Jangan pernah menghilang lagi

107 1 0
                                    

"Tunggu lo! Pas gue ketemu lo lagi gue gebukin Lo! Dasar tengil!"teriakku dengan suara cempreng.
"Halah!tau diri dong, mau dilihat dari manapun elo yang tengil!"cengir Nii-San sambil berlari.

Dia menabrak seseorang secara tak sengaja sehingga dia jatuh terpental.
"Ha!rasain!ternyata Dewi Fortuna masih dipihak gue"semburku sambil tertawa terbahak bahak sampai lupa orang yang ditabrak nya menjerit kesakitan. Sial, itu kan si Yoga.

Aku berjalan dan membantunya berdiri"Sorry ,Lo nggak papa?"
"Sialan, Lo berdua kenapa main kejar kejaran di koridor gini?kayak anak kecil"ketusnya.
"Lo lupa ya? Kalo mereka berdua memang  anak kecil?"Seringai Nurul yang sedang bersandar di loker sambil membaca buku. sebaiknya jangan macam macam dengan dia kalo nggak mau digebukin apalagi sampai membuatnya marah.dia itu phyco dan preman banget(yankee).

"Heh, Lo diam aja. Ngapain Lo disini? Lo bukannya diskors?"ucap Nii-San dengan cemberut.
"Lo lupa ya? Gue ini preman tersohor di sekolah ini! Gk ada yg bisa ngelarang gue!apalagi aturan sekolah yang payahnya luar biasa. Gue mau ke sekolah, mau gebukin orang, ngutang Sana sini itu urusan gue!"semburnya.
"Udah, gue mau ke kelas dulu. Daripada berdebat dengan Lo" ketus Yoga sambil berjalan pergi.
"Ayo kita juga ke kelas" sahutku sambil melingkarkan tanganku di leher Nii-San.
"Tch...."gumam Nurul sambil membaca bukunya kembali.

Yoga POV

Sial, tangan dan mukaku sakit banget. Udah baikan dikit sih cuman ditabrak si ketua kelas yang cupunya minta ampun membuat lukaku terasa perih.

Aku berjalan masuk ke kelas di ikuti oleh Ricky dan Nii-San .dari pintu aku melihat si Salwa ngomong sama si Ri-Chan. Dan rupanya aku sedikit cemburu.

"Lo yakin Lo nggak papa?"tanya Nii-San yang duduk di bangku sebelahku."Lo pikir dia bakal tumbang begitu aja? Dia Alexander loh. Keturunan Alexander itu jago di segala bidang akademik maupun non akademik. Apalagi dia judoka terhebat!pokoknya dia ini perfect banget! Semua cewek telah terpana oleh auranya yang luar biasa dahsyat!terus dia-"Nii-San menutup mulut Ricky dengan salah satu buku"diem Lu!lu nggak liat kalo dia lagi kesal?mendingan Lo makan buku ini aja!"cibir Nii-San.

Aku merintih "aku nggak se perfect yang kamu bilang. Buktinya aku memar memar kayak sekarang, dan mengenai cewek-"aku menatap Salwa "dia nggak suka sama aku-"
Sebelum aku melanjutkan Nii-San menyelaku" hey hey, kalo lo mau bikin orang terpana silahkan, tapi jangan cewek gue dong!"sialan.
"lo pikir gue suka Ama Ri-Chan?"aku nunjuk salwa"dia yang gue bilang!bukan pacar lo. Ngapain juga gue ngambil cewek orang?  Kayak kurang kerjaan aja, ngambil pacar orang "cibirku.
"Iya deh, maaf. Btw kenapa Lo suka sama Salwa?" Tanya Nii-San dengan wajah penasaran.
Sebelum aku menjawab Ricky menyelaku "yaelah, yang namanya jatuh cinta, nggak ada alasan yang bisa mengungkapkan kenapa Lo cinta sama dia"sahut Ricky dengan geli.
"Haruskah kita berikan sedikit privasi antara lo dengan dia?"tanya Nii-San.
"Iya, ada yang harus ku bicarakan dengannya"ucapku.
"Serahin semua kepada kami berdua!" Ricky bangkit berdiri dan berteriak" hari ini semuanya ku traktir makan sepuasnya di kantin!ayo!" Semua siswa berhamburan keluar termasuk Salwa dan Richan juga, tetapi sebelum mereka berdiri aku sudah menahan tangan Salwa dan Richan mengerling "apa apaan nih?lo nggak liat kalo dia mau ikut dengan gue ke kantin?"ketusnya. Untunglah ada Nii-San, kalo nggak aku bakal dihina besar besaran.
"Sayang, kita tinggal mereka dulu, beri mereka sedikit privasi. Yuk aku temenin ke kantin" sebelum RiChan membuka mulut, dia udah diseret NiiSan keluar. Kini tinggal aku dan dia.
"Uhm, bisa lepasin tangan aku nggak?"tanyanya dan tidak mau menatapku.
Aku melepaskan tangannya "Sorry, lupa. Bisa nggak kamu hadap kesini? Tanyaku. "Buat apa? Lagian nggak ada yg penting di mukamu kan?"sialan ini cewek bisa membuatku marah dan suka pada saat bersamaan "serius, aku mau ngomong sama kamu" aku bangkit dari tempatku dan duduk di meja yang ada di depannya. "Kenapa kamu ingin melupakan masa lalu kita?"
"Apa yang kamu bicarakan? Masa lalu kita? Aku tidak pernah mengenalmu sebelumnya".
nih orang!ugh! "Aku ketemu ayah kamu pada saat aku mau pergi ke sekolah dan dia berbincang agak lama denganku. Katanya kamu pernah bilang rindu aku dan nangis karena tidak memberitahu aku kalo kamu akan pindah." Wajahnya memerah dan kelihatan agak terkejut.
"Uhm, terus maunya apa?"ketusnya dengan wajah yang lagi memerah. Gila cewek ini cantik banget.
"Kalo masalah pindah, aku sih Ok Ok aja. Zaman skarang udah ada ponsel, kita bisa LDR-an gitu. Dan yang terpenting aku bakal nungguin kamu, kalo bisa aku bakal pergi nyusul kamu."aku menatap matanya lekat lekat."nah pertanyaannya, kenapa kamu ingin melupakan masa lalu kita?apakah kamu udah punya cowok pengganti ku?"ketusku.
"Uhm,nggak. Gimana ya? Aku menghilang dan datang tiba tiba di depan mu. Apa kamu nggak marah" Tanyanya dengan ragu. "Lagian itu hanya masa lalu, nggak ada yang harus diungkit kembali".

"Itu penting buatku! Karena kamu itu satu satunya yang terpenting di hidupku. Aku nggak bakal marah kalo itu urusan penting. Walaupun aku marah, itu hanya sementara." Aku menarik tangannya dan memberi kecupan ringan di bibir nya.
Dia menatapku dengan muka terkejut dan memerah bagaikan tomat." A-apa yang kau-" aku menutup bibirnya dengan satu jari ku dan mendekatkan wajahku padanya "dan camkan ini baik baik!aku nggak mungkin bisa marah pada cewek yang membuat hari hariku begitu indah. Jangan pernah menghilang lagi seperti itu" kataku dengan lembut di telinganya .

Sorry for the Typo :3

promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang