Part 6

278 25 14
                                    

"AKU TANYA PADAMU SEKALI LAGI, SIAPA KAU?! AKU TIDAK PUNYA WAKTU UNTUK MENDENGAR SEMUA CERITAMU ITU!", Revalino bertanya padaku, aku menjawab "Kau mengenalku, dengan sangat baik.", ia memberontak, berusaha lepas dari ikatan walau ia tau ia tidak akan bisa, aku melanjutkan "Biar ku beritahu kau sedikit tentang diriku. Kau pernah menyepelekan diriku dan mempermalukanku di depan umum.", Revalino terdiam, aku memegang pundaknya, aku berjalan dan berdiri di belakangnya, Aku mengeluarkan sebilah pisau cutter dan menuliskan namaku di lengannya, dia meringis kesakitan, "Yap, ini namaku.", aku hanya menuliskan kata Psikopat, darah terus mengalir, aku berkata padanya "Aku obati lukamu.", aku mengeluarkan sebotol alkohol, kemudian aku menuangkannya pada luka di tangannya, ia berteriak. Kemudian ia bertanya padaku "Kenapa kau senang melakukan hal seperti ini? Dan kenapa kau melakukan ini pada saya?", aku terbahak mendengar pertanyaannya, aku jawab "Kau mau jawaban jujur atau yang bercanda saja?", dia terdiam, aku kembali melanjutkan "Pertama, orang-orang meremehkanku saat aku menjadi orang biasa , dan mereka menghormatiku karna pekerjaanku. Padahal, semuanya adalah ulahku. Pernahkah kau mendengar julukan 'Diablo'? Ia adalah aku. Karena si bodoh Andre, aku hampir ketahuan, ia sempat kabur dan menyebar berita melihat seorang pembunuh yang memakai pakaian serba hitam, dari celana, sweater, topi fedora, bahkan memakai masker, sarung tangan, dan kacamata hitam. Ia menjulukiku sebagai 'Diablo' yaitu 'Devil' atau Iblis. Sebulan kemudian ia ditemukan tewas tanpa hidung. Sebenarnya aku menarik hidungnya sampai robek sebagian selagi tubuhnya tak bisa bergerak.".

Aku mendengar Revalino menelan airliurnya beberapa kali, aku tau dia panik dan gugup, aku hanya menyeringai, laluaku lanjutkan, "Aku benci hidupku. Takada yang memujiku atas semua usahaku, tak ada yang menyemangati, semua yang kulakukanselalu kurang di mata mereka.", kali ini Revalino berani membuka mulut danberkata "Mereka?", aku jawab "Orang tua dan kakakku. Mereka membencikubahkan saat aku lulus menjadi apa yang kucita-citakan ini. Oh iya, kau tenangaja, mereka sudah berada di tempat yang seharusnya. Aku membunuh mereka.",Revalino menelan liur beberapa kali, aku tergelak, Ia bertanya "Umm, jadi kau menjadi seorang psikopatkarena...?", aku merasa kesal karna aku harus mengulanginya, aku sepertiberbicara pada orang bodoh, well,semua orang memang bodoh kecuali aku dan kaumku...

I Am A PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang