Vander Boy

756 106 7
                                    

"Ha.. Mianhae Taeyeon-ah telah membuatmu menunggu lama". Ucap Sehun  dan kembali duduk di dekat Taeyeon.

"Ne.. Tapi kau menelpon siapa tadi?"

"Aku menelpon hyung-ku".

"Hyung? Kau punya kakak, Sehun-ah?"

"Ani.. Aku punya sahabat, namanya Vander.  Vander sudah kuanggap sebagai kakakku sendiri. Sama seperti kau dan Suzy".

"Jinjja?"

"Ne.. Dan sekarang aku meminta sedikit bantuannya karena aku tidak bisa melakukannya sendirian".

"Arasseo".

*****

"Tidak biasanya Taeyeon mengirim pesan setelah ia pergi belum seberapa lama.." Pikir Suzy sambil melihat isi pesan dari nomor yang tidak ia kenal.

"Suzy-ah, bisa kau keluar dari apartemenmu sebentar? Turun dan temui aku, hari ini aku memakai mobil temanku, warnanya abu-abu jadi saat kau melihat mobil itu masuklah ke dalamnya, ara? Aku menunggu jadi palli juseyo, Taeyeon imnida". Bunyi pesan itu.

Tanpa berpikir lagi, Suzy yang masih sedikit lemas mengambil mantel tebal, menguncir rambut serta menggunakan syal dan masker untuk meminimkan udara dingin n masuk ke tubuhnya nanti.

Lalu yeoja itu bergegas menuju ke lantai satu.

"Mobil abu-abu, ya?" Gumam Suzy setelah tiba di luar apartement sambil mengedarkan pandangan mencari mobil yang Taeyeon maksud.

"Ah, itu dia!" Ucapnya kemudian, lalu berlari kecil menuju ke mobil yang sedang terparkir diseberang jalan.

"Taeyeon-ah! Ada apa kau memanggilku?" Teriak Suzy sambil mengetuk kaca mobil dengan pelan. Pintu mobil terbuka, dan betapa terkejut nya Suzy ketika melihat Taeyeon versi laki-laki di dalamnya. Tidak, itu memang bukan Taeyeon. Tanpa memberi Suzy waktu untuk bertanya, namja bermasker hitam itu langsung menarik Suzy masuk ke dalam mobil, mendudukkannya secara paksa lalu membius Suzy yang mengakibatkan yeoja itu langsung terkulai lemas.

*****

"Kau mau mengajakku ke mana lagi?" Tanya Taeyeon setelah ia mulai lelah berkeliling taman dengan Sehun.

"Hm.. Bagaimana kalau kita ke sungai Han?" Usul Sehun.

Taeyeon setuju saja. "Apa ini? Seperti kencan saja.." Batin Taeyeon dan membiarkan genggaman Sehun tetap nyaman di tangannya.

"Drrtt...Drrtt.." Ponsel Sehun bergetar.  Panggilan masuk.

Sehun menatap Taeyeon sekilas, setelah itu ia sedikit menjauh. Kali ini Taeyeon tidak lagi berniat menguping.

"Bagaimana? Apa kau berhasil, hyung?" Kata Sehun, sedikit cemas.

"...."

"Hah, baguslah! Kau memang bisa diandalkan, hyung!"

"...."

"Oh, masalah itu.. Kau bawa saja dia ke  rumah kosong yang berada di ujung jalan dekat pertigaan di blok 21, pastikan bahwa ia tidak akan kabur sebelum aku memulai rencana selanjutnya, ok? Kalau perlu, ikat dia sekuat-kuatnya arasseo?"

"...."

"Siapa yeoja itu? Hhh, nanti saja aku jelaskan padamu yang pasti ia sangat mengganggu hidupku.."

"...."

"Baiklah hyung! Kau tahu? Aku sedang bersama seorang yeoja yang aku sukai sekarang jadi jangan berlama-lama menggangguku okay?"

Setelah itu sambungan  terputus.

Sehun tersenyum licik, penuh kemenangan.

"Ayo masuk ke dalam mobil". Ajak Sehun pada Taeyeon.

My Bestie's Dream [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang