Love, Tears and Tears

768 105 2
                                    

*****

"Sehun mencintaimu, hanya saja ia terlambat menyadarinya dan rasa itu baru datang setelah kau tidak lagi bersamanya.."

Suzy menautkan alis sambil menyeka jejak air di pipinya. "Apa maksudmu?" Lirihnya, sementara Taeyeon memilih bungkam.

Seokjin melirik Taeyeon, menyempatkan diri untuk merasa lega karena Taeyeon tidak membalas cinta Sehun. Setelah itu, ia menceritakan kemana ia pergi seharian ini kepada Suzy yang sesekali mengerjapkan mata, mungkin yeoja itu menahan air matanya yang masih betah untuk menetes.

Seokjin's Flashback

"Sehun-ssi". Suara Seokjin sengaja diperlambat. Sehun terkejut melihat orang yang dicari itu datang sendiri menemuinya. Saat itu Sehun sedang berada di restoran milik perusahaan sekedar menikmati lunch
meski sudah berjam-jam ia hanya mematung menatap makanan pesanannya sendiri.

"Hyung!! Darimana saja kau belakangan ini, huh?" Mood Sehun yang semula buruk seketika berangsur spontan menjadi kemarahan. Ia berdiri menyambut Seokjin dengan kepalan tangan yang siap dilayangakan kapanpun sang empu-nya mau. Seokjin mendekat ke arah Sehun.

"Aku ingin berbicara serius, simpan dulu kemarahanmu itu. Kalaupun ada yang berhak marah di antara kita itu aku, bukan kau!" Gaya bicara Seokjin seolah ia berbicara sendiri tanpa melihat ke manik mata Sehun.

"Kau mencariku? Aku datang, kan?"

"Hyung... Apa kau tidak tahu betapa tersiksanya aku selama kau melarikan diri?"

"Melarikan diri? Come, on.. Aku tidak melarikan diri.. Aku hanya butuh waktu untuk membuat perhitungan untukmu".

"Perhitungan?"

"Ya.. Dan perhitungan itu atas nama orang lain bukan aku!"

Sehun mengulangi perkataan Seokjin di pikirannya.

"Maksudmu apa, hyung?" Emosi Sehun berasa dipermainkan. Berhari-hari ia merasa benci, lalu merasa kesal, kecewa,merasa bersalah hingga akhirnya menyesal. Dan sekarang apa? Ia dalam kebingungan yang teramat sulit untuk dijelaskan.

"Suzy belum mati". Seokjin membongkar permainannya sendiri, akhirnya.

Sehun berhenti berpikir, apa ini.. Apa dia sedikit..  Lega? Itu dilihat dari matanya yang berbinar-binar. Tapi itu tidak berlangsung lama, bagaimanapun masih ada seribu pertanyaan yang mengantri untuk dikeluarkan.

"Apa kau bercanda?"

Seokjin terkekeh. "Apa pernah aku berbohong padamu?"

Sehun merasa dipermainkan. Ia menarik kerah baju Seokjin, bersiap meninju pipi hyung-nya itu. Semua karyawan yang berada di restorant tersebut langsung menatap mereka.

Sehun tidak jadi memukul Seokjin lalu duduk kembali seperti semula.

"Kau tidak berbohong? Lalu apa yang kau katakan itu? Apa arti semua itu, hyung!"

Sehun mengacak rambutnya hingga rambut itu berantakan.

"Hyung!" Ucapnya lagi dengan terengah-engah.

"Aku bahkan merasa muak memanggilmu dengan kata itu!" Sambungnya sambil berlalu meninggalkan Seokjin yang tak kunjung merespon pertanyaan Sehun, membuat namja itu kesal lalu pergi begitu saja.

"Tunggu!"  Ucapan Seokijin berhasil menghentikan langkah Sehun.

"Aku tidak pernah berbohong padamu dalam urusan yang tidak terlalu rumit.." Ucap Seokjin setengah berteriak, lagi-lagi Sehun kalah dan kembali ke posisi semula.

My Bestie's Dream [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang