Daun di Musim Baru

56 5 0
                                    

Alea memandang ke sekelilingnya. Kemudian tatapannya beralih kepada telepon selularnya lagi. Sudah sejak beberapa jam lalu, matanya terus terpaku pada sebuah ruang obrolan media sosial. Dan sesekali tawanya berhamburan membaca sebuah pesan dari teman kuliahnya yang terasa mengocok perut.

Ya, hari ini adalah hari pertamanya menjalani kehidupan dengan status barunya sebagai seorang mahasiswa. Bagi abg sepertinya, status mahasiswa adalah status prestice yang patut dibanggakan. Terutama untuk remaja penggila media sosial sepertinya. Hampir pada semua akun sosial medianya, ia memasang nama jurusan dan universitasnya di biografi. Seperti ada kepuasan tersendiri.

PING!
Sebuah notifikasi baru muncul pada layar ponselnya. Ada sebuah pesan broadcast baru dari sesama mahasiswa baru juga.

Octa mahasiswa baru 2015 pin 762530B (pin penulis samarkan) #sbc"

Sudah menjadi kebiasaannya beberapa hari ini menambahkan kontak para mahasiswa baru dengan tujuan untuk menambah informasi. Alea tersenyum lebar dan mengundang pin baru itu menjadi kontaknya.

"Kamu serius banget sih Le? Nggak capek dari tadi mantengin hp mulu?"
Celetuk Adin cewek bertahi lalat di atas bibirnya. Teman satu kamar kos Alea.

"Ini nih, lagi nambahin kontak BBM. Buat nambah info." Jawab Alea tanpa memalingkan matanya.

"Nah nah! Pin yang udah aku undang tadi sudah nerima undangan ku. Bisa tambah rame nih ruang obrolannya!"

"Dasar! Udah ya, aku mau berangkat kuliah dulu. Oh ya kamu ada kuliah jam berapa sih?"

"Ada kuliah jam 10. Sekarang jam berapa?" Tanya Alea.

"Jam 8. Udah ah, hampir telat nih. Aku berangkat dulu ya."

Jika Alea sadar, sudah 4 jam dari subuh yang lalu ia mengetik-ngetik ponselnya. Mulai dari mengganti status, sampai bertukar pesan dengan teman-teman barunya. Tanpa banyak menoleh ke sekitarnya.

PING!!!
Sebuah pesan masuk baru dari kontak yang tadi Alea tambahkan.

Intro? (Sebuah kata yang dimaksudkan untuk berkenalan)
Dengan cepat jari-jari Alea mengetikan sebuah kalimat.

Alea maba jurusan PGSD. Intro back?

Octa maba juga jurusan ilmu perikanan. Salam kenal..

Oke. Salam kenal juga Octa =)

Entah Alea harus senang atau justru was was. Karena seperti pada kasus kebanyakan, jika mengenal orang lain melalui media sosial akan berbahaya. Entahlah. Dan kebimbangan itu sedang dirasakan Alea. Dan sejenak bimbang itu ditepisnya, setelah Octa kembali mengiriminya sebuah pesan.

Bu Guru cantik?

Dan pesan itu ternyata berisi pujian Octa terhadap foto profilnya yang beberapa saat lalu ia ganti. Bukan lagi bimbang yang Alea rasakan, tapi berganti rasa ilfeel. Ilang feeling. Alea mencoba mengeruk informasi seadanya dari Octa melalui profil cowok itu. Tapi Alea hanya mendapatkan sebuah status Available dan juga foto profil sebuah lambang Jalesveva Jayamahe

Alea tersenyum kecut. Ia hanya membaca pesan itu, dan enggan untuk membalasnya. Akan lebih parah jika ia lebih tau bagaimana sifat Octa sebenarnya. Cewek itu memutuskan untuk menonaktifkan data selularnya dan bergegas ke kamar mandi.
***

Motor Alea melaju dengan kecepatan sedang menuju ruang kelas kuliahnya. Jadwal mata kuliah baru yang tercantum dalam KRS kuliahnya sedikit membuatnya bingung. Bukan bingung dengan mata kuliahnya melainkan dengan ruang kelasnya. Kemarin salah satu anak dari kelasnya mendapat mandat dari KaProdi agar beberapa mata kuliah diganti kelas dan juga jamnya. Dan anak yang diberi mandat itu lupa menginformasikan kepada grup kelas di sebuah media sosial. Praktis, membuat para seisi kelas bingung. Di sisi lain, Alea dan teman-temannya yang lain masih berstatus mahasiswa baru.

"Mbak? Mbak anak kelas c?" Alea langsung bertanya kepada cewek yang sedang duduk di atas motor, di parkiran auditorium.

Cewek itu menoleh dan tersenyum kecil.
"Iya. Saya kelas c. Mbak juga?"

Alea mengangguk dan tersenyum.

"Kita cari kelas bareng yuk"

"Oke!"

Masih merasa sedikit-beruntung karena ada teman untuk mencari kelas bersama. Mengingat hari ini adalah hari pertama masuk kuliah, sudah pasti mahasiswa baru yang lain akan datang lebih awal. Tentu saja untuk memilih posisi duduk yang strategis. Pengecualian untuk Alea dan seorang teman barunya, mereka berangkat pada saat 5 menit sebelum kelas kuliah akan dimulai.

Sialan! Kayaknya bakal telat nih! Gerutu Alea.

Sebuah kelas yang mereka curigai sebagai tempat perkuliahan pertama menarik perhatian. Sayup-sayup terdengar suara riuh dari penghuni kelas yang sedang saling memperkenalkan diri. Sebuah kegiatan rutin saat hari pertama sekolah, atau kuliah seperti sekarang. Hanya saja Alea merasa para mahasiswa baru di dalam sana memperkenalkan diri mereka sangat ala anak SMA. Meskipun ia tidak memungkiri kalau bisa saja ia juga akan berlaku seperti mereka.

"Oh ya kita belum kenalan. Nama kamu siapa?" Cewek di sebelah Alea yang ditemuinya di parkiran tadi, memecah lamunan Alea.

"Ah iya ya. Aku Alea Denta Gunawan. Kamu?"

"Gunawan nama ayahmu ya? Hehe. Namaku Isyafira. Panggil aja Isya."

Nama yang unik. Pikir Alea.

"Oke. Isya. Yuk masuk kelas."

Kelas sangat ramai. Dosen yang tadinya Alea kira akan datang lebih awal ternyata datang lebih terlambat darinya dan juga Isya. Alea menarik napas lega. Setidaknya ia tidak kehilangan citra baiknya sebagai mahasiswa baru hari ini. Cewek itu memilih kursi di sebelah Fitri, dan Isya mengikuti.

"Hari pertama kuliah udah telat aja neng?" Celetuk Fitri.

"Jangan bawel. Ini aja masih untung aku nggak lupa kalau ada kuliah." Jawab Alea sambil mulai mengaktifkan data selulernya.

"Hahaha calon senior nggak teladan tuh yang kayak kamu Le! Eh tuh cewek siapa?" Perhatian Fitri kini berganti ke arah Isya yang duduk dan diam memandang ponsel.

"Kayaknya tadi kamu sama dia ya masuk kelas ini?" Lanjutnya.

"Iya kenalan aja sendiri. Aku panggilin deh. Isya, Isya ada yang mau kenalan sama kamu!" Alea menepuk pundak Isya. Praktis membuat Isya memalingkan pandangannya.

"Huh? Siapa?"

"Yauda ayo kenalan Fit!" Alea menyikut lengan Fitri. Cewek itu nyengir.

"Halo mbak, aku Fitri."

"Aku Isya. Asal mana Fit?"

"Aku dari Malang Mbak. Kamu?"

"Aku dari Semarang."

Alea senang bisa mendapat teman baru lagi hari ini. Dan kebahagiannya berakhir saat sebuah pesan baru datang dari orang yang ia hindari. Octa!

Kamu cantik! Jangan cuma read pesan ini ya.. =)



Love In a Cup of MatchaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang