Part 2

337 10 0
                                    

Aku melihatnya hari ini entah itu nyata atau sekedar hayalan.
Orang selama ini berusaha ku lupakan, orang yang meniggalkanku begitu saja dan orang yang mengajarkan aku apa itu cinta serta orang yang mengajarkanku rasanya disakiti.

Ada rasa benci, rindu, kecewa, semua menjadi satu sekarang.

Papa. Kata itu selalu terbayang di benak ashilla. Apa kah secepat itu ? Apakah ini alasannya ? Entahlahh mungkin cuma waktu yang bakal menjawab semuanya.

***
Papa papa teriakan bocah itu membuyarkan lamunan cakka. Anaknya ini ya anaknya. Cakka melihat bocah itu menghampirinya dan langsung duduk di pangkuannya.
Ada apa shilla ? Dan berhentilah terus menerus berlari seperti itu. Tegasnya.
Ya papa I know I know jawabnya sambil mengejek. Papa kapan kita bisa bertemu tante ashilla lagi ? Kau tau rumahnya di mana papa ? Ayo kita menemuinya lagi. "Rengek bocah itu di pangkuan ayahnya".
Belum saatnya shilla dan papa juga tak tau rumahnya di mana. "Jawabnya pada putrinya itu yang memasang muka sedih, maafin papa sayang tapi kau tak boleh bertemu dengannya lagi karena papa tau dia akan merasa sesak jika bertemu denganmu ataupun papa tambah cakka dalam hati".
Yahhh sayang sekali, padahal shila ingin bertemu dengannya lagi. Hihihihihi "kekehnya"
Kenapa kau tertawa shilla ? Apa yang kau tertawakan ?
Papa tau dunia ini sempit ya sampai-sampai nama aku sama seperti nama temen sma papa dlu. Entah ini kebetulan atau nggak tapi ini lucu bagiku. "Celoteh bocah itu."
Baiklah kau harus tidur ini sudah malam, ayo aku antar kau ke kemar 'kata cakka dan di ikuti oleh anggukan bocah itu".

Jam menunjukkan pukul 2 malam tapi cakka masih terjagah di ruangan kerjanya. Ia memikirkan pertemuannya hari ini dengan Ashilla, gadis itu tidak berubah masih sama tetap cantik tapi yang berubah sekarang dia lebih dingin di banding dlu. "Tambah di sadari cakka tersenyum mengingat kenangannya dengan gadia itu setelah berpisah selama 5 thn lamanya".

***
Tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Semua sudah di atur oleh yang di atas. Tapi sayang ini waktu yang tak tepat untuk bertemu dengan orang itu. Karena dia telah mengubur semua kenangan itu dan menganggap pemuda itu adalah masalalunya dan tak perlu diingat lagi.

Ashilla PoV

Huftt, menarik nafasnya dalam-dalam dan membuangnya secara perlahan pula. Hari ini hari pertamanya ia mengajar di sebuah TK yang tak jauh dari rumahnya itu. Dan di sinilah dia di ruangan yang cukup luas untuk anak-anak yang berusia 4-5 tahun itu. gua terus melihat jam yang ada di pergelangan tangan kiriku dan tinggal 1 menit lagi semua anak-anak akan masuk.

Tiiinnnn tinnnnn
Mendengar bunyi bel itu ashilla langsung mempersiapkan dirinya satu dua anak sudah masuk dan duduk di tempatnya dengan rapi.

Baiklah anak-anak saya Mom Ashilla Zahrantiara kalian bisa panggil saya mom ashilla. Saya wali kelas kalian yang baru menggantika mom irma. "Kataku  sambil melemparkan senyum dan mereka hanya menganguk".
Baiklah dengarkan nama kalian mom akan absen satu persatu.

Jemes steel
Hadir

Ken Berlin
Hadir

Angle pith
Hadir

Alvin Jo
Hadir

Bla bla bla bla

Gua sempat terpaku melihat nama dia lagi.

Ashilla Nuraga Darken
Hadir, katanya ngos"an. Aku terlambat mom. "Katanya lirik dan nunduk kebawah melihat sepatunya. Melihat itu aku lalu mensejajarkan tubuhku dengan shilla lalu berkata. Tidak apa-apa shilla. Kau boleh duduk. Mendengar itu shilla langsung mendongkat dan  bertapa terkejutnya dia yang di depannya adalah Tante Ashilla"katanya" aku hanya mengangguk. Duduklah kita bisa bicara nanti kataku dia pun mengangguk dan menuju tempat duduknya dan akupun memulai pelajaran mereka hari ini.

***
Cakka melangkah kan kakinya menuju perusahaan ayahnya. Dia masih kuliah tetapi dia juga membantu ayahnya di perusahaan ini. Cakka masuk ke ruangannya dengan gaya seperti biasa tegas dan beribawah.

Cakka menatap foto yang berada di atas mejanya dua orang yang sangat ia sayangi. Shilla kecil dan you knowlah.

Ketukan pintu ruangan cakka membuat dia menegok dan mendapatkan sekretarisnya masuk tentu saja dengan kode cakka. Ada apa ? "Kata cakka"
Ada yang ingin bertemu dengan anda tuan, pak gabriel. "Jawabnya".
Suruh dia masuk.
Baiklah pak. Dan asistennya pun berlalu begitu saja.

Akhirnya lo balik juga kka suara yang sangat di kenal cakka siapa lagi kalau bukan iel.
Mmm. Ada apa ? Jawab cakka
Kagaa ada apa-apa gua cuma mau bilang Ashilla kerja di sekolah Shilla. Mendengar itu cakka langsung menghentikan pekerjaanya.
Kapan dia mulai kerja ? Tanya cakka serius.
Ya dia selalu serius kalau tentang  gadis ini.
Hari ini dan masalah yang di cafe gua gk tau kalau lu juga mau datang kesana dan alhasil shilla ketemu dengan shilla kecil. Tapi ini udah takdir seharusnya memang begini. Lo gk bisa sembunyi terus dan selalu andelin gua buat ngasih tau ke adaan dia. Lo tau gua gk sama dia 24 jam bro. "Kata iel panjang lebar".
Gua belum bisa saat ini. Gua harap lo masih bantuin gua. Lindungi dia sebelum gua balik ke kehidupan dia. "Jawab cakka"
Iel hanya menganggu dan untuk sementara ruangan itu hening mereka berkutik dengan pikiran masibg-masing.

Btw, shilla kecil sangat mirip dengan shilla. Bahkan mereka sama-sama suka makan ice cream di tengah turunnya salju. Lo kasih makan apa tuh anak lo awas aja nanti emmaknya balik bakal di bantai lo "kata iel sambil ngakak melihat sergihan di dahi cakka".
Sialan lo"cibir cakka".

***
Ashilla keluar dari gedung tempatnya bekerja dan tanpa sengaja melihat siluet anak kecil yang lagi duduk sambil mengayung-ayungkan kakinya ke tanah. Entah kenapa ashilla ingin mendatanginya dan tanpa babibu ashilla nyamperin shilla kecil.

Papa jemput papa nggak jemput papa jemput papa nggak jemput
Haii, boleh aku duduk ? "Sapa ashilla. Sedangkan shilla melihat siapa yang datang langsung meganggukan kepalanya"
Papa kamu belum jemput kamu ? "Tanya ashilla"
Belum tante, tante ashilla mau pulang ? "Tanya bocah itu balik kepada shilla".
Tadinya sih iya tapi ngeliat kamu disini aku jadi berubah pikiran. Mm, disini dingin. "Kata ashilla".
Tante tau dari kecil aku suka salju apalagi hari pertama turunnya salju. Kata papa hari pertama turunnya salju semua kebohongan akan di maafkan. "Celoteh shilla".
Ashilla mendengar itu tak berkutip. Kenapa persis seperti dirinya. Katanya dalam hati.

Papa "suara shilla membuyarkan lamunan Ashilla, melihat cakka yang menuju ke arahnya papa dari anak yang duduk di sampingnya".
Maafin papa jemput kamu telat, papa ada urusan mendadak di kantor "katanya lembut sambil mengendong shilla".
Papa tante ashilla jadi wali kelas baru aku. Cakka melirik shilla dan tersenyum kepada gadis itu yg di balas senyum kikut.
Tante Ashilla mau ikut kita balik ? Kata bocah itu siapa lagi klo bukan shilla.
Nggak sayang, rumah tante deket sini cuma butuh 15menit dan tante udah nyampai katanya sambil mengacak-acak rambut gadia itu Mm, cakka gua duluan lanjutnya" dan di anggukin oleh cakka dan shlla kecil.

Ashilla berlalu begitu saja. Hari ini ia berbicara dengan lagi-laki itu setelah 5 tahun mereka berpisah. Kau bahkan tak mengatakan apa-apa kepadaku, bahkan kau tak merasa bersalah pun sama sekali " gerut ashilla dalam hati sambil ia menyentakkan kakinya di tanah mendegus".

***
From : Ashilla

Datanglah ke cafe de'oxford sekarang!!!

Gabriel yang melihat pesan singkat itu hanya mencibir. Kenapa lagi gadis itu. Ia pun bergegas meninggalkan kantornya dan langsung menuju tempat ashilla.

Bersambung...

Maafkan kalau typo bertebaran di mana-mana.

AshillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang