08. Weird

87 7 7
                                    

Hari ini matahari seakan membakar kulit manusia di bumi suara bising kendaraan ditambah polusi udara membuat orang manapun menutup sebagian wajahnya agar tidak terkena polusi. Berbeda dengan alfani yang nampak tak peduli akan hal itu

Alfani masih memikirkan sikap adit yang berubah menjadi judes kepadanya. Memangnya apa salah alfani?

Alfani berjalan lesu menuju rumahnya, keringat yang sudah bercucuran juga tak ia hiraukan

"Assalamualaikum" sapa alfani dengan nada lesu

"Walaikumsalam, eh ko kamu kenapa lesu banget?" tanya mamahnya

"Abis maraton" ucapnya asal

Alfani meninggalkan mamahnya yang tengah menatapnya heran. Lalu pergi ke kamarnya, sesampainya di kamar ia langsung melempar tasnya kesembarang arah

"Fiuh! gue cape banget!" katanya sembari mengangkat tangannya ke udara

Ia berjalan lunglai menuju walking closet untuk mengganti pakainnya. Sesudah menggantinya ia langsung tertidur pulas di kasurnya tanpa memedulikan ponselnya yang bergetar berkali-kali

Suara grasak grusuk terdengar cukup keras di telinga alfani membuat hibernasinya terganggu, alfani mencoba tak memperdulikannya. Tetapi suara grasak grusuk itu terdengar cukup keras.

Alfani langsung bangkit  menuju pintu kamarnya dengan rasa kesal yang menggebu-gebu. "SUARA APAAN SIH BRISIK BANGET! GANGERTI ORANG LAGI TIDUR APA!!" teriaknya kencang. Sedetik kemudia ia membanting pintunya keras hingga membuat kebisingan tadi mendadak hening

Alfani menghentak-hentakkan kakinya kesal. Ia berjalan menuju meja belajarnya dan tangannya mulai menggambarkan sketsa wajah seseorang. Ia tersenyum melihat sketsa yang digambarnya

"KAK ALPA BUKA PINTUNYA!" teriakkan Bobby menggema ke seluruh penjuru rumah.

Well, Bobby adalah anak asuhan mamahnya ia dititipkan di keluarga alfani tiap weekday dan biasanya ia dijemput pulang oleh ibunya sore hari. Bobby dititipkan dari umur 10 bulan hingga kini umurnya 10 tahun. Ada untungnya juga Bobby dititipkan dirumahnya, Hitung-hitung agar alfani memiliki teman dirumahnya, karena semenjak kejadian itu ia selalu merasa sepi. Walaupun tiap malam ia merasa seperti anak sematawayang

"MAU NGAPAIN?!" teriak alfani tak kalah kencang

Alfani langsung menyimpan sketsa gambarnya di selipan diarynya. Ia langsung berlari kecil membuka pintu kamarnya. Alfani mendengus. "Mau ngapain? kaka lagi belajar nih" tukasnya

belajar nerima kenyataan batinnya

Bobby mengerucutkan bibirnya. "Biarin aku masuk dong kak! pliss!" Bobby mengeluarkan tatapan puppy eyes agar alfani luluh. Alfani yang merenggangkan tubuhnya di hempitan pintu pun membuat celah bobby untuk masuk

Alfani terbelalak. "Udah ya kamu duduk aja disitu jangan geratak!" alfani menunjuk kearah bobby yang sedah duduk rapi di atas ranjangnya

"Ka alpa"

"Hm"

Bobby cemberut melihat kakanya sibuk dengan buku gambarnya. "Ka dengerin aku dulu dong ish!" gerutu bobby sembari melipat tangannya didepan dada. Mau tak mau alfani membalikkan tubuhnya dan menatap bobby lembut

"Iya bobby sayang kenapa?" tanya alfani lembut sembari mengelus pucuk rambut bobbt

Mata bobby berbinar senang. "Ka dikelas aku ada cewek cantik banget terus aku suka sama dia bahkan aku sayang sama dia ka! tapi dianya tuh cuek banget sama aku padahal kan aku ganteng!"

UnderstandingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang