosok pemuda berambut pink berjalan santai berlalu dari sebuah gerbang besar dengan plang bertuliskan "SMA Negri 1 Magnolia", sosoknya cukup berbeda dari sebelumnya, dan mungkin cukup yah tak enak dipandang. Kaca mata bundar tebal, rambut yang disisir rapih dan pakaian yang sengaja disisip dengan rapi, dan celana komprang khas murid teladan sudah cukup menunjukan bahwa ia adalah sosok yang jauh dari kata modis atau nerd.

"Oi Pinky Boy"

BLATEK

"Apa-apaan ini !"

"hahahahahaha"

Duak Bruk Prang

Sebuah pukulan keras mengarah ke wajah pemuda dengan name tag Gray Fulbaster, membuatnya sedikit terseret kebelakang, namun langsung dibalas tendangan samping dan sukses membuat Natsu terjatuh.

"sudah dua tahun berlalu dan ternyata kau jadi lembek seperti ini."

"lalu apa ini bisa dibilang salam pertemuan ! cih tendanganmu bahkan terasa seperti tendangan banci,kepala es!" balasnya sok kuat, walau sebenarnya cukup sakit.

Setelah berlama-lama saling meledek, akhirnya kedua mahluk absurd itu berkelahi, banyak gaya yang mereka coba, mulai dari tendang-tendangan, tonjok-menonjok, jambak-jambakkan, sampai kuda-kudaan, ok abaikan saja yang terakhir. Keduanya terus saja saling mengumpat antar satu dengan yang lainnya, sampai pada akhirnya berhenti dengan sendirinya kerena malu jadi tontonan orang.

" apa-apaan kau ini !"

"oh, aku hanya ingin membuka pembicaraan dengan teman lamaku saja." Balas Gray dengan wajah tak berdosa.

"cih kau gak homo kan ?" ujar Natsu kemudian mundur lima langkah,

BLATEK

"Aw.... Sakit bodoh ! Ok selow bro, jangan marah-marah lagi." Natsu mengelus-elus kepalanya yang sakit, seharusnya dia yang marah bukannya Gray yang datang-datang langsung membuat masalah.

"By the way bagaimana kalau kita lanjutkan pembicaraan di cafe itu."

"whatever..." balas Natsu ogah-ogahan kemudian mengekor pemuda yang seenak jidatnya memukul kepalanya tanpa sebab.

LevitationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang