Part 8

268 22 0
                                    

lalu aku berkata "Sekarang, aku ingin kau menyesali perbuatanmu dulu.", aku mengeluarkan sebuah cutter, dan menaruhnya sekitar setengah meter di hadapannya, aku berjalan ke arah tasku, aku membawa tasku ke dekatnya. Dari dalam tas, aku mengeluarkan seutas tali, sebuah jarum dan benang medis. 

Aku berjalan ke arahnya, "Diam.", aku tersenyum kepadanya, aku mengikat kepalanya dari bawah ke atas agar ia tidak dapat membuka mulutnya, aku ikat dengan kencang dan membuat ia seperti tercekik. Aku mulai melakukan aksiku lagi, aku menjahit bibirnya dengan paksa, ia meringis, mata kanannya mengeluarkan air mata disaat mata kirinya terus mengeluarkan darah.

Selesai menjahit mulutnya, aku memasukan kembali barang-barangku ke dalam tas. Aku menggunting kaos yang ia pakai. Kemudian aku mengambil cutter dan menyesetnya pada kulit Revalino. Aku gunakan darah yang keluar sebagai tinta dan potongan kain untuk menulis. Aku mengeluarkan jubah dokterku dari dalam tas, aku menuliskan 'Bagaimana bisa seorang pembully menjadi kepala polisi yang sangat dihormati dan disegani? Dia yang meremehkan orang lain sekarang ditinggikan. Dia yang dulu selalu memulai perkelahian sekarang memberantas kriminal. Aku menuliskan ini kepada semua orang tertindas di seluruh dunia, kalian tidak boleh takut untuk membalikkan keadaan, sekalipun ia adalah orang yang paling disegani. Tidak perlu takut mati, kita semua akan mati pada akhirnya. Kita harus bisa membuktikan kita dapat menjadi lebih dari dia. Hidup adalah seleksi alam, yang kuat akan terus hidup dan yang lemah akan tertinggal.'

Setelah menulis, aku kembali ke Revalino. Ia sudah terlihat pucat dan lemas, lalu aku berkata padanya "Kau tahu? Ini tidak sebanding dengan penderitaan-penderitaan korban-korbanku sebelumnya. Kau seharusnya bersyukur.".

I Am A PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang