Chap1_1.2

733 62 14
                                    

 [Seoul 1998]

Yifan duduk dipuncak gedung mendengarkan berbagai macam suara yang tertangkap oleh pendengarannya. Ia senang bisa kembali ke tempat ini, namun tiba – tiba telinganya mendengar suara decitan mobil. Suara tabrakan antara mobil dengan sesuatu.

Dijalanan, seorang pria terkejut melihat dari kaca spion bahwa dibelakanganya terdapat seseorang yang bersimbah darah tak berdaya tergeletak diatas salju. Bukannya menolong, pria itu memilih untuk kabur.

Korban tabrak lari itu adalah wanita pelanggan nenek. Wanita itu menangis meminta pertolongan seseorang, tolonglah aku, siapapun itu. Suaranya yang lirih tak terdengar oleh siapapun, hanya Yifan saja yang duduk di puncak gedung dan mendengar permintaannya.

“Akulah si Siapapun itu.” Ucap Yi Fan dihadapan wanita tadi.

Wanita itu meminta pertolongan namun Yi Fan tak tahu apakah ia harus menolongnya atau tidak, "prinsipku adalah aku tak akan mencampuri urusan hidup dan mati manusia" Wanita itu terus memohon, "To. .Tolong aku tak bisa mati seperti ini atau paling tidak selamatkanlah bayiku"

Setelah mengucapkan hal tersebut, wanita tersebut kehilangan kesadaran. Entah mati atau belum namun Yi Fan memutuskan untuk menyelamatkannya, ia menggunakan kekuatannya untuk menyembuhkan luka wanita tadi.

“Aku akan menyelamatkanmu, karena aku hanya tidak bisa menyaksikan orang mati lagi malam ini.”

Wanita itu kembali sadarkan diri setelah Yi fan meninggalkannya.

Tak lama berselang, Park Chanyeol datang ke tempat terjadinya tabrak lari. Ia kebingungan karena tak menemukan seorang pun disana, ia kembali mengecek tempat serta waktunya, semuanya benar.

“Salju, hujan dan bunga.” Ucapnya.

Wanita tadi pun melahirkan seorang bayi wanita yang mungil. Ia amat senang melihat putrinya. Namun dibalik kesenangan wanita itu, dibelakangnya terdapat banyak hantu yang bergunjing kalau bayi wanita itu adalah seorang pengantin goblin.

8 Tahun Kemudian

Bayi mungil itu telah tumbuh, ia memiliki tanda aneh yang terdapat dipundaknya.

Ibu menghampiri Huang Zi Tao, ia bertanya "kue beras apa yang kau inginkan diulang tahunmu?" Zi Tao menjawab " akumenginginkan untuk membuat pesta ulang tahun dengan kue tart. Aku ingin meniup lilin dan membuat harapan"

"Harapanku selalu tak terkabul karena aku merasa selalu meniup lilin diatas kue beras. Makanya tahun ini, aku ingin kue tart supaya harapanku terkabul" "Baiklah" ibu setuju untuk mengadakan pesta ulang tahun tahun ini.

Zi Tao melihat seekor anak anjing, ia mengelus anak anjing tersebut dengan riang. Ibu kasihan melihat putrinya karena anak anjing itu bukanlah anak anjing sesungguhnya, itu hanyalah loh yang berkeliaran dan tak seorang pun melihatnya kecuali Zi Tao.

.
.
.

Waktu berlalu, Zi Tao pulang dari sekolah sambil menceritakan bahwa nilai kuis bahasa inggrisnya sempurna. "Wah.. aku baru sadar kalau diatas meja sudah ada kue" ia bertanya "apakah aku boleh menyalakan lilinnya?"

"Tentu saja, kau kan sudah sembilan tahun" Zi Tao menyalakan lilin kemudian meniupnya. Ibu hanya bisa tersenyum menyaksikan putrinya yang tampak bahagia.

Zi Tao tertegun untuk beberapa saat, menatap ibunya dalam – dalam mencari sebuah pembenaran dari dugaannya. “Kau bukan ibuku rupanya. Kau bukan ibuku melainkan arwah ibuku.”

Ibu terkejut karena Zi Tao bisa menyadarinya.

“Ibu, kau sudah mati?” tanya Zi Tao dengan mata meremang.

GOBLIN The Lonely and Great GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang