04. Halal bi Halal

48 8 1
                                    

Sebulan setelah libur sekolah, alfani mulai memasuki sekolahnya seperti biasa. Ia sudah siap untuk berangkat kesekolah

"Mah pah aku berangkat ya! Assalamualaikum"

"Walaikumsalam" jawab kedua orang tuanya

Alfani menaiki motornya menuju kesekolah. 30 menit ia sampai di sekolahnya, alfani memarkirkan motornya dan langsung bergegas menuju kelasnya X Ips 3. Sesampainya dikelas ia langsung duduk dibangkunya dan mengeluarkan gadgetnya untuk mendengar lagu, suasana yang sepi karna masih pagi sekali membuat alfani mengantuk terlebih lagu yang ia dengar sangat melow sekali.

Silvi yang baru saja memasuki kelas tiba-tiba langkahnya terhenti karena melihat alfani sedang tertidur pulas di bangkunya, silvi pun langsung mendekat kearah alfani berniat untuk membangunkannya

"Fan! Alfani!" kata silvi dengan menggoyangkan tubuh alfani

"Hmmmph"

"Bangun bego itu apel udah mau dimulai!" kata alfani

"Iya iya ah!" Alfani berdecak sebal

Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju lapangan. Alfani dan silvi duduk dibarisan paling belakang, dari kelas 10 hingga kelas 12 sengaja dikumpulkan di lapangan untuk halal bi halal. Mereka semua disuruh berdiri dan menyalami guru-guru satu persatu

******
Selesai bersalam-salaman alfani diajak oleh silvi ke kelas Ips 5. "Lo mau ngapain si sil ke kelas ini? gue tunggu diluar aja ya" tanya alfani

Silvi berdecak. "Yaudah lo tunggu situ jangan kemana-mana!" kata silvi yang langsung meninggalkan alfani

Sehabis silvi meninggalkannya alfani merasa bahunya ditepuk oleh seseorang, Alfani berbalik badan untuk melihat siapa yang menepuknya. Alfani terkejut melihat adit dibelakangnya. "Adit? lo ngapain disini ngikutin gue lagi ya lo?" tanya alfani dengan menyipitkan matanya menatap adit dengan penuh curiga

"Gr banget si lo, gue cuma mau salaman sama lo kita belum maaf-maafan kan?" tanya adit

adit ngapain jauh-jauh kesini cuma buat salaman sama gue doang kan bisa dikelas  pikirnya. Alfani langsung menepis pikirannya itu dan mencoba berfikir positif

Sedetik kemudian adit menjulurkan tangannya kearah alfani. "Minal aidzin wal'faidzin ya fan" kata adit dengan senyuman yang lebar

Alfani pun menjabat tangan adit dengan erat. "Iya dit, minal aidzin wal'faidzin juga ya" kata alfani sambil membalas senyuman adit. Merasa ada sengatan aneh didalam tubuhnya alfani dengan cepat melepas tangannya dari tangan adit

gue ko gemetaran gini ya batinnya

"Hm yaudah gue duluan ya fan! bye" kata adit yang berlalu dari hadapan alfani

"I-iya dit!" teriak alfani

Alfani menatap punggung adit yang sudah menjauh dari hadapannya. "Akhir-akhir ini setiap mikirin adit gue jadi senyum-senyum sendiri, tadi juga pas gue pegang tangannya gue gemeteran" gumamnya

"Lo mikirin siapa?"

"Astagfirullah lo hobi banget ya ngagetin gue sil!" Alfani mendelik sebal "Lagian sejak kapan coba lo ada disamping gue?" tanya alfani dengan sewot

"Barusan aja hehe sorry deh gue ngagetin lo"

"Yaudah lo udah selesai kan? balik yuk gerbang udah dibuka noh!" ajak alfani kepada silvi

"Eh yaudah ayo!" silvi langsung menarik tangan alfani dengan cepat

Alfani mendelik sebal melihat tangannya digeret-geret silvi. "Pelan-pelan jing" kata alfani

****

"Gue balik duluan ya fan! bye" kata silvi yang melambaikan tangannya dari dalam angkutan umum

"Eh yaudah iya, take care ye!" teriak alfani

Alfani langsung menyalakan mesin motornya dan meninggalkan sekolahnya.

Dari kejauhan adit melihat alfani yang sudah keluar dari pintu gerbang. "Bener apa yang dibilang jhoni dia cantik" gumamnya tak sadar

Apa katanya? Cantik? Alfani cantik?

Jika alfani mendengarnya mungkin ia sudah kegirangan dan lompat-lompat di kasurnya,ck

Alfani yang baru sampai dirumahnya langsung menuju kamarnya, ia lantas membanting tubuhnya di kasur sambil memejamkan matanya sebentar. "Kok kesannya gue kaya baper gini ya sama adit!" gumamnya "Gak gak! gue gaboleh baper sama itu cowok!" tambahnya dengan kesal

Alfani langsung menyambar hpnya dan membuka aplikasi Line, ia langsung mengetikkan pesan untuk dikirim ke seseorang

Alfani Tamara : Sil

Tak lama hpnya pun bedenting menandakan ada pesan masuk

Silvi Wijaya : Apaan

Alfani Tamara : Gue mau nanya sama lo tapi lo jangan mikir yang aneh aneh ya! awas lo

Silvi Wijaya : Bacot lo iya iya engga! nanya apaan gc

Alfani Tamara : menurut lo, Adit yg mukanya kaya papan triplek itu ganteng ga

Sebenarnya alfani ragu menanyakn hal ini kepada silvi, karena silvi pasti akan menartawainya dengan keras

Silvi Wijaya : Lo gila! ngapain lo nanyain dia? wah wah benerkan apa yang gue bilang! lo suka kan sama dia

Tuh kan belum apa-apa aja silvi sudah menuduhnya yang macam-macam, dan apa katanya aku menyukai adit? hah mana mungkin batin alfani

Ia pun hanya membaca pesan silvi tanpa berniat membalasnya sama sekali.

"Mendingan gue bocan daripada mikirin titisan papan triplek!"

Hah apa katanya? Memikirkan?

-------------------------------------------------------------
jgn lupa vommentnya. aku butuh kritik&saran
tbc

UnderstandingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang