Part 1

560 36 1
                                    

***

Sudah 2 tahun kota Depok dihantui oleh rasa takut yang dikarenakan kejadian beberapa pembunuhan yang sadis. Sebagian mengatakan bahwa pembunuhan-pembunuhan tersebut adalah pembunuhan terencana, sebagian mengatakan semua kejadian tidak saling berhubungan, lalu sebagian mengatakan ini tidak hanya satu orang atau dilakukan oleh sekelompok pembunuh, dan yang lainnya menyangkal bahwa pembunuhnya hanya satu, yaitu Diablo.

Pihak kepolisian kebingungan dengan kasus ini, mereka kesulitan menentukan dan menemukan pelaku yang akhir-akhir ini membuat resah. Hampir setiap bulannya, Kapolres Depok menerima 1-2 laporan pembunuhan. Setiap laporan berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Dari umur 3 tahun sampai 79 tahun, laki-laki maupun perempuan, dan apapun pekerjaan mereka, tidak menjadi patokan baginya untuk dijadikan target pembunuhan. Seorang kepala polisi bernama Revalino Hans Nugraha, dipilih untuk menangani kasus ini, yang kebetulan juga ia sangat tertarik pada kasus yang sedang ia tangani ini.

"Pak, kami sudah menemukan beberapa tersangka pembunuhan yang sangat mendekati ciri-ciri.", seorang polisi menghampiri Revalino, "Baik.", lalu Revalino mengikuti polisi tersebut. Revalino memperhatikan dengan baik wajah para tersangka, namun ia merasa janggal dengan wajah dan latar belakang para tersangka. "Ada apa Pak?", Revalino menjawab "Hmm, tidak tidak. Lanjutkan pekerjaanmu.".

Sebulan kemudian , terjadi lagi sebuah pembunuhan yang dicurigai dilakukan oleh orang yang sama. Pembunuhan itu terjadi di sebuah gedung tua yang sudah tak terpakai. Revalino, seorang ahli psikolog forensik, seorang hacker, dan beberapa polisi mendatangi tempat kejadian perkara.

"Oh, Pak Revalino. Kejadian yang sekarang ini sama sadisnya dengan kejadian- kejadian sebelumnya. Ayo masuk.", Revalino masuk bersama seorang polisi yang berasal dari kepolisian terdekat. Di dalam sudah ada beberapa anak buahnya yang menyelidiki tempat kejadian perkara. Di sebuah ruangan tertutup yang berada jauh di dalam gedung tua itu terdapat sebuah mayat tanpa kepala. Mayat itu tergeletak dengan rapih di tanah, kedua tangannya direntangkan ke samping dan kedua kakinya lurus dirapatkan. Tiba-tiba ada yang memanggil dari ruangan lain, "Saya menemukan kepalanya!" teriak orang itu, Revalino berpesan pada bawahannya "Foto semua ini, ambil benda yang dapat dijadikan bukti. Saya kesana dulu.".

Revalino menghampiri orang yangberteriak itu, "Ada apa, Lex?"tanyanya kepada Alexia, "Di sebelahsini, Pak!", Revalino menoleh ke arah datangnya suara lalu menghampiri Alexia...

I Am A PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang