Part 7

53 1 0
                                    

Hari ini weekend, waktunya shilla berjalan-jalan menyususri london, ahh dia ingin sekali makan ice cream, terakhir kalinya dia memakan ice cream di sini saat ia bertemu dengan tante Ashilla, ahhh tak banyak berubah dari tempat ini, hanya ada beberapa bangunan baru, Dan disanalah cafe itu, The Oxford Cafe masih sama hanya saja kali ini aku datang saat musim semi, pantas saja banyak yang mengantri.
"Shilla, kamu shilla bukan ?"
"Iya, kamu siapa ?"
"Kau melupakan ku ? aku Alvin, alvin jo teman sekelasmu dulu ?"
"Aku berpikir sebentar, menatap laki-laki di depanku, sepertinya aku kenal mata coklatnya, astaga kau beneran alvin ?"
"Iya, kau mengingatku"
"Tentu saja, kau sudah beranjak dewasa sekarang"
"Begitupun dirimu, jadi kau mau pesan ice cream rasa apa ?"
"Mmm, Vanila"
"Baiklah, 2 ice cream vanila sir"
"waiting"
"Jadi bagaimana dulu kau bisa pindah ?"
"Ya itu keinginan papaku, btw kau tau mom Ashilla tinggal di mana ?"
"Tentu saja, rumahnya tak jauh dari sekolah kita dulu, apa kau tau mom Ashilla punya anak laki-laki ?"
"Ini ice creamnya, thanks you sir"
Mereka pun melangkah menjauh i cafe tersebut, berjalan menuju sekolah lama mereka.
"Benarkah ? padahal ku harap papa ku menjadikan mom Ashilla menjadi mama ku"
"Kau ini ada-ada saja shilla, tentu saja aku berkata benar, anaknya ganteng biasa aku melihatnya di sekitar sekolah jika aku jalan pulang ke rumahku."
"Nahh ini sekolah kita dulu, kau masih ingat bukan?"
"Yah alvin banyak yg berubah, bangunannya juga sudah di ubah, tapi alvin ada yang tak berubah, bangku tempatku selalu menunggu papanku masih ada, ayo kita duduk di sana"

Alvin dan shilla berlari layaknya anak umur 6 tahun sambil berlomba menduduki bangku taman itu.
"Hahahhhaha, dulu aku selalu menjailimu, sampai-sampai aku kira kau pindah sekolah karenaku"
"Hahhahahha, benarkah ? konyol sekali pikiranmu alvin.
"Jadi kau mau mengantarku tidak ke rumah mom ashilla ?"
"Sekarang aku tak bisa mengantarmu, lain kali saja, aku ada janji bersama teman-teman basketku"
"Yasudah, tak apa pergilah"
"Dahh shilla, hati-hati saat kau bejalan pulang"
"Kau pun begitu" teriak shilla.

———

Ray berjalan menyusuri jalan dekat sekolah mamanya dulu mengajar dan matanya menatap siluet perempuan yang lagi menikmati ice cream sambil mengayung-ayungkan kakinya ke tanah ia sangat mengenali perempuan itu, Ray memutar sepedanya memasuki pekarangan sekolah itu, ia memarkir sepedanya dan berjalan menuju taman tempat perempuan itu duduk.
"Kau sedang apa disini ?"
Suaranya mengagetkan perempuan itu, terlihat perempuan itu sedikit terkejut.
"Ray, kau yang sedang apa berada di sini ?"
"Kau itu perempuan yang aneh, aku bertanya dan kau kembali bertanya"
"Hehehhe, aku hanya duduk saja, dulu sebelum aku pindah ke Australia aku pernah bersekolah di sini meskipun tak sampai selesai dan kau sendiri sedang apa disini ?"
"Nggak sengaja lewat dan ngeliat lo disini cuman mau nyamperin kali aja lo kesesat"
"Hahhahaha, bisa aja lo kak"
"Apa tadi lo bilang ? Kak ? sejak kapan lo manggil gua kak ?"
"Sejak tadi" jawabnya sambil terkekeh.
"Yaudah gua duluan ya kak, takutnya oma nyariin"
"Okeh, hati-hati cicil"
"Ko cicil? nama ku shilla"
"namamu susah disebutin gua panggi cicil aja"
"Huuhh yaudahh gpp kak, dahh kak ray" katanya dan melambaikan tangannya, aku hanya tersenyum menatapnya berlalu.

Shilla sebenernya lo itu apa sih, kenapa gua suka sama lo dari awal gua tabrak lo saat ospek, sebenernya karena nama lo yang sama seperti mama ku meskipun nggak mirip2 amat, tapi gua ngerasa gua harus jagain lo, padahal kita baru saja kenal, aku bingung dengan perasaanku, aku menyukaimu karena memang menyukaimu atau aku menyukaimu seperti adikku sendiri, entahlahh.

"Ayooo sedang ngelamunin apa ?"
"Astagaa ash, hampir aja jantung ray copot, ngapain ash ada di sini ?"
"Nggak salah nanya nih, harusnya mama yang nanya ke kamu, ngapain kamu ada di sini, mama nungguin kamu di supermarket depan kamu nggak dateng-dateng taunya kamu ada disini duduk sendiri, ngelamun lagi, ngelamun apa sih ?"
"Ashh kepo deh, mana belanjaannya biar ray yang bawah"
Ashilla hanya terkekeh melihat putranya itu malu-malu, sebenarnya Ashilla melihat putra nya itu bersama seorang perempuan, hanya saja Ashilla tak sempat bertemu dengan perempuan itu karena sudah terlebih dahulu perempuan itu meninggalkan putranya. Sambil berjalan memapah sepeda ray, ashilla terus menggoda putranya itu.
"Mama melihatmu bersama perempuan tadi, kau tak ingin memperkenalkannya sama mama ?"
"Namanya cicil Ash"
"Wahh nama yang bagus, jadi kau sudah menyatakan perasaanmu ?"
"Apasih Ashh aku nggak suka sama dia, jangan menggodaku terus menerus"
"Yayaya, mama kira dia pacarmu" ups

AshillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang