03. Aneh

46 10 2
                                    

Selepas alfani memberi nomornya ia langsung bergegas menuju kerumahnya. Sesampainya dirumah ia langsung mencuci kakinya dan merebahkan tubuhnya

"Anjir cape banget yak!" keluh alfani

Alfani orang yang mudah sekali tertarik pada laki-laki sehingga ia masih memikirkan ucapan jhoni waktu itu

gue minta nomor lo buat adit

Kata-kata itu terus terngiang di kepala alfani, alfani pun senyum-senyum sendiri mengingatnya. gue harus intai adit nih pikirnya.

"Mikirin yang ga seharusnya dipikirin mah buang-buang waktu elah!" sergah alfani

"Mendingan gue dengerin lagu sampe mampus!" lanjutnya

Ia pun langsung menyalakan musicboxnya yang berbentuk kodok hijau itu. Dia menyalakan lagu Dawin - Jumpshot  hingga ia tiba tiba tertidur dengan posisi yang menyeramkan

*****

"Alfa bangun" kata mamanya

"Iya bentar"

Alfani masih menggeliat di atas kasurnya, lalu ia berjalan menuju kaca disamping lemari bajunya dengan malas. Saat ia hendak menyisir rambutnya ia terjengkang karena melihat sosok aneh di depan kacanya

"ASTAGFIRULLAH! MUKA SAPA ITU JELEK AMAT! ITU BUKAN GUE! BUKAN GUE!" teriak alfani heboh

Alfani langsung menyambar handuknya dan membersihkan tubuhnya, 20 menit ia bersiap-siap ia pun turun kebawah untuk sarapan. Ditangannya kini sudah terdapat sepiring nasi goreng dan segelas susu coklat, alfani bukan perempuan yang biasa makan anggun di meja makan bersama kedua orang tuanya ia lebih memilih makan di depan tv ditemani oleh kartun spongebob kesayangannya. Katanya halah bodoamat gue ya gue, nikmatin hidup kaya gini daripada hidup so jadi tuan putri

Selesai sarapan alfani pun bergegas untuk berangkat sekolah. Sampainya ia di sekolah ia hanya duduk disamping silvi sambil melamun kan sesuatu

"Woy alfamaret! jangan ngelamun lo! noh tetangga gue meninggal gara-gara ngelamun!" kata silvi santai sambil memakan ciki

"Apaan dah lo silit! ngawur ae!" sergah alfani

"Yeu dikasih tau ugha lhoh" jawab silvi sewot

"Kalo makan jgn sambil ngomong silit!"

"SILVI! S-I-L-V-I!" teriak silvi

"Bacot ah! gausah pake kuah berapa sih elah!" kesal alfani sambil mengelap wajahnya yang terkena cipratan kuah spesial  dari silvi

Silvi memberenggut kesal mendengar perkataan alfani. "Udahlah gue mau ke lapangan! gue tinggalin lo disinin mampus!" kata silvi yang langsung meninggalkan alfani

Alfani mendengus. "Baperan lo! Tungguin gue dong silvi cantik!" jawab alfani sambil megejar silvi

Brukk

Bahu alfani tertabrak oleh bahu seseorang, saat ia menoleh ia mendapatkan wajah adit yang cengengesan

"Lo apa-apaan si nabrak gue! lo modus kan!" tuduh alfani sambil menunjuk adit

"Sotau lo!" pekik adit

nyebelin banget sh ni orang batinnya

Tanpa menjawab perkataan adit, alfani langsung melenggang pergi meninggalkan adit. Alfani dengan cepat berlari kearah silvi yang berada di barisan gugus 07, dengan nafas yang terengah-engah alfani masih sempat-sempatnya mencak-mencak kepada silvi

"Lo! tega tau ga! apa yang lo lakuin ke gue itu jahat sil!" kata alfani dengan pura pura dramatis

"Alay lo!" sewot silvi

Alfani hanya memutar bola matanya malas, ia tidak menanggapi perkataan silvi tadi. Fokusnya mendadak buyar akan kejadian tadi, sialan ngapain gue kepikiran adit batinnya berkecamuk. Silvi hanya geleng-geleng melihat kelakuan sahabatnya itu dasar bego batin silvi

"Lo denger ga tadi si bagas--ketua osis-- ngomong apaaan?" tanya silvi kepada alfani

"Hah apaan sil?" jawab alfani dengan wajah yang bingung

"Kita libur sebulan karna puasa! lo sih bengong mulu kesambet aja lo!"

"Alhamdulillah, akhirnya gue libur juga yaallah" kata alfani yang mulai dramatis

Silvi memutar bola matanya malas. Alfani memang orang yang akan sangat bahagia jika mendengar kata libur, tetapi jika sudah libur ia malah ingin masuk sekolah ,ck

*****

"Selamat kalian semua sudah resmi menjadi siswa/i SMA Pelita!" kata sang kepala sekolah

Bunyi tepuk tangan pun mulai memasuki telinga alfani, alfani hanya bisa bersabar.

gc kek baliknya udah tau gue laper batinnya

Alfani hanya bisa berdiri dan mendengarkan semua pidato kepala sekolah yang menurutnya membosankan itu, tidak lama kemudian suara bel pun berbunyi nyaring di seluruh antero sekolah yang menandakan jam pulang. Alfani langsung mengambil tasnya dan berlari menuju gerbang menunggu angkot.

"Libur panjang gue ngapain ya? pulang ke rumah nenek palingan!" kata alfani yang berbicara sendiri

Tanpa alfani ketahui, disisi lain adit sedang mencoba menghubungi nomor alfani berulang kali.




jgn lupa vote dan commentnya♡
tbc

UnderstandingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang