Part 5

161 6 1
                                    

12 tahun kemudian

Ahh tak terasa gadis itu sudah menginjak remaja, dimana ia telah mengenal apa itu cinta dan yang lainnya. gadis yang selalu ceria dan murah senyum. Shilla gadis itu.

Gadis yang dulunya selalu merengek kepada cakka untuk kembali tinggal di london dan sekarang keinginannya tercapai kembali ke london meskipun tak bersama cakka melainkan ia melanjutkan sekolah nya disini dan hari ini hari dimana ia memulai hal yang baru.

Jangan mengira shilla langsung di ijinkan bersekolah di london tapi ia telah melewati pertengkaran yang besar bersama papanya siapa lagi kalau bukan cakka yang sangat protektif terhadapnya.

#Flashback

Papa aku sudah dewasa aku sudah berumur 17 thn aku bisa menjaga diriku sendiri apalagi aku sudah di terima di sekolah itu. "kata gadis remaja itu"
Tapi papa tak pernah mengijikanmu untuk mendaftar di sekolah itu shilla. "bentak cakka"
Ayolah aya, ku mohon sekolah itu adalah sekolah mu juga dulu makanya aku mendaftarkan diriku di sana "katanya lemas"
Huft, Baiklah aku akan mengijikan mu tapi dengan satu syarat "kata cakka"
Benarkah ? Apa papa apa ?
Kau harus tinggal di rmh nenek mu ibu papa."kata cakka"
Yahh baiklah, aku menerimanya, Thanksyou Papa"Shilla memeluk papanya sedangkan cakka hanya membalas pelukan putrinya".

***

Rayyy bangun apa kau akan seperti itu terus ? kau bukannya harus sekolah, bangun lahhh, "pekikan seorang ibu dari luar kamar anaknya"
5 menit lagi Ash aku janji. "jawabnya serak seperti khas org bangun tdr"
Ashilla berlalu ke dapur menyiapkan sarapan untuk anak laki-lakinya.

5 Menit sudah berlalu tapi bocah ini blm bangun juga sampai akhirnya ia mencium aroma masakan yg sangat lezat bergegas saja ia bangun, mandi, memakai seragam dan turun menyusuli ibunya.

Selamat pagi Ash "sapa bocah itu sambil duduk di pantry dapur" ia lebih suka duduk di sini di banding meja makan karena ia dapat melihat ibunya memasak.
Makanlah ray jangan liatin ibu mu terus, nanti kau telat ke sekolah.
Yayayaya baiklah Ash "jawabnya"

***

Shilla berjalan masuk ke koridor sekolahnya yang baru hatinya sangat senang senyumnya mengembang dan Bruukkkk
Shilla meringis menatap seseorang yang baru saja ia tabrak atau sebaliknya, muka laki-laki itu datar tanpa expresi apapun, Maaf "katanya pelan"
Cepatlah ke lapangan sebelum kau di lihat senior lain. "kata pemuda itu lalu berlalu meninggalkannya"

Kau yang disana apa kau akan terus berdiri disitu ? "suara betakan cewek menyadarkan ku dan aku buru-buru berlari ke lapangan bergabung dengan siswa-siswa baru.

Dari jauh aku memperhatikan orang yang ku tabrak, wajahnya seperti tak asin bagiku padahal aku baru bertemu dengannya.

***

Anak itu shilla dia sudah tumbuh seperti anak remaja yang lainnya, kini ia sudah bersekolah di sekolahku dulu, ia sudah bisa mengambil keputusannya sendiri, bahkan ia menentangku, kau tau dia meniru sifatmu yang keras kepalah itu, ahh kau pasti melihatnyakan dari sana, tolong jagalah dia disana karena dia tak berada di sampingku tapi tenang saja ada ibu yang akan menjaganya sampai dia kembali kesisiku. Aku harus pergi, banyak hal yabg harus ku urus, yayaya aku tau kau pasti telah memaki ku dari sana, tapi tenanglah disana aku akan sering" datang mengunjungimu. "Cakka tersenyum, lalu beranjak dari makam tersebut"

Hari ini ia sangat lelah entah kenapa tapi dia terus-terus memikirkan shilla ahh sepertinya bukan, dia memikirkan Ashilla, bagaimana kalau dia bertemu dengan shilla, apa yang akan  terjadi, haruskah rahasia yang dia tutupi rapat-rapat terbongkar begitu saja, Ohh ayolah cakka kau lulusan terbaik di negara ini, kenapa kau jadi risau hanya karena hal seperti ini, "timpahnya dalam hati"

***

London, 14.50

Huftttttt, rasanya badanku remuk hanya karena duduk seharian di aula untuk mendengarkan celoteh mereka yang menurutku membosankan, kalau aku bersama papa, pasti papa akan berbicara kepada kepala sekolah agar aku di bebaskan dari ospek seperti ini, ahhh Papa aku merindukan mu, Tidakk tidakkk aku harus mandiri haruusss, Semangattt Shillaa!!!!

Apa kau sudah gila ? berteriak tak jelas seperti itu.

Kau, apa yang kau lakukan disini ?

Menurutmu apa ? ini Halte Bus semua orang bebas untuk kesini, apa kau orang gila yang mendaftar di sekolah ini ?

tidak, berhenti bertanya seperti itu atau aku akan memberi tau papaku, asal kau tau saja papaku alumni sekolah ini dan ku pastikan dia mengenal banyak orang disini.

Benarkah ? wahhh aku sangat kaget, Dasar gadis sombong belagu, apa bagusnya menyusahkan orang tua hanya karena hal spele, dasar manja.

Bisakah kau berhenti memakiku, aku tak punya masalah denganmu, kenapa kau mengangguku.

Yayayaya, Panggil gua Ray sekarang kau mengenalku anak belagu. "pergi"

Aku menatap punggung yang menjauh dariku, dasar senior sok, mentang-mentang dia ketua osis dia udah sok, dasar menyebalkan. ku harap aku tak berbicara dengannya lagi. Hufttt..

BERSAMBUNG......

AshillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang