Deg.
Alfani memegangi ponselnya dengan gemetar. Sedetik kemudian ia memegangi dadanya yang berdetak tak karuan, bayangkan saja jika orang yang kamu suka berkata seperti itu padamu. Alfani membalas pesan itu dengan gemetar dan senyum yang sumringah
Me : Gue juga
Alfani langsung melempar ponselnya ia masih tak menyangka dengan apa yang tadi dibacanya, ia turun kebawah untuk mengambil minum. Ia menenggaknya hingga habis
"Alfa!" panggil mamahnya
"Apa mah?"
"Beliin telur dulu dong di warung depan buruan ya! Ini uangnya kembaliannya buat kamu" suruh mamahnya sembari memberi uang ke alfani
Alfani mendengus. "Iya, assalamualaikum!"
"Walaikumsalam! Awas fan kepen-" ucapan mamahnya terpotong. "Aw!!" Alfani terjedot tembok saat ingin menatap kedepan "-tok" lanjut mamahnya
Lagi-lagi alfani mendengus. Ia mengusap-usap jidatnya yang kejedot tadi. "Udah kepentok mah"
Alfani langsung keluar rumahnya tanpa membawa ponselnya dan berjalan menuju warung sesekali kakinya menendang bebatuan kecil. Saat ia menendang bebatuan yang agak besar, lemparannya terkena seseorang
"Sssshh!"
"Aduh mampus gue!" gumamnya
Orang itu mengusap-ngusap belakang kepalanya seraya mencari orang yang telah melemparinya batu. "SIAPA YANG LEMPAR BATU INI! KELUAR LO!" teriak orang itu
Tubuh alfani mulai bercucuran keringat dan badannya gemetar hebat. "Gue kabur aja kali ya gue takut?!" ucapnya sembari menggigit jarinya gugup
"BANG ITU TUH YANG LEMPAR!" teriak seseorang menunjuk kearah pasangan yang sedang berduaan di taman
suara siapa itu? batin alfani
Alfani menatap kearah laki-laki yang sudah menolongnya. Ternyata laki-laki yang menolongnya adalah Dino tetangganya. Laki-laki itu pun langsung mendekat kearahnya, ia terperangah saat melihat gadis yang ditolonginya tadi. "Alfani?!" teriak dino
Alfani mendelik. "Gausah lebay mas bro! eh makasih banget ya lo udah nolongin gue tadi kalo gaada lo gue gatau lagi deh gue harus ngapain" cerocos alfani dengan senyum yang mengembang
Dino terkekeh melihat alfani yang seperti itu. "Santai fan" balasnya diringi tawa kecil
"Sekali lagi thanks banget ya no! gue mau ke warung dulu nih duluan ya" kata alfani
"Iya sama-sama. Gue juga mau kesana bareng aja kalo gitu" ajak dino
"Eh, ayo deh"
Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju warung
"Gimana sekolah lo?" tanya dino
"Not bad baru awal masuk yagitu deh. Kelas 12 pasti sibuk banget kan ya? terus basket lo gimana tuh no?" balas alfani
Dino adalah kaka kelas alfani disekolahnya, Dino termasuk cowok jajaran the most wanted sekolah. Ia memiliki wajah yang tampan tubuh yang tinggi dan ia juga ketua basket.
Dino terkekeh dan mengangkat tangannya untuk mengacak-acak rambut alfani. "Lo lucu" katanya diringi tawa kecil. "Yagitu gue berusaha buat nyeimbangin belajar sama basket sih" lanjutnya
Pipi alfani bersemu merah mendengar ucapan dino. Alfani lantas menundukkan kepalanya agar dino tidak menyadarinya, tapi dino menyadarinya. "Ish apa-apaan sih lo dinosaurus! berantakan nih rambut gue" alfani cemberut sembari membenarkan poninya
KAMU SEDANG MEMBACA
Understanding
Подростковая литератураBerawal dari MOS mengikuti segala perintah dari Ketua Osis, Alfani Tamara bertemu dengan laki-laki yang duduk di seberang mejanya. Laki-laki itu bernama asli Adit; murid berwajah datar dan matanya sangat tajam Beberapa rangkaian kejadian justru...