Sebelumnya :
"Oi"
" Ya dengan Gray disini, dengan siapa ini?"
"Natsu"
" Oi Pinky Boy, ada apa kau menghubungiku malam-malam begini?"
"aku mau nginap ! siapkan Aprtemenmu."
"APA !"
"Tak usah banyak Tanya !" balas Natsu kemudian memutuskan sambungan. Ia menyandarkan tubuhnya pada dinding putih rumah sakit, menghela nafas pelan, berusaha mengatur emosinya.
-----------------<Levtation>--------------------
"oi Pinky boy kau tak ingin pergi bersamaku?"
"yah mungkin lain kali saja, sekarang biar aku jalan kaki, kau lebih dulu saja !" balas Natsu singkat pada Gray.
"kau masih saja bergaya seperti itu. Apa kau tidak risih dengan penampilan seperti itu?"
"ini masih lebih baik dari pada disukai hanya karena sedap dipandang, dari pada itu lebih baik kau urusi saja urusan mu sendiri ! sana Hus Hus." Balas Natsu seperti akan mengusir kucing.
"yah terserah kau kalau begitu." Balas Gray meninggalkan Natsu dengan Motor birunya.
"yo sampai ketemu disekolah." Ujarnya singkat sambil melambaikan tangan pelan. Bukannya ia tak ingin menemaninya, hanya saja ia tak ingin Gray terlibat dengan masalah yang selama ini ia hadapi. setelah cukup lama berjalan, ia berhenti disebuah halte bus yang cukup ramai, matanya membulat ketika melihat diujung halte seorang gadis bersurai putih sebahu, gadis itu seperti sangat familiar dimatanya, spontan ia pun mendekati gadis itu.
"Lisana !" ujarnya lalu meraih tangan gadis itu, sontak orang yang dipegang tangannya terkejut dan berbalik.
" oh maaf kupikir kau orang yang kukenal."
"Cih dasar ! lain kali pakai mata ! kupikir Oppa-oppa ganteng, ternyata kutu buku iuw." Balas gadis itu lalu melepaskan genggaman Natsu secara paksa, kemudian meninggalkannya. Natsu hanya bisa menghela nafas, perlakuan seperti itu memang sudah biasa ia dapatkan, karena kebanyakan orang hanya memandang seseorang layak atau tidak hanya dari kulit luarnya saja, itu juga yang membuatnya jengah dengan orang-orang yang selama ini mendekatnya karena tampang fisiknya yang enak dipandang, yah sebelum pada akhirnya dia memilih bentuk nerd ini sebagai dirinya yang baru.
Bus dengan jurusan Magnolia pun datang, banyak orang yang berhambur keluar dari bus itu, beberapa kali natsu tersenggol hingga pada akhirnya terjatuh, kacamatanya terlempar cukup jauh dan lensa bagian kanannya retak, natsu yang kesulitan melihat, berusaha mencari kacamata miliknya itu.
"ini ! kacamamata ini pasti milikmukan?." Ujar sebuah suara halus milik seorang gadis, Natsu kemudian mengulurkan tangannya lalu mendongakan kepalanya berusaha untuk memastikan sosok yang membantunya, samar-samar ia melihat helaian rambut pirang, ia tak bisa melihat begitu jelas, namun yang pasti gadis itu tersenyum hangat padanya.
"lain kali kau harus hati-hati ya." Ujar gadis itu lalu pergi menaiki bus itu. Natsu yang terdiam langsung memakai kacamatanya yang retak itu, namun ia tak sempat memastikan siapa gadis yang menolongnya , gadis itu memunggunginya kemudian berjalan memasuki bus, yang kemudian meninggalkan halte itu.
"Tunggu dulu? Tadi bus jurusan magnoliakan??" sontak natsu kaget sendiri, pada akhirnya pun ia ketinggalan bus dan harus menunggu setengah jam lagi untuk menunggu bus selanjutnya datang.
--------------------<Levitation>--------------------
Setelah sampai di sekolah, Gray memarkirkan motor birunya di tempat parkir, seperti biasa ia memamerkan senyum carmingnya membuat beberapa cewek yang lewat salah tingkah. Menurutnya wataknya yang cukup ramah membuatnya tidak susah untuk mencari teman atau seorang pacar sekali pun. Sesekali ia mendengar beberapa cewek membicarakannya, membuatnya sedikit sombong dengan perawakannya yang tampan, namun beberapa saat gadis yang lewat itu tertawa cekikikan,
KAMU SEDANG MEMBACA
Levitation
FantasyBagaimana jika kehidupanmu berubah ketika kau menyaksikan kematian seseorang dengan kedua bola matamu, dan kau pun harus terjebak dan terlibat dengan seorang malaikat kematian, karena kau merusak buku takdir seorang yang sangat kau cintai. baga...